JANGAN BODOH
Renungan Harian Youth, Selasa 31 Juni 2022
Efesus 5:15-18
Syalom, selamat pagi teman-teman Youth. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan.
Tidak ada diantara kita yang ingin dikatakan sebagai bodoh. Dalam Alkitab, ungkapan ”orang bodoh” secara umum berarti orang yang menolak nalar dan mengikuti haluan yang tidak bijaksana secara moral yang tidak selaras dengan standar Allah yang adil dan benar.
Orang bodoh itu sudah tahu yang benar, sudah melihat yang benar, tetapi masih saja percaya kepada yang tidak benar.
Efesus 5: 15-17 tertulis,”karena itu, perhatikan dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
Diawali dengan kalimat, perhatikan dengan seksama bagaimana kamu hidup. Nah, teman-teman Firman Tuhan mengajarkan kita untuk memperhatikan hidup kita dengan saksama atau dengan kata lain kita memperhatikan hidup kita dengan teliti, mengawasi keadaan kita masing-masing. apakah hidup kita tidak seperti orang bebal, orang yang sukar mengerti atau tidak cepat menanggapi sesuatu atau dengan kata lain orang bodoh.
Teman-teman, pada ayat ke 16, Firman Tuhan mengajar kita untuk menggunakan waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Menggunakan waktu yang ada, berarti kita menggunakan waktu hidup kita dengan efektif, karena kita hidup dihari-hari yang jahat atau dapat disebut juga masa-masa yang sukar.
II Timortius 3:1-5, mengatakan pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar, di ayat 2-5 Paulus menggambarkan ciri-ciri orang bodoh dengan akal budi yang bobrok, dengan kata lain mengalami degradasi moral dan iman yang tidak tahan uji. Mereka yang mencintai dirinya, menjadi hamba uang, membual, menyombongkan diri, mereka yang menjadi pemfitnah, berontak terhadap orang tua, tidak tahu berterima kasih, tidak peduli agama, tidak mau mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu, dan menjalani ibadah yang sia-sia.
Disini kita mengambil salah satu contoh dari ciri orang yang bodoh, adalah tidak berpikir panjang. Tuhan memberi kita akal budi dan pikiran supaya kita mempertimbangkan dampak atau akibat dari tutur kata, tulisan, tindakan dan keputusan yang akan kita ambil sehingga kalau ada resiko, kita sadar dan introspeksi diri, bukan menyalahkan orang lain.
Berpikirlah dengan bijaksana sebelum bertindak, bertutur kata dan bukan malah mengedepankan hawa nafsu.
Efesus 5:17 memberi awasan kepada kita khususnya anak-anak muda, agar kita tidak menjadi orang-orang yang bodoh, tetapi berusaha untuk mengerti kehendak Tuhan. Pertanyaannya, bgaimana supaya kita menjadi orang yang arif/ bijaksana, mengerti kehendak Tuhan dan tidak bodoh? Jawabannya dapat kita lihat dalam
Amsal 1:7,”Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”
Kunci kita menjadi orang yang bijaksana, mengerti kehendak Tuhan dan tidak bodoh adalah Takut akan Tuhan.
“Takut akan Tuhan adalah awal dari hikmat, dan mereka yang tidak memiliki permlaan, tidak memiliki pertengahan atau akhir” – John Bunyan.
Kemudian dilanjutkan dalam ayat 18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
Kunci untuk kita dapat melakukan kehendak Allah dan tidak mengikuti hawa nafsu kebodohan adalah HIDUP yang DIPENUHI OLEH ROH KUDUS. Roh Kudus akan menolong kita untuk hidup sesuai dengan tuntunan Firman Allah. Roh Kudus akan terus menyatakan kebenarannya supaya kita menjadi berhikmat dan dalam tuntunan Allah.
Firman Tuhan terus mengajari kita untuk hidup dalam tuntunan Roh Kudus, karena untuk berubah kita menyadari bukan dengan kekuatan dan kebenaran diri kita sendiri namun karena ada kuasa Roh Kudus yang bekerja untuk terus menyempurnakan kehidupan kita. Kiranya kebenaran ini menolong kita untuk menjadi anak-anak muda yang berhikmat dan tidak dikuasai oleh kebodohan.
Tuhan memberkati.
MW – MLE