JANGAN SUKA PAMER-PAMER

April 25, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, 25 April 2022

Pengkhotbah 3:13, Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah

Flexing adalah fenomena pamer kekayaan yang dilakukan para orang kaya. Terlebih, dengan adanya sosial media, flexing menjadi fenomena yang dianggap biasa. Hal yang dahulu dianggap tabu, seperti pamer isi rekening, jadi hal yang biasa, bahkan membanggakan. Hal-hal yang biasa dipamerkan orang kaya ini adalah mobil mewah, pakaian branded, uang yang bertumpuk, jet pribadi, liburan ke luar negeri, tas dari desainer termahal, dan lain sebagainya. Flexing ini dilakukan dengan tujuan yang beragam. Ada yang ingin menunjukkan status sosial, membuat imej atau kesan, bahkan strategi promosi diri. Namun rupanya, flexing tak hanya soal kekayaan, bisa juga memamerkan pencapaian, keberhasilan, bahkan hubungan romansa.

Setiap flexing yang dilakukan orang lain di media sosial memiliki tujuan yang beragam. Namun, satu tujuan yang paling pasti yaitu ingin menunjukkan kemampuan hingga ingin menunjukkan status sosial mereka ke publik.

Jangan dikira flexing hanya ada ketika zamannya media sosial. Jauh sebelum itu flexing ternyata sudah ada. Bahkan ada sumber yang mengatakan, Firaun-pun, sangat gemar flexing. Sehingga saking kaya dan suksesnya sampai mengatakan dirinya Tuhan.  Kata flexing sendiri, dikutip Cambridge Dictionary adalah menunjukkan sesuatu yang dimiliki atau diraih tetapi dengan cara yang dianggap oleh orang lain tidak menyenangkan. Tidak menyenangkan disini tampaknya karena mereka pamer belrlebihan tadi.  Sedangkan kamus Merriam-Webster menyebutkan flexing adalah memamerkan sesuatu atau yang dimiliki secara mencolok.  Mengacu dari arti kata dalam kamus tadi, flexing atau pamer memang tak menyenangkan bagi yang melihatnya, mereka bisa saja risih atau tak nyaman.

Bila sudah merugikan orang lain, atau mengubah kepribadian menjadi orang yang berbeda, bahkan cenderung buruk, flexing menjadi masalah. Perilaku ini bisa dianggap sebagai gangguan psikologis.

Rekan-rekan youth, menikmati hasil kerja keras adalah hal yang wajar bagi setiap kita.  Pengkhotbah pun memberikan suatu penekanan bagi para pembacanya yaitu untuk menikmati hasil kerja keras.  Namun ada suatu peneguhan yang harus kita perhatikan dalam ayat baaan kita hari ini adalah bahwa semua hasil kerja keras kita itu pun adalah PEMBERIAN ALLAH.  sehingga pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah apakah yang harus kita pamerkan jika semua yang kita nikmati dari hasil kerja keras kita adalah pemberian Allah?

Masalah yang bisa timbul karena suka pamer digambarkan dengan tepat dalam kisah Alkitab mengenai Raja Hizkia, yang tinggal di Yerusalem kuno. Sekali peristiwa, Hizkia memperlihatkan ”segala yang ada dalam perbendaharaannya” kepada para petinggi dari Babilon. Kekayaannya yang luar biasa pasti membuat para tamu itu terkesan. Namun, itu juga menyulut ketamakan mereka. Setelah mereka pergi, Yesaya nabi Allah dengan berani memberi tahu Hizkia bahwa suatu saat semua hartanya akan ”diangkut ke Babilon”. Tidak ada yang akan ditinggalkan. Kata-kata itu tergenap! Bertahun-tahun kemudian, orang Babilon kembali dan membawa semua harta keluarga Hizkia.​—2 Raja 20:12-17;24:12, 13

Jadilah bijaksana dengan tidak bermegah dengan segala pencapaian yang kita miliki, karena semuanya juga berasal dari Tuhan

Begitu juga dewasa ini, orang yang suka pamer kekayaan berisiko kehilangan semua, atau paling tidak sebagian, hartanya. Sebuah laporan tentang kejahatan dan keamanan di Meksiko menyatakan, ”Tukang pamer kekayaan menjadi magnet bagi para pencuri di Mexico City. Memakai perhiasan dan jam tangan mahal, serta menunjuk-nunjukkan banyaknya uang yang dimiliki bisa menarik perhatian yang tidak diinginkan.” Betapa  jauh lebih baik mengindahkan nasihat Alkitab untuk tidak ”membual” tentang kekayaan. (Yeremia 9:23) ”Hikmat ada pada orang-orang yang rendah hati,” kata Amsal 11:2.

Kalau begitu yang harus kita tunjukan dan saksikan kepada orang banyak adalah semua karya yang Tuhan sudah kerjakan bagi kita.  Caranya adalah jika kita memiliki sesuatu adalah dengan mengatakan bahwa semua berasal dari Tuhan dan berkat Tuhan lewat apa yang kita kerjakan.  Dan diatas semuanya itu kita harus menonjolkan KARAKTER KRISTUS di dalam hidup kita. Karakter Kristus yang telah menebus dan menjadikan kita manusia Baru haruslah nyata terlihat melalui hidup kita. Apa saja KArakter Kristus yang harus kita teladani dan tunjukkan pada dunia:

K-Kasih-Nya yang luar biasa

R-Rendah hati

I-Integritas 

S-Sabar

T-Taat

U-ntuk Bapa saja hidup-Nya

S– Selalu penuh pengampunan

Jangan sampai kita justru menjadi batu sandungan bagi orang lain karena apa yang kita tunjukan di luar sana justru berbeda dengan perintah Tuhan lewat firman Tuhan.  Tunjukan terus kepada orang lain bahwa kita benar-benar anak Tuhan yang berkarakter Kristus.

Filipi 2:3, ”Janganlah melakukan sesuatu karena didorong kepentingan diri sendiri, atau untuk menyombongkan diri. Sebaliknya hendaklah kalian masing-masing dengan rendah hati menganggap orang lain lebih baik dari diri sendiri.” (BIMK)

Amin, Tuhan Yesus memBerkati

ER 23042022-LP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *