“Hilang”

December 2, 2020 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 02 Desember 2020

Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? ” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya. – Ayub 2:10

Saya percaya setiap kita pasti pernah mengalami peristiwa buruk atau kehilangan hal yang begitu berharga di dalam kehidupan kita, yang bahkan tak jarang peristiwa itu mengubah kehidupan kita.  Perlu teman – teman garis bawahi,

peristiwa buruk yang kita alami bukanlah bukanlah suatu akhir dari hidup kita, tetapi melalui peristiwa itu Tuhan ingin kita memiliki respon yang benar dan belajar untuk naik next level dalam pengenalan akan Tuhan.

Suatu kali saya menyadari bahwa ternyata memiliki tubuh yang sehat dan lengkap itu adalah suatu anugerah yang luar biasa dari Tuhan. Dengan tangan yang Tuhan beri kita bisa memegang benda. Dengan kaki kita bisa pergi berjalan kebanyak tempat. Melalui mata, kita bisa melihat keindahan dunia, melalui hidung kita bisa mencium kesegaran aroma, melalui telinga kita bisa mendengar suara melodi, dengan kulit kita bisa merasakan permukaan benda, dan melalui lidah kita bisa merasakan kelezatan masakan.

Ada suatu kasus dimana seseorang bisa mengalami kehilangan pendengaran yang ia miliki secara tiba-tiba, dalam dunia medis ini disebut Tuli mendadak atau sudden sensory neural hearing loss (SSNHL). Di Amerika Serikat, kejadian tuli mendadak ditemukan pada 5-20 tiap 100.000 orang per tahun dengan 4000 kasus baru tiap tahunnya, dan ternyata penyebab tuli mendadak masih belum diketahui secara jelas dan ini bisa menyerang siapa saja.

Nah apa jadinya jika kita yang normal secara tiba-tiba saat bangun pagi menjadi tuli? Bersyukur kepada Tuhan? Saya rasa tidak mungkin. Kita panik, bingung, marah, bahkan tidak jarang, protes sama Tuhan kenapa kok diijinkan sama Tuhan untuk mengalami hal ini. Mulut kita mungkin bisa berkata bersyukur kepada Tuhan, tapi bagaimana dengan hati kita?

Ayub mengalami suatu peristiwa di dalam hidupnya yang benar benar mengubah kehidupannya. Dia yang awalnya termasuk orang terkaya di wilayahnya menjadi miskin secara tiba – tiba. Dia yang awalnya memiliki tujuh anak, dalam satu malam kehilangan semua anaknya. Ayub yang semula sehat lalu menderita suatu penyakit yang cukup parah, hingga ia harus menggunakan beling untuk mengurangi rasa sakit yang ia derita. (Ayub 1-2)

Ketika Ayub mengalami segala kemalangan, Ayub hanya menjaga hidupnya tetap benar di hadapan Tuhan.

Di dalam Ayub 2:10, Ayub berkata, “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? “

Lalu pertanya mengapa kita mengalami pencobaan atau mengalami hal yang buruk? Ada 2 Hal yang saya dapatkan

Pertama “Karena Kamu Mampu”

1 Korintus 2 :10 “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

Tuhan tahu bahwa kamu yang mempu menanggung pencobaan itu, Orang lain belum tentu sanggup. Tetapi percayalah bahwa Tuhan Berjanji kita tidak akan dicobai melampaui kekuatan kita. Jadi semua hal buruk yang Tuhan ijinkan boleh kita alami, itu karena kita mampu. Tuhan sudah memberi kekuatan sehingga kita mampu  menanggungnya. Tuhan sudah memberikan jalan keluar sehingga kita bisa menyelesaikannya.

Kedua Tuhan Punya Rencana

Di dalam Yeremia 29:11, Tuhan berfirman Sebab, “Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Jadi kita mengalami suatu hal buruk atau kehilangan sesuatu yang berharga di dalam kehidupan kita, percayalah itu adalah bagian dari rencana Tuhan untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup kita. Seperti apa yang Ayub alami, pada titik yang begitu kelam hidupnya, lalu ia menyadari bahwa Tuhan ada.

Di dalam Ayub 42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

Tuhan ingin kita dekat dengan Dia, berharap pada-Nya, Percaya kepada-Nya, dan mengandalkan-Nya. Dan ternyata Tuhan seringkali menggunakan peristiwa buruk untuk menyatakan pribadinya dengan tujuan membawa kita Kembali kepadanya.

Nah teman-teman, mari kita miliki respon yang benar Ketika kita mengalami suatu peristiwa buruk dalam hidup kita. Tetap percaya sama Tuhan, dan bersyukurlah. Percayalah bahwa Ia tidak meninggalkan kita saat kita ada di titik terendah sekalipun.

Dan untuk hal pemulihan itu adalah urusan dan hak Tuhan.
Ayub tidak minta Tuhan Pulihkan kekayaannya, Ayub tidak minta disembuhkan.  Tetapi satu hal yang Pasti, ternyata Tuhan sanggup memulihkan kehidupan Ayub, bahkan membuat Ayub menikmati berkat yang berlipat ganda.

Oke selamat menikmati proses Tuhan dan milikilah respon yang benar.

Komitmenku hari ini

Ketika ada sesuatu hal yang hilang dan ada tantangan dalam hidupku, Tuhan mau supaya aku berproses agar akau semakin dewasa. Tuhan yang akan menolongku melewati semua proses yang ada.

RB – YDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *