“KARAKTER dan INTEGRITAS”
Renungan Harian Youth, Senin 15 Maret 2021
Syalom rekan-rekan Elohim outh … salam semangat di awal minggu yang baru ini, kiranya kita semua menikmati hari yang diberkati Tuhan.
Hari ini kita akan Kembali membahas sebuah pokok bahasan yang penting bagi anak Muda yaitu bagaimana membangun karakter Kristus didalam kehidupan kita.
Menurut kamus karakter adalah kualitas mental dan moral seseorang yang mempengaruhi pikiran dan perilakunya sebagai seorang individu. karakter adalah ciri khas yang menggambarkan siapa kita yang tercermin dari tindakan-tindakan kita.
Karakter terbentuk dari pilihan-pilihan kita dan keputusan yang kita ambil setiap hari. Karakter kita menggambarkan siapa kita sebenarnya dan siapa yang kita gambarkan Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan, Manusia diciptakan untuk menggambarkan dan mempunyai karakternya Tuhan.
Dimata Tuhan Gambar diri dan karakternya ditanamkan sebelum manusia diberikan kekuasaan atau otoritas tetapi dosa membuatnya menjadi terbalik sehingga manusia banyak menginginkan mendapatkan kekuasaan terlebih dahulu tetapi tidak menghidupi karakter dan gambar diri yang benar. Sehingga banyak mereka yang akan gagal dan jatuh Ketika mereka mendapatkan kekuasaan tersebut.
Kadang ada banyak doa, promosi dan permintaan kita yang belum dijawab, salah satu alasannya adalah Tuhan tahu yang terbaik bagi kita, jangan sampai jawaban doa itu malah membuat kita terjatuh dan gagal. Tuhan selalu membentuk karakter yang kuat didalam kehidupan kita, dan akan diikuti dengan kepercayaan dan otoritas yang Tuhan anugerahkan. – jangan sampai kenaikan otoritas kita tidak seimbang dengan pertumbuhkan karakter kita –
BELAJAR DARI KEHIDUPAN YUSUF DAN SIMSON
Mari kita membandingkan Dua tokoh didalam Alkitab yaitu Yusuf dan Simson
Yusuf adalah pibadi yang memiliki karakter yang kuat dan Integritas yang sangat tinggi, dalam usianya yang masih muda Yusuf sudah memiliki nilai yang sangat kuat sehingga dia bisa menahan godaan berat dari Istri potifar. Yusuf bergumul setiap hari untuk mengalahkan nafsunya, sampai akhirnya Yusuf harus lari supaya tidak jatuh kedalam bujukan istri potifar (Kejadian 39:11-12). Yusuf memiliki keteguhan untuk tetap memegang nilai-nilai dan prinsip hidupnya dan menunjukkan integritasnya. Karakter Yusuf dapat dilihat dari pilihan-pilihannya untuk mempertahankan nilai-nilai yang diyakini tanpa kompromi.
Cerita seorang yang lain yang sangat perkasa yang punya kekuatan yang luar biasa dan diurapi Tuhan tetapi tidak mempunyai karakter dan integritas yang kuat dalam hidupnya yaitu SIMSON (Hakim 16). Kita melihat bagaimana kita melihat bagaimana Simson yang perkasa menyerah. Dia jatuh kedalam pelukan dan bujukan Delila yang akhirnya membuat dia jatuh dan gagal.
Dari kisah diatas seolah-olah kita melihat skenario kehidupan yang hampir sama antara Yusuf dan Simson. Mereka menghadapi tantangan dan ujian Integritas yang sama yaitu “Pelukan Wanita” yang bisa diidentikan dengan nafsu orang muda. Namun pilihan mereka sangat berbeda, Yusuf memilih lari dan Simson memilih terjebak dalam rayuan Delila.
Singkat cerita Kesamaan yang kedua adalah Keduanya Yusuf dan Simson masuk dalam penjara. Yusuf dipenjara karena Fitnahan istri potifar sedankan Simson dipenjara karena kelemahannya dibongkar oleh Delila dan dia ditangkap oleh tantara Filistin. Kita belajar Bersama bahwa ada harga yang harus dibayar baik dalam mempertahankan integritas maupun melepaskan integritas ~ Yusuf maupun Simson sama-sama membayar harga dengan masuk penjara tetapi Alkitab mencatat jelas perbedaan diantara keduanya, mari kita bandingkan
Hakim 16:20 Lalu berserulah perempuan itu: “Orang Filistin menyergap engkau, Simson!” Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya: “Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas.” Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia. Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling.
Kejadian 39:21-23 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu. Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
Kita melihat bedanya Tuhan meninggalkan Simson namun Tuhan menyertai Yusuf. Seorang yang memilih untuk melakukan kebenaran akan menikmati penyertaan Tuhan yang pastinya akan menuntun kepada keberhasilan.
Selalu ada harga yang harus dibayar untuk hidup dalam Integritas. Melakukan hal yang benar selalu membutuhkan Kesungguhan hati dan Perjuangan.
Mungkin Ketika kita memilih untuk hidup benar, jujur, menolak jalan pintas, tidak korupsi … terkadang kehidupan ini jadi lebih berat dibanding mereka yang memilih jalur pintas dan mereka berhasil, sedangkan kita “seoalah-olah” tidak ada kemajuan. Namun disinilah Karakter dan Integritas kita diuji, jangan patah semangat teruslah berjuang karena Tuhan akan membuat semuanya indah pada waktuNya.
Seperti situasi pandemi ini, dalam semua situasi dan tantangan sekarang ini menunjukkan karakter kita sebenarnya, apakah kita adalah seorang yang setia dan takut akan Tuhan atau kita memilih untuk mengerjakan hal sesuka hati kita. Tuhan ingin menolong kita supaya kita membangun karakter yang seperti Kristus.
Efesus 4:24 (TSI), sebagaimana Kamu memakai baju baru begitu hendaknya seluruh hidupku menjadi baru diciptakan menjadi manusia baru yang semakin mencerminkan sifat-sifat Allah berarti kamu akan sungguh-sungguh hidup suci dan benar di hadapan-Nya.
Komitmenku Hari ini
Tuhan Yesus aku mau terus membangun Karakter dan Integritas dalam kedidupanku, memiliki hati yang takut akan Tuhan dan berani membayar harga untuk hidup berintegritas.
ER 130321 – KPH