“Karya Pentakosta”

May 24, 2021 0 Comments

Renungan harian Senin, 24 Mei 2021

Kisah Para Rasul 1 dan 2, meninggalkan jejak sejarah Pentakosta yang dialami oleh Murid-murid Tuhan di Loteng Yerusalem. Peringatan mengenai kenaikan Yesus ke sorga yang disusul dengan turunnya Roh Kudus bukanlah akhir dari perayaan orang-orang percaya.

Menerima baptisan Roh Kudus bukanlah tujuan akhir dalam perjalanan orang percaya.

Lukas 24:49…Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku.  Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.

Sebagai orang percaya seharusnya kita memandang bahwa  pengalaman kepenuhan Roh Kudus sebagai tujuan akhir dalam pertumbuhan rohani Kristen merupakan sebuah kekeliruan dan dapat membawa kita jatuh ke dalam kesombongan rohani.

Allah tidak mendesain peristiwa pencurahan Roh Kudus sebagai akhir, melainkan sebagai sesuatu yang terus berulang sampai pada puncaknya, yaitu pembaruan total oleh Roh Allah.  (Kisah 2:39)

Peristiwa pencurahan Roh Kudus meninggalkan jejak nilai kehidupan kristiani untuk kita dapat bertumbuh dan didapati setia sampai akhir.

1. Allah mau agar umat-Nya selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu

Allah mau agar umat-Nya selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Yesus tidak pernah menyebutkan secara spesifik hari dimana janji itu akan digenapi karena Yesus mau mengajar umat-Nya untuk bertekun dalam doa dengan tidak jemu-jemu.

Kisah Para Rasul 1: 4,5; bdk. Lukas 18:1-8 kisah mengenai Janda yang terus menerus berdoa dengan ketekunan. Doa harus dinaikkan dengan ketekunan kepada Allah. Jangan sampai kita lebih fokus kepada penggenapan janji sehingga melupakan proses yang harus dijalani. Dalam proses, Allah sedang bekerja mempersiapkan kita untuk dapat menerima janji yang pasti akan DIA genapi.

Kehidupan kristiani yang sesungguhnya bukan ketika kita berhasil menerima janji, melainkan ketika kita dapat terus terhubung dan bersekutu dengan Allah—bahkan ketika tidak melihat janji—

2. Allah mau agar umat-Nya belajar untuk membangun dan hidup di dalam kesatuan

Murid-murid Tuhan bertekun dan bersehati dalam Doa, memiliki kesatuan Roh didalam Kristus yang akan membawa kemuliaan bagi Bapa. Perpecahan akan menghalangi kuasa dari Doa

Percayalah bahwa ada banyak Berkat Allah mengalir ketika ada kesatuan (Kisah Para Rasul 1: 14; bdk. Mazmur 133)

Allah mau agar umat-Nya belajar untuk membangun dan hidup di dalam kesatuan karena Allah menyukai kesatuan. Perhatikan perumpamaan satu tubuh banyak anggota (Roma 12, 1 Korintus 12), Tubuh tidak dapat hidup masing-masing bagian sendiri-sendiri tetapi bagaimana kolaborasi anggota tubuh untuk bekerja sama. Dan inilah kerinduan Tuhan untuk kita saling memiliki kesehatian dan kesatuan didalam Roh.

3. Allah mau agar umat-Nya hidup dalam tuntunan Roh Kudus

Setelah mereka hidup dipenuhi Roh Kudus, murid-murid hidup dalam tuntunan Roh Kudus senantiasa. Kisah Para Rasul 2 (10,11,14,15,37)

Roh Kudus selalu bekerja untuk membawa orang mengetahui tentang kebesaran Allah.DIA dapat menggunakan cara yang sederhana, spektakuler, bahkan supranatural. Bagian kita adalah hidup dalam tuntunan Roh Kudus.

Allah menjanjikan dan mencurahkan Roh Kudus-Nya bukan untuk membawa kita dalam kemegahan diri, melainkan untuk membawa kita ke dalam persekutuan dengan Allah dan sesama, sehingga pekerjaan Allah dapat dilipatgandakan di dalam dan melalui kita—sampai semua lutut bertelut dan semua lidah mengaku, bahwa YESUS KRISTUS adalah TUHAN

Kiranya setiap kita terus dengan setia dan tekun untuk terus berdoa dan semakin dikuasai oleh Roh Kudus sehingga kehidupan kita semakin memuliakan Allah.

Rangkuman Khotbah
Pdt. Benoni D. Kurniawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *