“Kamu itu bisa apa?”
Renungan Harian Youth, Selasa 08 Desember 2020
Semua karena anugerahNya, Dib’rikanNya pada kita
Semua anugerahNya, Bagi kita Bila kita dipakaiNya
Ada yang pernah dengar lirik lagu itu? Saat ini saya menyadari bahwa kita ada sebagaimana kita ada hari ini, itu hanya karena anugerah Tuhan. Kita bisa bangun pagi menikmati secangkir teh hangat, mendengar lagu, bisa beraktivitas itu semua karena anugerah Tuhan. Saya menyadari semua pencapaian yang boleh saya alami, apa yang boleh saya miliki saat ini, itu semua karena Tuhan.
Sampai muncul suatu pertanyaan di pikiran saya, “Kamu itu bisa apa?” Sering kali kita merasa mampu. Dengan kepandaian, dengan pengetahuan yang kita punya, dengan skill yang kita miliki, kita merasa mampu untuk melakukan sesuatu. Bahkan tidak jarang kita melupakan Tuhan karena kita merasa bisa.
Kadang kita merasa kita mampu membeli suatu barang hasil kerja keras kita, kita layak mendapatkanya. Ternyata kita lupa bahwa Tuhanlah yang memberi kita Kesehatan sehingga kita bisa bekerja dan menabung, sehingga kita bisa memberi barang yang kita inginkan. Coba kalau sakit, uang yang sudah dikumpulkan juga bakal terpakai untuk berobat.
Kalau sudah begini, “Kamu itu bisa apa?” Satu yang ingin saya sampaikan, Itu semua karena anugerah Tuhan.
Kata ‘anugerah’ berasal dari istilah kharis yang diterjemahkan sebagai “kasih karunia”. Di dalam Perjanjian Baru kata ini bermakna, “kemurahan hati Allah yang tidak pantas diterima oleh orang yang layak dihukum.” Kuncinya ini adalah kemurah hati Tuhan.
Anugerah Tuhan terbesar yang boleh kita nikmati adalah karya keselamatan Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib.
Namun sering kali kita lupa dengan anugerah-anugerah kecil yang Tuhan ijinkan kita nikmati. Jika kita dapat menjalani hari-hari hingga detik ini dan bisa menikmati berkat-berkatNya itu semua adalah karena anugerahNya semata.
Kalau bukan karena tangan Tuhan yang menuntun dan menopang, kita pasti tidak memiliki kesanggupan untuk menjalani dan melewati setiap tantangan yang ada, jangan lupa untuk terus mengandalkan Dia.
Bahkan Alkitab menegaskan bahwa berkat yang disediakan Tuhan bagi kita adalah berkat yang selalu baru setiap pagi, bukan berkat yang sia-sia, apalagi basi. Tertulis: “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3:22-23). Inilah janji Tuhan yang harus kita pegang seumur hidup kita: kasih setia Tuhan tidak berkesudahan dan rahmatNya pun tak ada habisnya. Haleluya!
Pertanyaannya, kalau semua ini hanya karena kemurahan hati Tuhan, Apa yang Tuhan mau kita lakukan?
1. Bersyukurlah
“Bersukacitalah senantiasa,Tetaplah berdoa, mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (I Tesalonika 5 : 16 – 18)
Seperti ungkapan orang Jawa, “yo untung e jek…. “ dan “slamet ae jek …..” Seberat apapun masalah pergumulan kita selalu ada hal untuk disyukuri. Selalu ada hal yang bisa disyukuri dalam kehidupan ini. Cobalah pandang dari sudut pandang yang lain, maka kita akan menemukan hal yang lain yang bisa membuat kita bersyukur kepada Tuhan.
“Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan,” (Roma 8:28), karena itu tetaplah mengucap syukur apa pun keadaannya.
2. Selalu mengandalkan Tuhan
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. (Yeremia 17:7-8)
Hal baik atau buruk, keberhasilan atau kegagalan, sakit atau sehat, dalam kelimpahan atau kekurangan, suka atau duka, adalah warna-warni dalam kehidupan manusia. Ada banyak hal yang tidak bisa kita kontrol sebagai manusia, kita hidup sebagai manusia yang terbatas, tetapi kita memiliki Tuhan yang tidak terbatas. Mari kita andalkan Tuhan dalam setiaphal yang kita lakukan.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. (Amsal 3:6)
3. Membagikan Kasih Tuhan kepada sesama
Di dalam Matius 9:13 dan Matius 12:7 kedua ayat ini sama-sama menyatakan “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan” Percuma kalau kita bisa melayani Tuhan dengan luar biasa di dalam gereja kalau kehidupan kita di luar tidak menjadi berkat. Percuma kita memberi banyak persembahan di gereja kalau kita tidak memiliki belas kasihan kepada saudara kita yang kelaparan.
Kita sudah mendapatkan berkat yang luar biasa dari Tuhan, oleh karena itu kita harus membagikan apa yang sudah kita dapatkan dari Tuhan kepada sesame kita, supaya orang disekitar kita juga bisa merasakan cinta kasih Tuhan melalui kehidupan kita.
Kesimpulannya adalah semua yang ada di dalam hidup kita adalah anugerah Tuhan, kita sudah menerima anugerah Tuhan yang besar di dalam kehidupan ini. Mari kita kerjakan apa yang menjadi bagian kita, mengucap syukur, mengandalkan Tuhan dan bagikan kasih Tuhan kepada sesama supaya nama Tuhan dimuliakan dalam kehidupan kita.
KOmitmenku hari ini
Aku mau belajar untuk selalu beryukur atas setiap kebaikan Tuhan dalam hidupku, segalanya adalah berkat kebaikan Tuhan
RB – MLE