Jangan Jemu

Renungan Harian Kamis, 23 Mei 2024
Ayat Pokok : Galatia 6:9-10, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”
Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Setiap kita pasti pernah mengalami yang namanya “Jemu”. Kata jemu menurut kamus besar bahasa Indonesia memiliki definisi ; sudah tidak suka lagi (makan, melihat dan sebagainya), karena terlalu sering dan lain sebagainya, bosan. Jadi jemu adalah Karena terlalu sering, maka menjadi bosan dan sudah tidak suka lagi (makan, melihat dan sebagainya). Jemu berkaitan dengan sesuatu yang terus menerus diulang, dilihat dan dilakukan.
Contohnya ; kita bisa jemu dengan suatu makanan ketika kita terus menerus makan makanan yang sama. Kita jemu dengan sebuah film ketika kita melihatnya berulang-ulang, dan lain sebagainya.
Group band legendaris Indonesia yaitu Koes Plus, dalam album “In hard beat” salah satu lagunya di album tersebut berjudul “Jemu”. Karena beratnya beban hidup membuat hidup ini menjadi ” Jemu” Itulah kesimpulan dari lagu tersebut.
Teks pokok hari ini memberikan nasehat agar kita jangan jemu-jemu berbuat baik. Nasehat ini sangat beralasan karena seringkali orang Kristen merasa jemu dengan hal yang sama yang harus mereka lakukan sesuai dengan panggilan mereka dan salah satu panggilan kita adalah “melakukan pekerjaan baik” [Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Surat Galatia ditulis oleh rasul Paulus kepada jemaat di Galatia. Dalam surat ini, Paulus menekankan pentingnya hidup dalam Roh dan meninggalkan perbuatan daging. Di pasal 6, Paulus memberikan nasihat praktis tentang bagaimana orang percaya harus saling mendukung dan berbuat baik kepada sesama. Ayat 9-10 khususnya mengajak orang percaya untuk terus melakukan kebaikan tanpa merasa jemu, karena pada saatnya nanti, mereka akan menuai hasil dari kebaikan tersebut. Ini juga merupakan dorongan untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk berbuat baik, terutama kepada sesama orang percaya.
Paulus melanjutkan dengan memberikan alasan mengapa kita jangan jemu-jemu berbuat baik yaitu “karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah”. Bayangkan seorang petani yang menanam benih. Dia tidak akan melihat hasilnya langsung keesokan harinya. Dibutuhkan waktu, kesabaran, dan ketekunan. Namun, jika dia terus merawat tanamannya, menyiram dan menjaga dari hama, pada saatnya nanti, dia akan menuai hasil yang melimpah. Begitu juga dengan perbuatan baik kita. Meskipun hasilnya mungkin tidak terlihat langsung, Tuhan berjanji bahwa kita akan menuai pada waktunya, jika kita tidak menyerah.
Paulus ingin agar setiap orang percaya mengerjakan kebaikan sebagai tanggapan iman atas kebaikan yang sudah dinikmati karena Anugerah Tuhan dan saat mana kita akan menuai didalamnya ada unsur kedaulatan waktu Allah dalam hidup kita. Letakkan harapan kita akan mendapatkan sesuatu dari orang yang kepadanya kita mengerjakan perbuatan baik kita. Sekali lagi percayalah pada kedaulatan Allah dan tuntutan spesifik dari firman dan Roh Kudus yang akan mengarahkan hidup kita.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, mungkin ada diantara kita yang sudah mulai jemu untuk berbuat baik, marilah kita kembali kepada kebenaran Firman Tuhan. Tuhan telah mengerjakan banyak sekali kebaikan dalam hidup kita, Tuhan tidak pernah berhutang, DIA akan memberkati kita pada waktu-NYA. Amin.
Lakukan kebaikan sebagai ekspresi kasih kita kepada Tuhan, maka kita akan jauh dari rasa kecewa dan jika kita kuat dan tekun dalam mengerjakannya kita akan menuai.
Tuhan Yesus memberkati
DS
Bacaan Alkitab hari ini : Kitab Yosua pasal 14 dan 15