Janganlah Padamkan ROH
Bacaan: 1 Tesalonika 5:19-22
Ketika kita membaca Alkitab kita, dengan sangat cepat kita dapat menemukan bahwa manusia diciptakan dengan sangat istimewa dihadapan Allah, namun Alkitab juga mencatat manusia yang sama jatuh kedalam dosa, itu implikasinya sangat luarbiasa. Manusia yang berdosa mati secara rohani, akibatnya tidak ada seseorang pun diantara semua manusia yang dengan kekuatan dan kemampuannya sendiri datang kepada Allah, menerima pengampunan dan diselamatkan. Satu satunya jalan manusia diselamatkan adalah melalui karya ilahi, yang notabene adalah karya Roh Kudus.
1 Tesalonika 5:19 Janganlah padamkan Roh,
Kata “memadamkan” dalam bahasa Inggris “to quench” , secara harafiah kata memadamkan itu, artinya : Mematikan nyala api. Kalau dihubungkan dengan kehidupan orang percaya, bahwa seorang yang memadamkan Roh, artinya dia menekan, dia menahan, dia menghalangi pekerjaan Roh dalam kehidupannya, dengan kata lain kehidupan kekristenannya diawali dengan pekerjaan Roh dan diakhiri dengan pekerjaan daging
Apa bedanya “Memadamkan Roh” 1 Tesalonika 5 : 19 dan “Mendukakan Roh” Efesus 4:30 ?
- Efesus 4:30 “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
Yang artinya mendukakan Roh Kudus terkait dengan “DOSA” yang kita perbuat.
- 1 Tesalonika 5 : 19 “Janganlah padamkan Roh”
Secara umum “memadamkan Roh” berarti ketika saya mengatakan tidak kepada karya Roh Kudus, kepada pelayanan Roh Kudus yang selama ini menopang kehidupan saya. Inilah yang menjadi kepedulian dari rasul Paulus ketika dia mengatakan didalam Galatia 3 “masakan kamu mengawali dengan Roh dengan mengakhiri dengan daging. Dan ini yang terjadi ketika orang percaya tidak lagi mempercayai Roh Kudus mempengaruhi kehidupannya, menuntun, membimbing, mengarahkan kehidupannya.
Ayat 19-20, Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
Apa pengertian “nubuat”? Bernubuat adalah salah satu dari karunia Roh Kudus.
Roma 12:6, demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
Didalam Kisah Para Rasul 2 pada hari Pentakosta itu ketika para murid berbicara dalam bahasa lain, maka muncullah tuduhan bahwa mereka sedang mabuk karena anggur, pada kesempatan itu rasul petrus berkhotbah dan mengutip dari:
Yoel 2:28-30, kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga keatas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.
Didalam Perjanjian lama Roh Kudus dicurahkan hanya kepada individu-individu, yaitu para hakim, atau orang orang tertentu saja. Tetapi dalam Perjanjian Baru pada jaman terakhir ini, penggenapan Roh Kudus terjadi secara “Universal” . Sesungguhnya setiap orang percaya yang dipenuhi dengan Roh Kudus, mereka punya karunia bernubuat. Banyak orang berpikir bahwa bernubuat adalah memprediksikan atau meramalkan sesuatu yang terjadi didepan, padahal sesungguhnya pengertian bernubuat adalah “menyampaikan pesan yang dari Allah atas inspirasi ilham dari Roh Kudus”
1 Korintus 14 : 3 “Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasehati dan menghibur”.
Ayat 21-22, Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan .
Jika ada orang yang berbicara dengan nama Tuhan, dalam bahasa Yunani “dokimaso”, atau ujilah. Mengapa perlu diuji? Karena banyak yang palsu. Karena didalam Perjanjian lama, sudah ada nabi-nabi palsu, jadi hal ini bukanlah hal yang baru.
2 Petrus 2:1, Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu.
Dan disini Paulus dengan jelas mengatakan bahwa , jika kamu menerima ajaran yang sehat, maka hidupmu juga akan sehat, melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat, ini tandanya. Seorang yang dipimpin oleh Roh Kudus, didewasakan oleh Roh Kudus dia akan semakin hari semakin dewasa, dalam pengertian dia akan semakin baik, dan semakin tegas mengatakan kepada segala bentuk kejahatan.
Warren Wiersbe menyatakan
“Setan itu pemalsu… Ia mengabarkan Injil yg palsu (Gal. 1:6-9), dikhotbahkan oleh pengajar palsu (2 Kor. 11:12-13), melahirkan orang Kristen palsu (2 Kor. 11:26)… Setan menumbuhkan kekristenan palsu di mana pun Tuhan menumbuhkan kekristenan yang sejati (Mat. 13:38).”
2 sikap yang harus kita kembangkan berkaitan dengan Jangan Memadamkan Roh
Haus
Artinya, bahwa saya menghendaki, berharap, Tuhan berbicara kepada saya melalui chanel siapa saja. Namun disaat yang bersamaan kita juga harus memiliki sikap yang
KRITIS
Jangan kita memahami hal ini sebagai hal yang negative, tetapi menguji segala sesuatu. Ibarat seorang agent FBI ketika mereka dilatih untuk membedakan mana uang palsu dan asli, mereka akan diberikan satu uang yang asli, dan mereka akan mempelajari uang itu secara detail dan berulang-ulang, sehingga otak mereka merekam bagaimana uang yang asli, dan ketika mereka menemukan uang yang palsu, mereka langsung tahu.
Artinya semua karunia di kitab suci bukan sekedar aksesoris, tetapi untuk dibaca dan dipelajari dengan baik, dan saya percaya jika kebenaran itu sudah terinternalisasi, atau sudah mengkristal dalam kehidupan kita, meresap dalam hidupku, begitu kita mendengar ajaran yang tidak benar, maka dengan spontan kita akan tahu bahwa ajaran itu adalah ajaran yang bukan dari Tuhan, dan kita mengatakan tidak untuk ajaran-ajaran seperti itu.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Rangkuman Khotbah
Pdt. Soerono