JALAN MANA YANG KAU TEMPUH

February 2, 2022 0 Comments

“JALAN MANA YG KAU TEMPUH? “

Renungan Harian Youth, Rabu 02 Februari 2022

MATIUS 7:14, “karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” 

Syalom rekan-rekan Elohim Youth, salam sehat dan semangat selalu bagi kita semua.  Tuhan kiranya menyertai dan memberkati segala sesuatu yang kita kerjakan.

Berbicara mengenai proses dalam kehidupan, tentu kita semua memiliki porsi atau takaran proses yang berbeda-beda dalam kehidupan.  Namun kita perlu memahami, walaupun mungkin kita melihat kehidupan orang lain lebih mudah dan nyaman dibandingkan dengan hidup kita, percayalah bahwa tiap-tiap orang punya perjuangan sendiri-sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.  Dan diatas semuanya itu, pengakuan atas kedaulatan dan jalan Tuhan dalam hidup kita harus kita junjung tinggi dan bahwa segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi kita semua.

Kehidupan menuntun seseorang kepada berbagai-bagai pilihan untuk menemukan kebenaran yang sejati.

Sudah menjadi sifatnya jika manusia suka menempuh jalan yang gampang, tak mau repot, tak mau susah, tak mau menempuh jalan rumit, maunya menempuh jalan yang lebar, mulus, instan. Padahal mie instan merk apapun harus direbus dulu untuk bisa dimakan!  Itu artinya, bahwa di dalam dunia ini, untuk mencapai suatu kenikmatan di dalam hidup, mau tidak mau harus melawati jalan-jalan yang dinamakan proses Tuhan.  Dan menurut Tuhan Yesus, jalan menuju kepada kehidupan ya jalan yang sempit.

Mat 7:13″… lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; “

BANYAK ORANG LEBIH MENYUKAI MASUK KE JALAN YANG LEBAR DAN LUAS

Alkitab berkata bahwa jalan yang lebar adalah jalan yang membawa manusia kepada kebinasaan, justru banyak orang yang menempuh jalan tersebut.  Sementara jalan yang sesak dan sempit, jalan yang penuh ujian, jalan yang membutuhkan perjuangan dan kerja keras, jalan yang membutuhkan penyangkalan diri, sedikit orang mau menempuhnya.

Padahal jalan yang sempit adalah jalan yang membawa kita kepada hidup yang kekal.

Sebagai anak muda Kristen, kita pun diperhadapkan kepada berbagai pilihan untuk suatu kehidupan yang lebih baik.  Kehormatan, ketenaran, dan masa depan menjadi kehidupan yang diidam-idamkan bahkan sejak menempuh pendidikan.  Apalagi dikemas dengan tujuan untuk membuat orang tua bangga dan mengangkat derajat keluarga.  Tentu semua ingin memiliki kehidupan yang sangat nyaman dan kalau bisa tidak habis tujuh turunan.

Tapi pada kenyataannya, jalan untuk menuju kesuksesan secara duniawi sangat terbuka lebar, namun perhatikan apakah jalan tersebut merupakan suatu kebenaran? Karena biasanya sesuatu yang berbenturan dengan kebenaran justru membawa kepada kebinasaan.  Banyak anak muda lebih fokus mengejar karir namun menghiraukan perkenanan Tuhan.  Dan jika jalan kesuksesan tersebut membuat kita jauh dari Tuhan, berarti ada yang salah dengan pilihan kita.

Jadi, Jalan manakah yang Saudara tempuh? Menempuh jalan yang lebar atau sempit adalah sebuah pilihan hidup!

Amsal 14:12, Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Berhati-hatilah dengan pilihan jalan kehidupan yang kita tempuh.  Ada jalan yang disangka lurus oleh orang-orang yang hanya memikirkan kepentingan diri mereka sendiri.  Dan Salomo dalam hikmatnya ini menjelaskan bahwa jalan yang disangka lurus ini adalah jalan kebodohan dan kesembronoaan, jalan keduniawian dan fana, jalan penuh hawa nafsu dan memuaskan kedagingan; dan jalan-jalan ini merupakan jalan lebar dan luas yang sangat mudah ditempuh setiap orang.

Mulai dari sekarang tempuhlah jalan Tuhan sekalipun jalan sempit dan sesak. Menempuh jalan Tuhan memang bukan perkara mudah, ada harga yang harus dibayar, harus dibayar dengan Ketaatan, melakukan firman Tuhan, artinya kita harus menyalibkan segala kedagingan, tak menuruti hawa nafsu.

Menempuh jalan Tuhan berarti kita meneladani Kristus! Ketika dunia sedang mengejar popularitas, mengedepankan kepentingan diri sendiri, ingin memerintah dan dilayani, justru kita dituntut memiliki kerendahan hati:  ” Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, akanlah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, akanlah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. ”   Matius 20: 26-28).

Jalan yang Allah tawarkan adalah jalan yang menuntun kepada hidup kekal.

Komitmen Kita:

Tidak ada jalan lain menuju kehidupan kekal selain di dalam Kristus. Menempuh jalan Tuhan yang sempit dan sesak itu memang berat, tapi ada Roh Kudus yang menolong, menguatkan dan menyertai kita sampai menuju garis akhir.

Amin
Tuhan Yesus Memberkati

RM – YDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *