HIDUP DALAM SUKACITA SEJATI

February 22, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, Selasa 22 Februari 2022

Nehemia 8:11, Lalu berkatalah ia kepada mereka: “Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita!  Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!”

Syalom rekan-rekan elohim Youth, salam sehat dan semangat selalu bagi kita semua.  Tuhan kiranya menyertai kita dan memberkati kita dalam segal sesuatu yang kita kerjakan.

Menurut pengertian umum, sukacita seringkali diartikan sebagai sekedar perasaan hati yang girang dan gembira. Selain itu, orang seringkali menghubungkan sukacita dengan suatu kondisi dimana tidak ada penderitaan atau permasalahan yang sedang menimpa. Artinya, sukacita dianggap sangat tergantung dari kondisi atau keadaan yang sedang dialami seseorang. Seseorang dikatakan bersukacita apabila hidup sedang lancar, aman, berkecukupan, sedang dapat rejeki atau keuntungan, dan lain-lain. Sebaliknya, ketika seseorang sedang menghadapi persoalan atau masalah, itu berarti sukacita sedang tidak ada di dalam orang itu.

Ini hanyalah pandangan dari sebagian besar orang mengenai sukacita yang sebenarnya kurang tepat. Sukacita sejati sesungguhnya tidak tergantung dari apa yang sedang dialami atau dirasakan seseorang. Bagaimana bisa demikian? Sebab sukacita yang sesungguhnya itu berasal dari Tuhan dan sama sekali tidak tergantung dari manusia, situasi, kondisi atau keadaan apapun. Sukacita sesungguhnya adalah luapan ilahi yang timbul ketika seseorang hidup berdamai dengan Tuhan.

Sukacita memiliki kuasa yang luar biasa karena bukan saja bisa mengobati hati yang susah tetapi juga mampu menjadi perlindungan bagi orang yang memilikinya. Kata “perlindungan” dalam bahasa aslinya ternyata mengandung makna aman dalam benteng perlindungan Tuhan, berada di dalam kekuatan Tuhan, mengalami kemurahan Tuhan, dituntun Tuhan dengan arahan yang sangat jelas, dan dicukupkan kebutuhannya. Betapa luar biasanya! Lewat pesan-Nya ini, Tuhan mau setiap kita mengalami sukacita yang sesungguhnya dari Tuhan.

SUKACITA DAN PERLINDUNGAN TUHAN BERJALAN BERSAMA DENGAN PENGALAMAN ORANG PERCAYA YANG ADA DALAM JANGKAUAN RENCANA TUHAN

Hari itu adalah hari ketika bangsa Israel yang kembali dari pembuangan mendengar kitab Taurat dan mereka terharu sampai menangis. Bisa juga tangis mereka disebabkan oleh rasa penyesalan akan sejarah mereka yang telah mengalami pembuangan karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan.

Saat ketika firman Tuhan terdengar adalah kudus bagi Tuhan sebab firman Allah itu menguduskan segala sesuatu dan pada waktu seperti itu umat hendaknya memiliki hati yang bersukacita yang ditandai dengan himbauan untuk memakan makanan sedap-sedapan dan minuman manis, yaitu makanan yang berbeda dari makanan pokok sehari-hari, melainkan yang disiapkan dan disajikan secara khusus dan istimewa.

ORANG YANG BERSUKACITA DI DALAM TUHAN TERLINDUNG DARI SEGALA SUSAH HATI

Setiap orang punya masalah yang berbeda-beda, dan sikap hati mereka akan menentukan respon mereka di berbagai situasi kehidupan.  Seandainya bisa memilih, kita tentu akan meminta kepada Tuhan supaya kita memiliki “free pass” dalam menghadapi masalah berat; atau kita punya opsi “skip” jika diperhadapkan  dalam suatu pergumulan.  Kita mau-maunya yang enak-enak saja dalam hidup ini.  Kalau mungkin bisa dipermudah, ngapain dipersulit.  Namun apakah dengan hidup yang sangat mudah dan nyaman, kita mampu meluapkan sukacita sejati dari dasar hati kita yang paling dalam?

I Tesalonika 5:16, “Bersukacitalah Senantiasa”

Sikap hati ini harus dimengerti sebagai sukacita rohani.  Sebab terhadap segala kenyamanan jasmani, kita harus merasa senang seolah-olah kita tidak senang, dan tidak boleh berharap untuk hidup selama bertahun-tahun, dan terus menikmatinya.  Sebaliknya, jika kita sungguh-sungguh bersukacita di dalam Allah, maka kita dapat bersukacita senantiasa.  Di dalam Dia sukacita kita akan menjadi penuh.

SUKACITA SEJATI TIDAK BERKURANG KARENA PENDERITAAN ATAU SITUASI TIDAK MENGUNTUNGKAN LAINNYA, SEBAB SUKACITA TERSEBUT BERAKAR DI DALAM HUBUNGAN DENGAN ALLAH YANG TIDAK TERGOYAHKAN.

“Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya.”

Komitmen kita:

Aku mau melandaskan sukacitaku kepada apa yang Tuhan inginkan, yang Tuhan rencanakan, dan yang Tuhan harapkan untuk aku tunjukan di dalam hidup ini.  Dengan mengalami sukacita yang sejati, masa mudaku dan sepanjang hidupku akan bermakna.

Amin
Tuhan Yesus Memberkati

RM – MLE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *