“Jangan Tawar Hati”
Renungan Harian Youth, Jumat 18 September 2020
Selamat pagi teman-teman Elohim youth.. Apa kabarnya kalian semua? Semoga sehat ya dan tetap semangat.
Sebuah Fakta bahwa “Setiap orang pasti pernah mengalami tawar hati, terlebih ketika mereka diperhadapkan pada pergumulan yang berat.” Tawar hati menunjuk pada suatu kondisi hati yang dilanda kekecewaan mendalam karena beratnya beban yang harus ditanggung oleh seseorang. Tawar hati menyebabkan seseorang menjadi lemah, kehilangan semangat dan putus asa.
Dalam Amsal 24:10 dikatakan “Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu”.
Selama perang dunia ke-2, anak-anak yang dilepaskan dari tawanan musuh menderita kelaparan dan malnutrisi / kekurangan gizi yang cukup parah. Saat mereka diselamatkan dan dibawa ke penampungan dan diberikan makanan enak, tetapi masih saja mereka tidak dapat tidur nyenyak pada malam hari. Beberapa orang memperhatikan hal ini dan heran akan keadaan tersebut. Setiap hari mereka kelihatan sangat letih. Para dokter mencermati mereka, tetapi sepertinya mereka juga tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Sampai akhirnya seseorang memberi saran agar setiap anak diberikan seiris roti dan menyuruh mereka memegangnya saat mereka tidur pada malam hari. Ajaiib!! Malam itu anak-anak dapat tidur dengan nyenyak. Apa masalahnya? Rupanya anak-anak itu khawatir kalau mereka tidak bisa makan lagi keesokan hari, jadi mereka gelisah dan tidak bisa tidur.
Rekan-rekan youth … Orang yang tawar hati itu hatinya sedang tidak percaya kepada Tuhan, dan hatinya condong kepada kekuatiran dan ketakutan sehingga yang akan muncul adalah kegelisahan, kepanikan, dan bahkan insomnia (tidak bisa tidur).
Kalau kita perhatikan banyak tokoh Alkitab yang tidak mengenal kata menyerah pada saat mereka dalam kesesakan. Siapa saja mereka?
- Yusuf yang tidak tawar hati meskipun masalah bertubi-tubi menghujani hidupnya.
- Ayub yang tidak pernah menyerah ketika menghadapi persoalan berat yang tidak dimengertinya.
- Naaman yang tidak putus asa mencari jalan keluar untuk sembuh dari sakit kusta
- Daniel yang tidak putus asa ketika imannya diuji ditengah bangsa yang tidak mengenal Allah.
- Ester yang tidak menyerah saat bangsanya hendak dibasmi.
- Gideon yang juga pantang menyerah ketika persoalan melanda, mereka dibawah ancaman.
- Rut yang tidak berkecil hati meskipun peluang yang ada sangat kecil dan sepertinya mustahil.
- Yosua yang mendapat mandat untuk membawa bangsa Israel sampai di tanah perjanjian.
- dan tentunya masih banyak lagi ….
Tuhan mengingatkan Yosua, “Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, kemana pun engkau pergi.” ( Yosua 1:9b). Jika Yosua tawar hati pada saat itu, maka bangsa Israel tidak akan pernah sampai dan masuk ke tanah Kanaan.
Karena itu tepat seperti nasehat Firman Tuhan diatas:
kuatkan dan teguhkanlah hatimu, Jangan Kecut dan Tawar hati ambilah keputusan untuk memiliki hati yang teguh, kuat dan kokoh untuk terus percaya kepada Tuhan yang menyertai kita
Di saat yang tepat, di dalam Kristus pasti ada pertolongan dan jalan keluar. Tuhan menyediakan kemenangan bagi kita. Jadi jangan gelisah dan tawar hati sebab fajar kemenangan masih bersinar esok hari bagi kita. Jika kita tawar hati saat ada badai masalah datang maka itu artinya kita sudah kalah. Karena itu jangan lupa untuk selalu bersyukur dalam segala keadaan dan mengamini setiap janji Tuhan dalam hidup kita.
Komitmen hari ini :
Aku mau belajar untuk selalu bersyukur pada Tuhan, aku tidak mau tawar hati sebaliknya aku mau menguatkan hati dan kepercayaanku kepada Tuhan.
AI – AC