Hidup yang Memberi Buah

May 24, 2024 0 Comments

Renungan Harian Jumat, 24 Mei 2024

Yohanes 15:5,Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak. Sebab di luar Aku, kamu tak dapat berbuat apa-apa.”

Urusan hidup kita dengan Tuhan bukan pada hari Minggu saja, itu pun hanya dua jam di gereja. Urusan kita dengan Tuhan itu per detik, per menit hidup kita. SETIAP SAAT, SELAMANYA. Menempel pada pokok anggur, berarti kita selalu bersekutu erat dengan Tuhan. Sementara kita melakukan berbagai pekerjaan dan kegiatan, kita selalu tinggal dalam hadirat Allah

“Tetap tinggal di dalam Aku,” artinya kita selalu SADAR akan KEHADIRAN TUHAN dalam hidup kita
“Tetap tinggal di dalam Aku,” menolong kita menghasilkan buah

Yohanes 15:6,Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.”

Yohanes 15:16, Pernyataan Tuhan Yesus, “Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap

DIA adalah PEMILIK KEBUN ANGGUR

Pada perikop ini, panggilan setiap orang percaya untuk menghasilkan buah (ayat 16b) diungkapkan Yesus dengan cara yang berbeda. Setelah menggunakan ilustrasi Pokok Anggur yang benar, yang menekankan perlunya orang percaya memelihara persekutuan hidup di dalam Yesus melalui firman-Nya, Yesus kini menggunakan ilustrasi KASIH PERSAHABATAN yang dapat menghasilkan buah.

“Kasih terbesar dari seorang sahabat adalah ketika ia memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (ayat 13).

  • Yesus membuktikan diri-Nya sebagai seorang yang penuh dengan kasih. Yesus mengasihi para murid-Nya dengan rela mati demi keselamatan mereka (ayat 13).
    Sekarang Yesus menuntut para murid untuk membuktikan kasih mereka kepada-Nya, yaitu dengan taat perintahNya untuk saling mengasihi di antara mereka (ayat 12).
  • Hanya dengan tinggal terus di dalam Yesus, mereka sanggup untuk saling mengasihi (ayat 10).
  • Pada waktu mereka saling mengasihi, mereka bukan lagi hamba-hamba Allah, tetapi sahabat-sahabat Allah (ayat 14-15).

Kepada sahabat-sahabatNya, Allah menyatakan isi hati-Nya, yaitu kerinduan-Nya untuk menyelamatkan isi dunia. Allah mengutus orang percaya untuk pergi ke tengah-tengah dunia, untuk memperkenalkan Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat bagi dunia ini. Melalui HIDUP SALING MENGASIHI satu dengan yang lain.

Itulah buah yang harus dihasilkan oleh para murid (ayat 16-17).

Apakah buktinya kita adalah murid-murid Tuhan ? Yaitu, saat kita menunjukkan kasih kepada Allah dengan taat kepada-Nya dan mempraktekkan hidup saling mengasihi di antara sesama umat Tuhan. Saat kita taat kepada firman-Nya dengan hidup saling mengasihi, banyak orang akan dimenangkan kepada Kristus oleh kesaksian hidup kita ini.

Rasul Paulus berkata dalam Filipi 1:22Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah”

Buah tidaklah dinikmati oleh pohon; ia muncul dan berkembang untuk dinikmati orang lain.
Bekerja memberi buah berarti kita membawa kabar baik dan jalan kebenaran bagi orang lain.

Ayat yang diucapkan oleh Rasul Paulus sebagaimana tertulis di atas merupakan suatu penegasan tentang panggilan dan tujuan hidupnya di dunia ini. Sebagai manusia, ia menyadari bahwa suatu waktu kehidupannya akan berakhir dengan kematian, baik karena pemberitaan Injil maupun karena sebab apapun lainnya.

Dan Paulus memiliki tujuan dalam hidupnya, yaitu hidup memberi buah.
Kiranya hal itu juga menjadi tujuan hidup kita sebagai anak-anak Tuhan dalam menjalani kehidupan ini. Buah apakah yang telah kita hasilkan dalam kehidupan ini? Yaitu jiwa-jiwa yang dihasilkan dari hidup yang dipersembahkan kepada Tuhan dengan KASIH

Roma 12 : 9-21 Marks of the True Christian –

Tanda dari kehidupan orang Kristen, melakukan kebaikan bagi sesama, berbuah untuk memuliakan Tuhan

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Tuhan Yesus memberkati

Pdt. Budi Wahono

Bacaan Alkitab hari ini : Kitab Yosua pasal 16  dan 17

https://elohim.id/bacaan-alkitab-jumat-24-mei-2024/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *