“Hikmat dan Bijak untuk berhemat”

Renungan Harian Anak, Jumat 20 Mei 2022
Bacaan : Matius 25 : 31-46
Hallo…. adik-adik yang dikasihi Tuhan, shalom…selamat pagi. Sudah mandi ? Wah tetap semangat & setia ya untuk belajar Firman Tuhan. Pagi ini judul Firman Tuhan : “Hikmat dan Bijak untuk berhemat”.
Adik-adik tentu pernah mendengar pepatah yang berbunyi : “Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya”. Bagaimana kita bisa memperoleh kepandaian & kekayaan ? Sebagai anak Tuhan yang takut akan Tuhan dan melakukan perkataan Firman-Nya dengan benar, pasti akan di Anugrahi dengan kepandaian dan kekayaan.
Ini janji Tuhan yang di tulis dalam kitab Ulangan 8:18a, kita baca dulu ya :
“Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan”.
Tetapi tetap dengan syarat harus rajin dan hemat, ingat hemat bukan berarti pelit ya !
Adik-adik setelah 2 Tahun kita melewati pandemi, banyak orang yang mengalami kesulitan ekonomi karena kehilangan pekerjaan. Yang tadinya ramai sekarang jadi sepi, sehingga tidak ada penghasilan. Coba adik-adik perhatikan disekitar kita, mungkin tetangga sebelah rumah kita atau teman-teman kita atau saudara-saudara kita ? Adakah diantara mereka yang saat ini sedang kekurangan ? Kita sebagai anak-anak Tuhan yang selalu diberkati, mungkin kita tidak pernah merasakan kekurangan ya. Tetapi Tuhan juga mau kita belajar untuk tidak boros tetapi berhemat, supaya bisa menjadi berkat bagi orang lain. Mintalah hikmat Tuhan untuk belajar bijaksana dalam mengelola berkat yang Tuhan beri buat kita. Karena hari – hari ini banyak sekali penawaran-penawaran lewat online, begitu buka HP promosi barang-barang apa saja ada ! Hati-hati jangan tergoda & jangan mudah percaya, karena yang di foto belum tentu sama dengan kenyataan.
Satu kali kakak kerumah teman kakak ya, pas kami lagi ngobrol ada kurir yang datang ngantar paket. Anak teman kakak itu lari-lari keluar ambil paketnya, mamanya geleng-geleng kepala “aduh beli apa lagi itu?” Setiap kali ada yang baru entah itu mainan atau aksesoris, bisa pesan sendiri lewat online, waduh masih SD dan seusia dengan adik-adik, bisa belanja-belanja di online. Adik-adik, Anak-anak Tuhan harus belajar bijak, minta hikmat dan tanya Tuhan dulu ! Apapun yang akan kita beli atau kita lakukan tanya Tuhan dulu lewat berdoa dan dipikirkan dengan benar, supaya pada akhirnya tidak menjadi kecewa, mubasir dan sia-sia.
Ini cerita pengalaman kakak ya adik-adik, pada saat sebelum pandemi kakak itu ikut tour ke pulau lombok. Sebelum berangkat kakak itu mempersiapkan segala sesuatunya, tinggal sepatu yang belum. Maksud kakak mau beli sepatu sket yang dari kain itu kan ringan, biar gak capek kalau harus jalan-jalan jauh. Tapi dalam hati kakak Tuhan mengingatkan “Gak usah belilah, itukan ada sepatu tali yang dari elastik….itu kan juga ringan. Buat apa boros-boros uang, paling juga di pakai sekali ini aja” Nah Singkat cerita, kakak nurut dan ya sudahlah pakai sepatu tali ini aja gak usah beli lagi. Akhirnya sampai di Pulau Lombok, ternyata tempat wisatanya banyak ke pantai-pantai dan jalan-jalan di pasir ! Untung kakak nurut Tuhan pakai sepatu tali, teman-teman kakak yang pakai sepatu jadi berat karena kemasukan pasir. Mau dilepas tapi panas kakinya! Besok paginya yang pakai sepatu masih basah dan terpaksa beli sandal jepit, sedangkan sepatu kakak sudah kering karena tali elastik cepat kering. Kakak sangat bersyukur sudah dengar-dengaran suara Tuhan, karena Tuhan tahu apa yang kita perlukan.
Nah adik-adik ingat ya apapun yang akan kita lakukan tanya Tuhan dulu. Berdoalah minta hikmat Tuhan, supaya kita bisa melakukannya dengan bijak. Karena Hikmat Tuhan itu selalu mendatangkan keuntungan dan juga kita bisa berhemat. Ingat ya berhemat bukan berarti pelit namun dengan berhemat kita bisa menjadi berkat buat menolong orang lain, karena ini adalah hukum Allah yang harus kita lakukan. Supaya pada “penghakiman Terakhir” kita dapat tempat di kerajaan Surga, nanti adik-adik bisa baca ayatnya di Injil Matius 25:31-46. Ini penting sekali untuk kita belajar melakukannya ! Karena jikalau kita tidak melakukannya, hukumannya adalah siksaan kekal atau api neraka yang kekal! Gak mau ya adik-adik, kita mau terus belajar melakukan apa yang Tuhan kehendaki.
Sebagai ayat hafalan
Matius 25 : 46 “Dan mereka ini akan masuk ketempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar kedalam hidup yang kekal !”
Komitmen :
Tuhan aku mau selalu taat didalam HikmatMu, supaya aku bisa berlaku bijak dan belajar berhemat. Aku mau belajar perduli akan saudaraku, teman-temanku juga orang-orang disekitarku ! Amien.
SD – YC