“Janganlah Gelisah dan Gentar Hatimu”
Renungan harian Senin, 05 April 2021
Injil Yohanes pasal 14-17 adalah percakapan perpisahan (FAREWELL DISCOURSE) antara Yesus dan murid-muridNya. Jika kita melihat konteks dari kisah ini dapat kita pelajari bahwa Percakapan itu terjadi di kota Yerusalem. Percakapan itu terjadi sebelum Hari Paskah (13: 1), Percakapan itu terjadi sesudah Yesus membasuh kaki para muridNya (13: 5), Percakapan itu terjadi sesudah Yudas meninggalkan mereka (13: 30), Percakapan itu terjadi beberapa jam sebelum dia diserahkan oleh Yudas dan ditangkap di Taman Getsmani (18: 1, 3).
Percakapan perpisahan
berisikan kata-kata penguatan yang diberikan oleh Yesus kepada murid-muridnya yang sebentar lagi akan mengalami KEHILANGAN Pegangan Hidup (diri Yesus sendiri).
Percakapan perpisahan berisikan kata-kata penguatan kepada mereka yang merasa “dunia dan masa depan” mereka hancur berkeping-keeping, namun Percakapan perpisahan berisikan kata-kata penguatan kepada mereka yang seakan tak sanggup berjalan sendiri menjalani pergumulan hidup.
Kata Penguatan yang Yesus sampaikan adalah “JANGANLAH GELISAH DAN GENTAR HATIMU” (YOHANES 14: 16, 18, 27). Dan tentunya hal ini sangat terhubung dengan keadaan setiap kita, kita selalu memerlukan pengharapan ditengah situasi tantangan kehidupan yang kita hadapi.
Mengapa dan apa yang Tuhan Jaminkan bagi murid-muridNya dan kita semua?
1. JANGANLAH GELISAH DAN GENTAR HATIMU KARENA DIA TIDAK MENINGGALKANMU SEBAGAI YATIM PIATU
Yohanes 14:18, “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu”
Ini adalah kata pengharapan, bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian. Tuhan pasti akan memberikan penyertaan-Nya dalam kehidupan kita.
What A Friend we HAVE IN JESUS (1855) – Joseph Scriven, seorang dari Irlandia yang mengalami pengalaman pahit dalam hidupnya, istrinya meninggal karena perahunya tenggelam. Dia mengalami tekanan yang sangat berat. Dia mengalami sakit, temannya menemukan coretan kalimat yang begitu indah dan joseph menyatakan bahwa dia Bersama dengan Yesus yang menulisnya, walaupun dia sendiri tetapi dia tidak pernah merasa ditinggalkan oleh Tuhan.
Apakah kita tengah mengalami ujian dan pencobaan? Apakah masalah ada dimana-mana? Kita seharusnya tidak pernah putus asa – bawalah kepada Tuhan dalam doa. Bisakah kita menemukan teman yang begitu setia yang akan berbagi semua kesedihan kita? Yesus tahu kelemahan kita – bawalah semua kepedihan kita kepada Tuhan dalam doa.
Joseph Scriven
2. JANGANLAH GELISAH DAN GENTAR HATIMU KARENA BAPA AKAN MEMBERIMU “SEORANG” PENOLONG (PARAKLETOS)
Yohanes 14:16, Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong (PARAKLETON) yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
PARAKLETOS mengandung makna yang sangat luas
Penolong (Helper), Roh Kudus pemberi pertolongan dalam segala keterbatasan dan kelemahan kita.
Penasehat (Advisor), Roh Kudus akan menasehati kita, dalam situasi yang sulit ditengah banyak pilihan yang harus kita ambil.
Penghibur (Comfoter; Encourager), Roh Kudus akan memberikan penghiburan yang memberikan kelegaan ditengah situasi yang berat
Trainer (Coach), Roh Kudus juga akan menjadi pelatih dalam kehidupan kita yang akan memampukan kita untuk berani dan mampu menghadapi tantangan
3. JANGANLAH GELISAH DAN GENTAR HATIMU KARENA DIA AKAN MEMBERIMU DAMAI SEJAHTERA
Yohanes 14:27, Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu
Damai sejahtera dari Yesus sangat berbeda dengan apa yang diberikan oleh dunia ini
Damai Sejahtera yang diberikan oleh Dunia adalah Damai Sejahtera dari Situasi yang Baik dan Menyenangkan (the Peace of Good Circumstances) tetapi sebaliknya …
Damai Sejahtera yang diberikan oleh Yesus bukanlah the Peace of Good Circumstances; Damai Sejahtera yang diberikan oleh Yesus adalah Damai sejahtera dalam diri-NYA sendiri – Damai Sejahtera Sempurna, yang sanggup mengatasi segala situasi; bahkan situasi yang dianggap oleh manusia sebagai situasi yang paling buruk meskipun berhadapan dengan pengkhianatan, penderitaan, dan bahkan kematian.
Seperti pengalaman dari Rasul Paulus
2 KORINTUS 4: 7-9 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Kiranya Tuhan menolong kita semua ditengah semua situasi yang kelam dan menakutkan ingatlah JANJI dan JAMINAN dari TUHAN bahwa JANGAN GELISAH DAN GENTAR HATIMU
Kiranya Roh Kudus sang Parakletos akan memampukan kita menjalani kehidupan ini dengan bekemenangan … Tuhan Yesus memberkati
Ringkasan Khotbah Pdt. Gani Wiyono