Jangan Remehkan Didikan

Bacaan: Amsal 19:16-20
Nats Amsal 19:20, “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.”
Syalom Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus Tuhan . . .
Semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Orang tua akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga, melindungi, memelihara dan menjamin kehidupan masa depan anak. Orang tua juga akan mengajarkan hal-hal yang baik kepada anaknya. Di saat sang anak melakukan kesalahan atau pelanggaran, orang tua biasanya akan memberikan sebuah peringatan atau sebuah disiplin agar anak mengerti bahwa hal yang dilakukan tidak baik untuk diulangi lagi. Tujuannya agar sang anak kelak dapat bertumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, dan hidup takut akan Tuhan dalam kehidupannya di masa yang akan datang.
Begitu pula halnya dengan Bapa Sorgawi. Dia juga senantiasa mencurahkan kasih-Nya bagi kita, menjaga, menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan sekaligus menjamin masa depan kita. Namun, saat kita lalai dan melakukan kesalahan,
Dia juga menegur dan memperingati kita, bahkan tidak jarang juga mendisiplin kita. Itu semua bertujuan agar kita dapat bertumbuh ke arah yang benar sesuai dengan kehendak-Nya.
Pada hari ini kita dapat melihat bahwa penulis kitab Amsal, menuliskan tentang ketaatan dan kedisiplinan pada perintah Tuhan ternyata sampai menyangkut urusan hidup dan mati (ayat 16). Kita melihat ketaatan akan membuat hidup orang terpelihara, sementara ketidaktaatan akan menghancurkannya!!. Sebab itu adalah penting untuk mendisiplin diri kita beserta seluruh keluarga kita sedini mungkin.
Orang tua yang tidak mendisiplin anaknya berarti membiarkan anaknya menjadi bodoh dan jahat. Pada akhirnya itu akan menjerumuskan anaknya kedalam kebinasaan, sebagai hasil dari tingkah laku anak yang buruk (ayat 18). Mungkin saja seseorang bisa menjadi pemarah karena tidak pernah mendapatkan tindakan disiplin dari orang tuanya. Anak akan suka mengumbar kemarahannya, akibatnya ia akan selalu ada dalam kesulitan( ayat 19).
Padahal dengan belajar taat dan disiplin mendengarkan nasehat orang tua sesuai dengan Firman Tuhan, orang akan menjadi bijak, dewasa, dan tekun dalam menjalani hidup ini ( ayat 20). Begitu pula orang yang hidup takut akan Tuhan , ia akan mengalami perlindungan Tuhan, meski harus menghadapi berbagai masalah dalam hidupnya.
Ibaratnya seperti hati manusia yang diumpamakan layang-layang. Pada dasarnya manusia ingin hidup bebas sesuka hati, tanpa peduli nasihat dan didikan orang lain. Sering kita berpikir bahwa nasihat dan didikan adalah sesuatu yang mengekang. Padahal kedua hal itu sebenarnya sama seperti benang pada layangan: itulah yang membuat kita tetap terbang.
Saat hati kita membuat pilihan yang salah, “benang” nasihat dan didikan akan menarik kita untuk tetap ada di jalan yang benar. Saat hati kita mulai sombong karena ada di puncak keberhasilan, “benang” nasihat dan didikan menarik kita kembali untuk rendah hati.
Nasihat dan didikan bisa didapat dari sekeliling kita, tapi yang utama adalah dari Allah. Karena Allah adalah sumber nasihat dan didikan yang paling benar.
Biarlah hati kita selalu terbuka untuk nasihat dan didikan, sehingga kita dapat tetap terbang sesuai arah yang Tuhan mau.
Mari kita perhatikan orang saleh yang memiliki kualitas hidup dan menjauhkan diri dari segala kejahatan. Memang orang tidak bisa begitu saja menjadi berhikmat. Perlu pengajaran tentang disiplin sejak masa muda atau kecilnya. Karena itu melalui proses tersebut, ia akan belajar menghormati Tuhan yang diwujudkan dalam gaya hidup yang saleh dan benar. Betapa pentingnya didikan orang tua yang dimulai sejak dini karena akan berpengaruh panjang bagi keseluruhan hidup anak kita kelak, karena itu jangan meremehkan didikan…..!!!!
Amsal 1 : 8-9, “Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu. Sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu dan suatu kalung bagi lehermu.”
Tuhan memberkati
EW