Jangan Sombong

October 22, 2021 0 Comments

Renungan Harian, Jumat 22 Oktober 2021.


Ulangan 9:6, “Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk!”

      Semua orang pasti mendambakan keberhasilan, dan untuk mendapatkannya tentulah kita akan berjuang sebaik mungkin. Banyak upaya yang bisa kita kerjakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan, dari giat bekerja, menempuh studi yang terbaik, mencari peluang-peluang terbaik, dan banyak hal usaha-usaha yang dapat kita upayakan.

      Namun setelah keberhasilan dan kesuksesan tercapai, ada bahaya yang harus diwaspadai. Banyak orang yang merasa bahwa pencapaian tersebut adalah karena upaya atau perjuangan yang telah dikerjakannya. Ada orang-orang yang kemudian menjadi sombong dengan pencapaiannya dan merasa bahwa semua itu oleh karena kerja keras dan jasa-jasanya sendiri.

Banyak orang lupa bahwa ada pribadi lain yang memegang kendali dan mengatur segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini.

Mari kita belajar dari pengalaman Bangsa Israel yang melewati perjalanan Panjang untuk menikmati tanah yang dijanjikan Tuhan, yaitu Tanah Kanaan.
      Bangsa Israel telah mengembara di padang gurun bertahun-tahun. Masa-masa itu adalah masa yang sulit bagi mereka karena keadaan alam yang begitu gersang, tetapi masa tersebut tidaklah bisa dianggap sebagai masa-masa yang terbuang sia-sia, sebab Allah selalu bersama mereka sekalipun di padang gurun. Sekarang umat Israel akan memasuki satu situasi yang baru sama sekali. Di hadapan mereka terhampar tanah perjanjian yang penuh susu dan madunya. Namun tantangan yang datang adalah apakah mereka akan tetap taat di dalam situasi yang baru demikian? Apakah mereka akan terus bergantung pada “Si Pemberi” yang tidak kelihatan, di mana mereka telah mendapatkan materi-materi yang kelihatan?

      Tentu saja Allah menginginkan bangsa Israel dapat menikmati tanah perjanjian yang baik dengan segala kekayaannya, tetapi Musa menegaskan bahwa mereka membutuhkan kedewasaan dan kematangan rohani untuk hidup di dalam situasi yang demikian. Apa yang selanjutnya ada di dalam Ulangan 9 mengingatkan bangsa Israel bahaya-bahaya yang akan mereka hadapi di tengah-tengah kelimpahan tanah perjanjian. Akan ada bahaya merasa cukup diri/puas. Satu pandangan bahwa kekuatan merekalah yang telah memungkinkan mereka hidup berkecukupan. Bahaya yang lain adalah penipuan diri dan pembenaran diri, satu anggapan bahwa segala sesuatu yang baik yang mereka terima, perbuatan baik merekalah yang telah melayakkan mereka menerima semuanya itu. Bahkan mereka akan bersikap seolah-olah Allahlah yang berhutang kepada mereka sehingga memberikan semuanya ini. Musa menegaskan bahwa tidak ada kesalahan yang lebih besar daripada itu, sehingga Musa mengingatkan mereka, “Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk!”

      Jadi melalui semua ini Musa menyatakan bahwa bangsa Israel dapat memperoleh tanah Kanaan dan menikmati segala berkat yang ada, itu karena:

  • Bukan karena jasa-jasa dan kebaikan mereka, melainkan Anugerah dan Kemurahan Tuhan.
  • Tuhan ingat dan menempati janji-janji-Nya kepada nenek moyang mereka, hal ini menyatakan kesetiaan Tuhan.


Oleh karena itu, bangsa Israel tidak memiliki alasan untuk menyombongkan diri, melupakan karya Tuhan dan menjadi sombong. Mereka perlu bersyukur atas anugrah Tuhan yang telah mereka peroleh, demikian pula dengan kita.

Mari kita renungkan kehidupan kita dan semua pencapaian yang telah kita raih atau hal-hal yang nantinya kita akan peroleh, semua itu adalah karya Tuhan, anugrah Tuhan, dan berkat Tuhan. Untuk itu, kita perlu bersyukur dan mengembalikan semua pujian hanya bagi Tuhan yang telah menolong kita memperoleh pencapaian-pencapaian kita saat ini.

Tuhan Yesus memberkati

CM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *