“Jangan Membalas Kejahatan”
Renungan Harian anak, Jumat 15 Januari 2021
Selamat pagi adik-adik semuanya, yuk kita siapkan hati dan pikiran kita untuk merenungkan kembali Firman Tuhan.
Sebelumnya kakak punya cerita nih tentang “BAWANG MERAH-BAWANG PUTIH”
Di sebuah desa, tinggalah seorang gadis yang rupawan bernama Bawang Putih, la tinggal bersama dengan ibu dan saudari tirinya, Bawang merah. Bawang Merah dan Bawang Putih memiliki sifat karakter serta kepribadian yang berbeda. Bawang Putih memiliki sifat yang rajin, baik hati, jujur, dan rendah hati. Sementara, Bawang Merah memiliki sifat yang malas, sombong, iri hati. Kepribadian Bawang Merah yang malas juga diperburuk karena ibunya yang memanjakannya. Ibunya selalu memberi Bawang Merah apapun yang diinginkannya. Sedangkan Bawang Putih yang melakukan semua pekerjaan rumah, mencuci, memasak, membersihkan rumah, dan ia hanya melakukannya sendiri. Sementara itu, Bawang Merah dan ibunya hanya menghabiskan waktu untuk diri mereka sendiri. Ibu tiri dan saudari tirinya selalu memperlakukan bawang putih dengan buruk. Namun bawang putih tidak pernah membalas mereka, bahkan bawang putih tetap melakukan apa yang diperintahkan oleh ibu dan saudari tirinya itu.
Nahhh kita tentu tidak asing dengan cerita ini bukan??? Walau ini ada di dunia dongeng, namun kita belajar dari kisah ini bahwa :
“Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!” Roma 12:17
Adik-adik….Paulus menulis kepada jemaat di Roma yang sedang menghadapi situasi kebencian oleh karena iman mereka kepada Kristus, untuk tidak pernah membalas kejahatan yang mereka terima dengan kejahatan lagi. Jemaat Roma justru harus melakukan apa yang baik kepada semua orang, dan berusaha untuk hidup dalam perdamaian dengan semua orang .
Sampai hari ini masih banyak loh anak-anak Tuhan yang sulit sekali mengampuni orang lain, hatinya masih dipenuhi oleh rasa sakit hati, kepahitan, dendam. Sakit hati adalah alasan sebagian orang tidak segera mengampuni kesalahan orang lain. Mereka beranggapan bahwa melepas pengampunan harus diimbangi dengan melupakan kesalahan orang lain. Dengan demikian mereka baru akan melakukannya setelah melupakan kejadian itu, tak peduli berapa kali orang lain datang untuk meminta maaf.
Hari ini kita kembali belajar dari teladan Yusuf yah…Yusuf sangat percaya bahwa “…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Itulah sebabnya ia bisa mengampuni dan melupakan kejahatan yang diperbuat oleh saudara-saudaranya. Yusuf juga percaya bahwa Tuhan yang ia sembah adalah Tuhan yang tidak pernah tidur.
Di tengah pergumulan yang begitu berat Yusuf tidak menyimpang dari jalan Tuhan dan mempertahankan hidup tidak bercela di hadapanNya. Akhirnya Yusuf mengalami penggenapan janji Tuhan yang sudah diberikan melalui mimpinya pada waktu remaja . Andaikan Yusuf mengandalkan kekuatan sendiri dan melakukan pembalasan terhadap apa yang telah diperbuat oleh saudaranya, ia tidak akan mengalami hal-hal yang besar.
Bukan hal yang mudah bagi kita untuk melakukan hal yang baik kepada orang yang menyakiti kita bukan??… .Bahkan kita cenderung untuk membalasnya. Ketahuilah adik-adik….jika kita ingin hidup berdamai dengan orang lain, maka kita semua harus memiliki kesadaran, penerimaan, serta mengizinkan diri sendiri untuk melepaskan pengampunan. Mintalah tolong kepada Tuhan untuk dapat memberikan pengampunan
Seberapa sering kita sudah berbuat yang baik kepada seseorang, tetapi justru balasannya, ia menyakiti hati kita? Ingin kita balas? Mungkin sempat terselip rasa itu! Tetapi Firman Tuhan mengingatkan supaya jangan membalas kejahatan, apa pun bentuknya, dengan kejahatan lagi.
Hal ini membuat kita tidak berbeda dengan orang yang jahat itu. hidup sesuai perintah Tuhan dengan membalas kejahatan dengan kebaikan. Pilihan hidup adalah hidup dalam perdamaian dengan semua orang. Apa pilihanmu ????? Jadikan renungan bagi kita semua yah…
Ayat Hafalan
“Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!” Roma 12:17
Komitmenku hari ini
Aku mau hidup sesuai perintah Tuhan dengan membalas kejahatan dengan kebaikan, memilih hidup dalam perdamaian dengan semua orang
TW – YC