Iman yang SANTUY
Renungan Harian Youth, Senin 14 September 2020
Istilah kata ‘Santuy’ belakangan ini sering muncul disebut-sebut berbagai macam di media sosial. Kata santuy sendiri yakni kata kerja yang sering diucapkan banyak orang, terutama oleh anak milenial. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ‘santuy’ tidak ada alias tidak termasuk dalam kaidah berbahasa Indonesia.
Kata santuy diartikan para anak milenial sebagai plesetan kata lain dari santai Santuy adalah sinonim dari santai. Santuy juga sebagai plesetan dari kata santai dan juga singkatan dari santai euy dalam bahasa tanah Pasundan
Selain itu juga ada yang mengartikannya Santuy adalah
sebuah istilah untuk kondisi mental dimana seseorang mempunyai kekaleman yang tak terpengaruh apapun, ketenangan yang mampu melewati nyinyiran dari netizen. Seseorang yang tidak tergoyahkan dan tdak dapat dibuat gusar oleh siapapun.
SISI NEGATIF dari “SANTUY”
Di dalam kehidupan sehari- hari banyaknya masyarakat yang mengimplementasikan kata santuy ini dalam segala aktivitasnya menyebabkan banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan didalamnya. Kata santuy sendiri telah mempengaruhi aktivitas atau kegiatan masyarakat karena kepopuleran kata ini banyak masyarakat yang lebih memilih hidup santai atau tidak peduli dengan sekitarnya serta menyebabkan bahaya bagi banyak orang, selain itu kata santuy menyebabkan banyaknya masyarakat yang menyalah artikan kata santuy.
Di dalam dunia pendidikan
kata santuy mayoritas dijadikan oleh para peserta didik atau pelajar sebagai ajang bebas dari tugas dengan kata lain para peserta didik enggan dalam belajar dan juga enggan dalam memperhatikan guru maupun mengerjakan tugas.
Kata santuy dalam dunia pendidikan akan berdampak negatif karena dengan mengatakan kata santuy sama dengan menstimulus otak para pelajar dalam sistem kinerja otak yang menyebabkan rasa malas pada pelajar dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Namun, hal tersebut menjadi bumerang bagi para pelajar karena dari adanya kata santuy tersebut para pelajar semakin lebih sering menunda pekerjaan mereka dengan kata lain mereka akan lebih sering bermalas malasan daripada melakukan sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan mereka ditambah lagi kata santuy dapat menjadi kata yang digunakan oleh para pelajar dalam menyepelekan segala hal baik dalam waktu, tugas maupun kewajiban bagi para pelajar sehingga para pelajar akan lebih banyak mengahabiskan waktu hanya untuk bersantai-santai atau bermalasan.
IMAN dengan SANTUY
NAMUN … jika kita Kembali kepada definisi dari kata SANTUY adalah Seseorang yang tidak tergoyahkan dan tdak dapat dibuat gusar oleh siapapun.
Dari Definisi diatas ada hal yang menarik mengenai kata SANTUY adalah KEKALEMAN yang tak TERPENGARUH – KETENANGAN dan TIDAK TERGOYAHKAN. Menghadapi semua situasi yang terjadi ini banyak menimbulkan ketakutan, kekhawatiran dan kehilangan pengharapan … Disinilah kita perlu mengingat sebagai anak-anak Tuhan adalah memiliki
IMAN YANG SANTUY – IMAN YANG KOKOH PERCAYA SEPENUHNYA KEPADA TUHAN, TENANG MENGHADAPI SITUASI APAPUN DAN TIDAK TERGOYAHKAN ~ MEMILIKI SEMANGAT DAN TIDAK MUDAH MENYERAH MENGHADAPI TANTANGAN
Sikap hati ini … adalah ungkapan sikap hati yang percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Kita menyadari bahwa kita tidak dapat hidup di dalam sebuah ilusi di mana hidup kekristenan yang sukses adalah sebuah kehidupan yang jauh dari kekhawatiran dan tantangan. Karena IMAN yang KOKOH adalah IMAN yang tetap KUAT (IMAN yang SANTUY) melewati semua tantangan.
Ketika menghadapi Badai Bersama murid-muridNya … Markus 6:45-52 … Kisah Murid yang mengalami Badai angin Sakal. Ketika murid-murid menghadapi ketakutan, Kita melihat JAWABAN TUHAN YESUS … Harus memiliki FIRMAN TUHAN …
“Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”
Nasehat TUHAN YESUS adalah TENANGLAH, “INI AKU“ JANGAN TAKUT … Tenanglah, Tuhan menekankan, inilah Aku, kenallah Aku.
“JANGAN TAKUT” bukan karena kita mampu mengatasi badai, tetapi karena ada YESUS yang mengatakan “Ini AKu” yang menyertai kehidupan kita.
“Menjadi Tenang” – meresolusi sikap hati kita, menata ulang hati kita untuk: Menempatkan Tuhan antara diri kita dengan masalah, jangan tempatkan masalah antara Tuhan dengan kita (semakin besar masalah, semakin jauh dengan Tuhan).
Yesaya 41:10, janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Komitmen hari ini:
Tuhan aku mau selalu percaya kepadaMu, meski ditengah-tengah permasalahan aku ingin menjadi tenang dan iman kuat di dalamMu
El Rei190920 – KPH