INVESTASI YANG MENGUNTUNGKAN (PART II)
Investasi Yang Menguntungkan (Part 2)
Renungan Harian Youth, Selasa 26 Juli 2022
Syalom, selamat pagi teman-teman Youth semuanya. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan.
Minggu lalu kita belajar firman Tuhan tentang investasi yang menguntungkan. Investasi tersebut adalah perbuatan baik. Ayat yang sama dalam II Tesalonika 3:13 mengatakan,”Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.” Pertanyaannya, mengapa kita gak boleh jemu-jemu berbuat baik? Minggu lalu kita sudah belajar bahwa, alasan pertama adalah karena kita berasal dari Allah (III Yohanes 1:11b).
Kedua. Penderitaan yang kita alami karena berbuat baik adalah kehendak Allah. (I Petrus 3:17).
Tak sedikit orang yang merasa lelah katika berbuat baik karena kebaikannyaa tidak mendapatkan balasan atau jusru kebaikan tersebut dimanfaatkan oleh oleh orang lain.
Jika kita berbuat baik kepada orang yang baik kepada kita, itu sangatlah mudah. Tetapi jika berbuat baik pada orang yang tidak baik pada kita, itu butuh suatu kekuatan ekstra untuk dapat berbuat baik kepada orang tersebut (Roma 12:21). Misalnya, orang yang selalu kita bantu justru malah menipu. Sahabat yang mungkin sudah kita anggap seperti saudara, justru malah selingkuh dengan orang yang kita cintai. Orang yang pernah kita tolong justru malah memfitnah kita dan membalikkan fakta. Mungkin masih banyak lagi pengalaman-pengalaman buruk lainnya. Tetapi Firman Tuhan disini menasehati kita agar kita harus selalu berbuat baik. Berbuat baik, tanpa batas dan tanpa alasan. Berbuat baik kepada semua orang, siapapun dia, sekalipun kita diperlakukan tidak baik (I Tesalonika 5:15). Bahkan Yesus sendiri mengatakan bahwa kita harus berbuat baik kepada orang yang membenci kita (Lukas 6:27). Sebuah quotes dari Mother Teresa,”Hal yang baik yang anda lakukan hari ini mungkin saja akan dilupakan besok. Sekalipun begitu, berbuat baiklah apapun yang terjadi.”
Ketiga. Dengan melakukan perbuatan baik, kita memuliakan Allah (Matius 5:16).
Sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita menjadi orang-orang yang rajin berbuat baik, karena ketika orang lain melihat perbuatan kita yang baik, maka Bapa di Sorga dipermuliakan. Banyak orang didunia ini melakukan perbuatan baik tapi belum tentu tujuannya untuk memuliakan Tuhan. Contohnya saja para artis atau pengusaha yang memberikan bantuan sosial kepada orang-orang miskin dan terlantar. Banyak diantara mereka hnya mencari popularitas diri mereka sendiri. Atau mungkin mereka melakukannya hanya karena sebatas kasihan saja, karena memang sebagai manusia kita mempunyai perasaan. Atau mungkin juga mereka melakukan perbuatan baik semata-mata untuk mencari perhatian orang. Atau mungkin juga mereka lakukan perbuatan baik karena terpaksa. Tetapi seharusnya sebagai seorang pengikut Kristus yang melakukan perbuatan baik, bukan untuk dipuji-puji orang, melainkan agar Allah dimuliakan. Memuliakan Tuhan adalah tujuan utama dalam kehidupan orang Kristen.
Keempat, Karena kita akan menuai sesuai waktu Tuhan (Galatia 6:9).
Berbuat baik adalah sebuah kesempaan bagi orang percaya.
Kesempatan untuk menabur perbuatan baik kepada semua orang. Seperti seorang petani yang telah menabur benih, ia tidak dengan serta merta berhenti bekerja, tetapi ia terus mengupayakan agar benih yang ditaburkan tersebut terus bertumbuh dengan baik sampai waktu menuai tiba. Jangan menunda-nunda waktu dan melewatkan kesempatan dalam berbuat baik, sebab akan ada waktunya kita akan menuai apa yang kita tabur tersebut.
Ada seorang pria yang menyewa sebuah rumah. Tidak ada pohon di sekitar rumah itu, jadi sang istri menyarankan agar mereka menanam pohon di dekat rumah. Sebenarnya mudah bagi sang suami untuk berjalan ke hutan, menggali beberapa pohon yang kecil dan kemudian menanam pohon-pohon tersebut di halaman rumah. Tetapi si suami menolak, ia berkata bahwa tugasnya hanyalah membayar uang sewa – cuma itu dan tidak ada yang lain. Tahun-tahun pun berlalu tetapi sang pria tidak pernah menanam satu pohon pun setiap bulan selama 25 tahun ia membayar uang sewa. Kemudian suatu hari ia membeli rumah tersebut dan rumah itu menjadi miliknya – tetapi tidak ada satu pohon pun di pekarangan rumah itu. Jika saja pria itu mau berbuat lebih banyak dari apa yang menjadi tugasnya, jika ia menunjukkan sedikit kebaikan, dan jika ia mau berjalan satu mil lebih jauh, maka ia pasti akan memiliki pohon yang dapat memberikan kesejukan bagi dirinya. Tetapi ia tidak melakukannya.
Teman-teman youth yang dikasihi Tuhan, marilah kita berinvestasi sejak dini, investasi yang tidak akan pernah rugi. Investasi yang selalu memberi keuntungan dalam hidup kita. Investasi tersebut adalah perbuatan baik kita. Yakobus 4:17 mengatakan,”Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” Mari terus lakukan perbuatan baik. Dengan melakukan perbuatan baik, maka orang lain tahu kalau kita berasal dari Allah. penderitaan yang kita alami karena melakukan perbuatan baik tersebut merupakan kehendak Allah. Dengan melakukan perbuatan baik, kita sudah memuliakan Allah, bahkan ketika menabur kebaikan maka kita akan menuai berkat. Tetapi satu hal yang harus kita ingat bahwa,
perbuatan baik bukanlah sarana utama untuk mendapatkan keselamatan kekal, tetapi merupakan buah dari keselamatan dalam Kristus Yesus.
Tuhan memberkati.
MW – MLE