KARENA KITA
Renungan Youth, Jumat 15 April 2022
Ayat : I Petrus 2:24
Syalom, selamat pagi rekan-rekan Youth. Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan. Selamat memperingati hari jumat Agung.
Didalam proses hukum, untuk mendapatkan keputusan yang valid, maka pastinya akan membutuhkan waktu yang lama. Mulai dari jadi tersangka, hingga dijatuhi vonis oleh pengadilan, bisa membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun. Hal itu terjadi agar vonis yang diputuskan di pengadilan adalah vonis yang seadil-adilnya. Namun, kisah yang berbeda terjadi pada saat proses hukum Yesus. Proses yang berlangsung tidak sampai satu hari, mulai dari Yesus ditangkap hingga divonis hukuman salib. Proses yang terjadi adalah proses yang melelahkan bahkan membawa penderitaan bagi Yesus.
Firman Tuhan dalam I Petrus 2:24 mengatakan,”Ia sendiri telah memikul dosa kita didalam tubuh-Nya dikayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”
Sebuah peristiwa agung, ketika Yesus yang tidak berdosa dijadikan dosa oleh karena kita. Sebuah perjalanan yang panjang yang dialami Yesus Kristus, yang dinamakan jalan salib, dimulai dari “rumah Pilatus” menuju “tempat penyaliban” (golgota). Urutan jalan salib yang kita ketahui ketika dilalui oleh Yesus adalah: Yesus dihukum mati, Yesus jatuh pertama kali, Yesus bertemu ibu-Nya, Simon dari Kirene dipaksa memikul salib, Veronica mengusap wajah Yesus, Yesus jatuh untuk kedua kalinya, Yesus bertemu perempuan-perempuan Yerusalem, Yesus jatuh ketiga kalinya, pakaian Yesus ditanggalkan, Yesus disalibkan, yesus mati di kayu salib, tubuh Yesus dipindahkan dari kayu salib, tubuh Yesus dikuburkan.
Hal seperti inilah yang dinasehatkan oleh Rasul Petrus bagi kita semua,karena Kristus telah menjadi teladan bagi kita. Dalam ayat 21 mengatakan,”sebab untuk itulah kamu dipanggil, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.” (I Petrus 2:21). Kristus tidak berdosa, namun waktu dihina, Dia tidak melawan, Dia menerima dan menyerahkan mereka yang menyalibkan-Nya dalam doa, dan Yesus juga meninggalkan teladan bagi kita. Seharusnya manusia yang memikul dosa-dosanya sendiri, sebab upah dosa adalah maut. Namun, satu-satunya cara membersihkan manusia dari keberdosaannya adalah menjadikan Yesus memikul dosa-dosa tersebut.
Yesus sudah menjadi teladan bagi kita dalam penderitaan dan pengorbanan-Nya diatas kayu salib.
Selanjutnya dalam pembacaan ayat kita hari ini mengatakan, “oleh bilur-bilur-Nya, kamu telah sembuh.” Sebuah berita yang penuh pengharapan, sebuah jalan keluar yang memberikan kesembuhan atas segala sakit penyakit kita. Dalam dunia ini, kita tidak dapat mengelak dari ancaman atau serangan sakit penyakit. Penyakit dapat menyerang siapa saja tanpa alasan, maupun kondisi atau posisi kita. Apalagi disaat ini banyak bakteri atau virus yang dapat menyerang manusia. Ancaman sakit penyakit sekarang ini membuat banyak orang gelisah, takut bahkan kuatir menghadapi maut secara fisik. Tapi didalam Tuhan Yesus ada pengharapan akan kesembuhan dan jalan keluar dari segala macam sakit penyakit. Dengan iman, kita percaya bahwa bilur-bilur Yesus mampu menyembuhkan segala macam sakit penyakit dalam kehidupan.
Yesus adalah Jehovah Rapha, Allah yang menyembuhkan. Oleh bilur-bilur-Nya, kita telah sembuh.
Oleh sebab itu, mari rekan-rekan Youth, kita ikuti teladan Tuhan Yesus ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam; melainkan Yesus rela mengorbankan nyawa-Nya untuk menebus dosa-dosa kita supaya kita diselamatkan dan hidup untuk kebenaran. Bahkan penderitaan Yesus diatas kayu salib, membuat kita sembuh dengan sempurna dari segala macam penyakit. Tuhan Yesus menjalani semuanya ini disebabkan oleh sebuah alasan, yaitu: karena kita.
Sebuah janji Tuhan yang indah dalam hidup kita: “Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.” (Mazmur 103:3-5).
Tuhan memberkati.
MW – TVP