JAMINAN YESUS BESERTA KITA

May 26, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 26 Mei 2022

Yohanes 21:12-14, Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.  Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nyasesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

Syalom rekan-rekan semuanya, selamat memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus Kristus

Hari kenaikan Tuhan Yesus diperingati setelah 40 hari Yesus menampakkan diri kepada para murid.  Perasaan yang bercampur aduk tentang kematian dan kemudian kebangkitan Tuhan Yesus memenuhi perasaan para murid yang memang mereka tahu bahwa Yesus telah bangkit dan memiliki kerinduan untuk bertemu dengan Yesus.  Penampakan Yesus di danau Tiberias seperti yang dicatat dalam pembacaan kita kali ini adalah penampakan yang ketiga kalinya yang dicatat oleh Yohanes. Murid-murid Yesus yaitu Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael, dua anak-anak Zebedeus (Yakobus dan Yohanes) dan dua orang muridNya yang lain berkumpul di danau Tiberias sebagai bentuk kesetian dan ketaatan pada perintah Tuhan bahwa mereka juga merindukan penampakan diri Yesus kepada mereka. Yohanes memberi kesan pada  ay 2 bahwa keberadaan murid-murid di tepi danau Tiberias sudah berlangsung lama, tapi sama sekali mereka belum juga melihat penampakan diri Yesus.

Bagaimanakah perasaan kita, jika apa yang kita harapkan tidak tercapai?

Ada banyak versi yang menyebutkan bahwa murid-murid Yesus kehilangan pengharapan dan kepercayaan setelah Yesus disalibkan.  Memang kita tahu bahwa bagi mereka, Yesus harus menjadi raja secara fisik dalam kerajaan yang nyata untuk mereka (orang-orang Yahudi).  Bahwa dengan tanda-tanda dan mujizat yang dinyatakan sudah sangat menguatkan mereka untuk Yesus  menjadi seperti yang mereka inginkan, namun ternyata pikiran Tuhan tidak dapat mereka salami karena adanya peristiwa penaliban Yesus.  dan, hari-hari sebelum Yesus terangkat ke sorga, Yesus memberikan jaminan kehadiran-Nya bagi mereka dalam segala hal yang mereka kerjakan.  Contoh yang paling relevan dalam kehidupan sehari-hari adalah kisah di danau Tiberias ini ketika mereka sedang melakukan apa yang (sebenarnya) biasa mereka lakukan, yaitu menangkap ikan.

Ya, Yesus juga hadir dalam segala rutinitas kita; dalam pekerjaan yang biasa kita lakukan

Setelah sekian lama menanti untuk melihat Yesus yang telah bangkit akhirnya Simon Petrus mengambil inisiatif untuk pergi ke kedanau menangkap ikan, mungkin dalam hal persediaan makanan yang sudah menipis, atau mungkin juga untuk mengusir rasa bosan dan ketidakpastian akan harapan mereka untuk bertemu dengan Yesus. Hal itu disambut oleh murid-murid yag lainnya,oleh karena itu pergilah mereka ke tengah danau untuk menangkap ikan.Tetapi semalaman mereka di tengah danau mereka tidak mendapatkan apa-apa.  Menjelang siang hari mereka akan mendarat, Yesus menampakkan diriNya dan berkata ”Hai anak-anak adakah kamu mempunyai lauk-pauk? Jawab mereka “tidak ada”. Lalu Yesus memerintahkan mereka menebarkan jala dan akhirnya jala mereka penuh dengan ikan-ikan yang sangat besar:seratus lima puluh tiga ekor banyaknya. Peristiwa penangkapan ikan yang banyak itu mengingatkan kembali murid-murid ketika dulu Yesus menunjukkan mujizatnya dengan memenuhi jala mereka dengan banyak ikan dan menyuruh mereka untuk menjadi penjala manusia (Luk 5:10).  

