Jika Bukan Tuhan

February 7, 2022 0 Comments

Renungan Harian, Senin 07 Februari 2022.

Mazmur 127:1-2, Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah-sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Didalam bahasa Ibrani, kata sia-sia, memakai kata  שָׁוְא (shav) = sia-sia, tidak berguna dan bernilai, tidak ada apa-apanya (nothingness).

Dari hal ini ada 3 dimensi kehidupan yang akan berujung kepada shav (sia-sia), yaitu rumah tangga, keamanan, usaha dan jerih payah.

Jika bukan TUHAN, sia-sialah kita membangun rumah tangga kita.

Satu kata dalam bahasa Ibrani untuk kata rumah adalah kata “BAYIT” , kata rumah disini bisa berarti rumah yang berbentuk fisik, ada tembok, ada tiang, ada atapnya. Namun kata “BAYIT” juga bisa berarti dalam bahasa Inggris “Home”, dalam bahasa inggris rumah yang berbentuk fisik disebut dengan kata “house” , tetapi “home” itu sesuatu yang lebih dari sekedar bangunan, mungkin kata yang paling tepat dalam bahasa Indonesia adalah “rumah tangga atau keluarga”.

Disini kita diminta untuk melibatkan Tuhan didalam pembangunan rumah tangga kita. Dalam membangun sebuah rumah, kita perlu arsitek yang benar, demikian juga dalam membangun rumah tangga, kita perlu arsitek yang benar, dan arsitek yang benar adalah Tuhan Yesus Kristus.

Tuhan adalah arsitek agung dalam segala sesuatu yang terjadi didunia ini; termasuk dalam rumah tangga kita, Perkawinan yang Bahagia dan Keluarga yang indah adalah bagian dari desain yang dirancang oleh Allah yang Maha Kasih dan baik. Itulah sebabnya penting bagi kita sebagai orang percaya untuk membangun rumah tangga yang sesuai dengan desain agung Allah.

Allah tidak pernah merancang yang buruk dalam rumah tangga, tetapi Allah merancang Shalom atau yang berarti Damai dalam setiap rumah tangga. Karena Allah adalah desainer dan arsitek terbaik, karena itu sangat penting bagi kita untuk membangun rumah tangga dan keluarga sesuai dengan rancangan agung Allah.

Pernahkah kita benar-benar berdoa dan mencari Kehendak Allah mengenai isu-isu penting berikut: siapakah yang harus saya nikahi? Bagaimana cara saya membangun pernikahan yang Bahagia? Bagaimanakah saya membesarkan dan mengarahkan anak-anak saya? Karir seperti apa yang harus saya jalani? Jika kita mau rumah tangga kita kokoh dan bahagia, mau tidak mau kita harus melibatkan Tuhan sebagai arsitek agung kita.

Selain butuh Arsitek yang benar, Rumah Tangga juga membutuhkan Tukang Bangunan yang benar, bukan tukang bangunan yang abal-abal. Kita tidak bisa membangun Rumah Tangga yang solid sendirian, kita perlu Tuhan sebagai the Master Builder.  Kristus harus menjadi kepala dalam rumah tangga kita, jika kita merindukakan rumah tangga yang solid. Itu berarti untuk memiliki rumah tangga yang solid, suami-istri dan anak-anak harus taat kepada Kristus dan menjalankan  apa  yang menjadi firmanNya.

Matius 7:24-25, Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Inilah pedoman didalam hidup anak-anak Tuhan, supaya kita selalu melibatkan Tuhan sebagai arsitek yang agung dalam membangun rumah tangga kita.

“Christ is the head of this house, the silent listener to every conversation, the unseen guest at every table” – Kristus adalah Pemimpin dari rumah ini. Pendengar yang senyap dalam setiap percakapan, Tamu yang tak telihat dalam setiap meja

Libatkan Tuhan dalam setiap segi hidup kita, karena Kristus adalah pemimpin dari rumah tangga. Dan biarkan Tuhan yang mengambil setiap keputusan-keputusan yang terjadi.

Jikalau bukan TUHAN, sia-sialah kita membangun keamanan hidup kita

Israel mengalami masa kejayaan dan keemasan pada jaman salomo, tidak seperti Daud yang selalu berperang. Ketika salomo memimpin bangsa Israel, salomo membangun bangunan yang agung, seperti istana dan Bait Allah, dan salomo juga membangun 3 kota, yang disebut Hazor, Gezer dan Megido. Tetapi Salomo tetap menyadari, betapapun hebatnya dia membangun pertahanan, semuanya sia-sia jikalau Tuhan tidak dilibatkan. Ini menjadi sebuah peringatan bagi kita, kita tidak boleh membangun keamanan hidup kita dengan harta yang kita miliki, dengan orang-orang kuat yang ada di sekeliling kita. Karena hal-hal itu tidak bisa menjamin keamanan kita.

Frederick Nolan, “Where God is, a spider’s web is like a wall, Where God is not, a wall is like a spider’s web”

 Dimana ada Tuhan, jaring laba-laba seperti sebuah dinding, dimana tidak ada Tuhan sebuah tembok seperti jaring laba-laba

Jika bukan TUHAN, sia-sialah usaha dan jerih payah kita

Kita perlu libatkan Tuhan dalam usaha dan mata pencaharian kita. Supaya kita mendapat berkat, karena Ia adalah sumber rejeki. Berkat itu tidak selalu yang namanya kelimpahan, karena ada banyak orang yang dikaruniai dengan berkat berkelimpahan, namun tidak dapat menikmatinya. Tetapi ada orang yang dikaruniai sedikit, namun bisa menikmatinya.

Little is much when God is in it. Much is nothing when God isn’t it” – “Sedikit jadi banyak ketika ada Allah di dalamnya; Banyak jadi sedikit ketika tidak ada Allah di dalamnya”.

Seberapa banyak yang kita terima, kalau ada Tuhan, kita akan bahagia, dan seberapa banyak yang kita terima, kalau tidak ada Tuhan, kita akan hampa.  Bahagia tidak terletak dalam kekayaan, Jack Ma salah seorang terkaya di dunia berkata

“Saya tidak senang dan saya pikir terlalu banyak tekanan. Namun, saya mencoba membuat diri saya bahagia karena saya tahu bahwa jika saya tidak bahagia maka rekan saya juga tidak akan bahagia, dan pemegang saham juga tidak senang. Sehingga pelanggan tidak senang” JACK MA,

Mari kita libatkan Tuhan dalam semua segi kehidupan kita. Rumah tangga kita, keamanan kita, usaha dan jerih payah kita, mari kita libatkan DIA, karena kalau kita tidak melibatkan DIA, maka 3 dimensi kehidupan kita akan menjadi shav (sia-sia).

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Rangkuman Khotbah Pdt Gani Wiyono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *