Jangan Menyerah kepada Tantangan

Renungan harian Anak, Senin 25 Juli 2022
Syalom adik-adik semua … senang bisa menyapa adik-adik kembali direnungan hari ini, semoga kalian tetap semangat dan terus bersukacita ya,
Adik-adik, siapa yang pernah dekat-dekat dengan api? Mungkin ada di antara Adik-adik yang suka membantu mama memasak di dapur atau sudah bisa memasak indomie atau telor sendiri? Ada yang pernah tak sengaja kena minyak panas? Bagaimana rasanya? Panas, atau melepuh?
Nah, bagaimana kalau masuk ke dalam dapur api seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego? Seperti yang terlulis dalam Kitab Daniel pasal yang ke 3. Bahkan Alkitab mencatat bahwa perapiannya dibuat tujuh kali lebih panas dari biasanya… Wah, bisa dibayangkan betapa panasnya perapian itu, Adik-adik, sampai- sampai orang yang membawa Sadrakh, Mesakh, dan Abednego terbakar habis. Sebenarnya mengapa sampai Sadrakh, Mesakh, dan Abednego harus dimasukkan ke dapur api ? Ya, betul, karena mereka menolak untuk menyembah di depan patung emas yang didirikan oleh raja Nebukadnezar.
Mengapa mereka berani, ya, melawan perintah raja? Bukan karena mereka melawan Raja, karena mereka adalah bagian dari para pembersar pada waktu itu tetapi Karena mereka lebih takut kepada TUHAN dibandingkan raja Nebukadnezar. Nah, Adik-adik, ketika Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mau dibakar hidup-hidup, bagaimana perasaan mereka? Ya, mereka pasti takut. Tetapi mereka tidak takut terus-menerus, mereka percaya akan janji TUHAN yang setia melidungi mereka. Ternyata janji TUHAN sungguh terbukti,

Adik-adik. Lihatlah, ketika mereka masuk dalam perapian panas, tetapi mereka tidak terbakar sama sekali. TUHAN mengirimkan malaikat menemani mereka. Bahkan ketika raja Nebukadnezar melihat peristiwa itu, ia menjadi takjub dan menjadi percaya kepada TUHAN. Kata raja Nebukadnezar “Terpujilah Aliahnya Sadrakh, Mesakh, dan Abednego! la telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya”.
Adik-adik, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap percaya pada janji TUHAN karena mereka telah mengalami kebaikan TUHAN dalam hidup mereka. Sebagai bagian bangsa Israel, tentu mereka tidak lupa akan pertolongan TUHAN yang telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Nah, Adik-adik, pengalaman merasakan kebaikan TUHAN itulah yang membuat mereka tetap percaya kepada TUHAN, khususnya di saat- saat sulit. Mereka yakin Tuhan yang telah menolong mereka akan menunjukkan perlindungan-Nya bagi mereka saat itu.
Bagaimana dengan kehidupan kita? Pernahkah kalian mengalami saat-saat yang sulit? Ayo hari ini kita belajar untuk mengingat selalu kebaikan TUHAN dalam hidup kita dan percayalah bahwa TUHAN tidak akan meninggalkan kita, baik dalam keadaan senang, maupun dalam keadaan yang sulit. Justru, yang sering terjadi adalah kitalah yang sering tidak setia kepada TUHAN.
Mari, Adik-adik, kita tetap setia untuk percaya kepada TUHAN. Rajinlah berdoa dan membaca Firman-Nya sehingga iman Adik-adik ditumbuhkan sehingga kuat seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
Ayat Hafalan:
Amsal 3:5, “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”.
PESAN MINGGU INI
Jangan pernah lupakan kebaikan TUHAN, percayalah selalu akan janji-Nya yang menyertai kita di tengah situasi apa pun dan kapan pun … JANGAN PERNAH MENYERAH
SF 240722 – SP