Yesus tidak saja menampakkan diri di dalam kegiatan ibadah yang kita hadiri;  Dia mahatahu, dan Dia ingin memastikan kepada kita bahwa dengan kehadiran-Nya, itu akan membawa dampak bagi kita yang benar-benar mengharapkan kehadiranNya.  Yesus adalah jaminan keberhasilan yang pasti dalam segala pekerjaan kita.  Dan kita hanya perlu menunjukkan kesetiaan kita menanti dan berharap Dia bertindak dan turun tangan menolong kita.  Dalam cara-cara-Nya yang ajaib, terletak kepedulian dan Kasih yang tak terbatas untuk kita yang berharap kepada-Nya.

Kepekaan akan kehadiran Tuhan hanya dapat dimiliki oleh orang yang menjadikan Tuhan Yesus sebagai pusat kehidupannya.

Rekan-rekan youth, suatu catatan bagi kita bahwa Kehidupan yang penuh dengan tantangan sering sekali membutakan hati dan pikiran kita untuk melihat dan merasakan kasih penyertaan Kristus. Sering sekali bayangan kegagalan ketidakmampuan menguasai hidup sehingga kita tidak lagi punya keberanian untuk mengambil keputusan untuk tetap hidup dengan mengandalkan pengharapan kepada Tuhan.  Biasanya orang yang putus asa, mengalami kekecewaan akan menarik diri dari komunitasnya. Menjadi manusia baru berarti mempunyai hati dan pikiran yang baru, bagaimana memandang hidup ini dengan segala persoalannya dengan cara yang pandang Tuhan yang penuh pengaharapan, sebab bukan kita sendiri yang bejuang tapi terlebih dahulu Tuhan telah memperlengkapi kita. Seperti murid-murid yang merasakan campur tangan Tuhan begitu jugalah kita merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap langkah hidup kita.

Kesetian kepada Tuhan memang perlu terus di uji dengan banyak pengalaman hidup baik secara pribadi juga di dalam persekutuan.

Pada akhirnya kemurnian iman kita memang harus terus diuji utuk mendapatkan kemurnian. Oleh karena itu Kebangkitan Yesus menjadi kekuatan serta pengharapan bagi orang percaya bahwa yang bertekun dalam iman percaya akan mampu dan menang di dalam menghadapi kenyataan hidup. Kebangkitan Yesus yang memberikan pengharapan bahwa orang yang bertekun dalam kesetiaan kepada Tuhan akan dimampukan untuk menjadi saksi akan kebangkitan Yesus tersebut dengan memberikan hidupnya menjadi pewarta Kabar Baik bagi semua orang.  Hal ini bahkan ditegaskan oleh Tuhan Yesus beberapa waktu sebelum terangkat ke sorga.  Ada janji Bapa yang mereka akan terima dan akan memampukan mereka melaksakan tanggung jawab mereka di dunia walaupun Yesus tidak hadir ditengah mereka secara kasat mata.

Kisah 1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya — “telah kamu dengar dari pada-Ku.

Pemberitaan tentang Tuhan Yesus inilah yang akan terus-meenerus diwartakan oleh para pengikut-Nya, dan untuk memberikan keyakinan bagi mereka untuk memberitakan tentang Yesus, untuk menantikan apa yang telah dijanjikan oleh Bapa.  Janji itu tidak lain adalah Roh Kudus yang akan menjadi jaminan bagi mereka dan otoritas bagi mereka untuk memperluas kerajaan Allah di muka bumi ini.  Dan yang paling utama adalah bahwa Jaminan Yesus adalah suatu kepastian yang menguatkan kita untuk mencapai tujuan Tuhan dalam hidup ini.

Mari kita terus meyakini bahwa ada jaminan kekal, jaminan kehadiran Tuhan , dan jaminan kesetiaan Tuhan yang menyertai kita dan memampukan kita untuk berkarya bagi Tuhan di segala masa yang Tuhan percayakan kepada kita.

Amin. Tuhan Yesus Memberkati.

RM – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *