Hidup dalam Hukum Iman

September 20, 2021 0 Comments

Renungan Harian, Senin 20 September 2021.

Syalom bapak ibu yang dikasihi dalam Tuhan Yesus Kristus

Ada sebuah hukum atau teori yang bernama PENDULUM. Dimana jika kita mengayunkan sebuah bandul, dia tidak akan pernah kembali ke titik semula. Karena ada energy yang dikeluarkan. Ada berapa banyak orang yang percaya pada teori, pada kebenaran, pada hukum, dan kita percaya pada kesaksian yang bisa membuat teori atau hukum tersebut menjadi benar, tapi banyak orang yang tidak mau untuk menjalani yang seharusnya.

Kita percaya akan hukum Allah dan kebenaran Firman Allah. Tetapi sekalipun itu hukumnya, dan kita aminkan, tetapi waktu kita sendiri yang mengalami, bagaimana sikap dan respon kita?? Karena ada begitu banyak orang yang sudah tidak betah dan ingin mengambil jalan pintas. Bagaimana dengan iman kita?? Jangan sampai iman kita on and off, iman yang up and down atau iman turun naik.

Pandemi ini adalah masa penampian, ini adalah masa dimana Tuhan melihat, kita ini mengikuti Tuhan atau kita ini mengejar berkatnya Tuhan. Mari kita evaluasi pandemi ini, ini adalah adalah raport kita ini adalah penilaian yang bisa kita lihat dengan jelas siapakah diri kita yang sesungguhnya.

IMAN MENUNTUN KEPADA PERKENANAN ALLAH

Ibrani 11:6, Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia

Iman sangat perlu didalam kehidupan kita, karena hanya imanlah yang dapat membuat kita berkenan kepada Allah. Tetapi iman kita harus kepada Tuhan, beriman kepada Tuhan artinya bicara tentang Tuhan, beriman kepada Tuhan artinya kehendakMulah yang jadi, bukan kehendakku.  Beriman bukan apa yang mau kita, tapi apa yang maunya Tuhan. Kadangkala Tuhan tutup jalan kita, karena Tuhan sudah sediakan yang lebih baik daripada yang kita pikirkan.

Ibrani 10:35,38. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Jangan pernah tinggalkan iman kita, berikanlah kepada Tuhan bukan kepada dunia, karena ada upah yang besar menanti kita.

Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya. (Ay 38)

Jangan sampai kita mengundurkan diri, jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang salah beriman, sehingga kita tidak mengalami janji janji Tuhan. Mari kita berfokus kepada Tuhan.

2 Korintus 6:14b, Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Jangan serupa dengan dunia,kita berbeda dengan dunia. Setiap nilai dan cara pandang kita harus sesuai dengan Firman Tuhan dan kebenarannya bukan dari apa yang dunia nilai dan katakan.

Setiap orang percaya harus hidup dalam hukum Iman dalam Kebenaran Firman Allah, ini adalah perjuangan iman kita. Tidak mudah ketika melakukan kebenaran dan menjadi berbeda dengan dunia ini, namun inilah IMAN yang harus kita nyatakan dan jalani.

Mari kita belajar dari kehidupan Keluarga Nuh …

Kejadian 6:5, Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar dibumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan  kejahatan semata mata
Kejadian 6:9  Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

Nuh memilih menghidupi Imannya kepada Allah, walaupun dia harus berbeda dengan dunia ini. Nuh mengejar kehidupan sebagai orang benar dan tidak bercela, Nuh hidup bergaul dengan Allah.

Inilah kunci kemenangan kehidupan Nuh.

Sekalipun kita masih ada didunia ini, kita masih bisa eksis menjadi garam dan kita masih bisa eksis kalau kita ini adalah orang orang yang beriman kepada Tuhan, jadi jangan pernah menyalahkan dunia ini. Nuh berbeda dengan orang orang sezamannya, dan kitapun bisa berbeda dengan orang orang didunia ini.

Untuk itu mari kita menjadikan iman kita makin besar dihapadan Tuhan, waktu kita semakin beriman kepada Tuhan, Tuhan semakin mempertumbuhkan kita dan orang dapat melihat bahwa ada sesuatu yang luarbiasa didalam diri kita.

Tuhan Yesus Memberkati

Rangkuman Khotbah
Pdt, Ester Budiono

One thought on “Hidup dalam Hukum Iman”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *