Kebahagiaan yang Langgeng

September 11, 2021 0 Comments

Renungan Harian, Sabtu 11 September 2021

Bacaan: Mazmur 32:1-8

Saudara-saudara yang kekasih didalam Kristus …

Beberapa orang berkata “ bahagia itu sederhana ”, mereka menganggap demikian karena menurut mereka  bahagia itu hanya sebatas rasa senang yang dialaminya. Bisa berkumpul dengan teman lama, berkumpul dengan keluarga, atau makan bareng sahabat.

Perasaan senang seperti tersebut diatas bukan bahagia, itu kesenangan yang sifatnya hanya sementara dan singkat, segera hilang setelah kegiatan selesai hanya menyisakan kenangan yang tidak makan waktu lama juga hilang atau dilupakan ditelan kesibukan sehari-hari. Atau malahan ada yang setelah kegiatan yang menyenangkan itu selesai merasa kesepian, kehilangan dan stress.

Bahagia yang sifatnya langgeng, merupakan ciri kehidupan itu sebabnya orang berkata keluarga itu bahagia  atau dia orang yang bahagia. Itu kan bukan sekedar ketawa ha..ha..ha hi..hi..hi, tetapi karena sehari-hari keluarga atau orang yang dimaksud hidupnya damai sejahtera, bisa tertawa dan menangis juga pada tempatnya.

Di dalam Mazmur 32 ini memberitahukan kepada kita bahwa bahagia itu akan dimiliki, oleh :

Orang yang pelanggarannya atau dosanya diampuni

Mazmur 32: 1 – 2, “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi ! Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan yang tidak berjiwa penipu !. Sehingga hati nuraninya murni tidak dikejar rasa bersalah.

Mereka orang-orang yang berbahagia karena Tuhan sudah mengampuni pelanggaran mereka. Karena mereka selama ini tertekan jiwanya seperti pada ayat 3 dan 4, “Selama aku berdiam diri, tulang -tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari, sebab siang malam tanganMu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela.”

Orang yang rendah hati untuk mengakui dosanya

Ayat 5, “Dosaku kuberitahukan kepadaMu dan kesalahanku tidaklah  kusembunyikan , aku berkata aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku, dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela”

Kerendahan hati mengakui segala kesalahan kita menunjukan dengan jujur bahwa kita tidak berusaha menyembunyikan kesalahan kita dan datang pada Tuhan yang memberi pengampunan.

Orang yang hidup akrab dan bersekutu dengan Tuhan

Mazmur 32: 6-8, “Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepadaMu, selagi Engkau dapat ditemui ; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi itu tidak melandanya, Engkaulah persembunyian bagiku terhadap kesesakan Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak. Sela. Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kau tempuh Aku hendak memberi nasehat, mataKu tertuju kepadamu.”

Saat kita memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan maka Tuhan tidak segan-segan melindungi dan memberi pertolongan kepada kita.

Sehingga saudara-saudara yang terkasih kebahagiaan yang langgeng menurut Mazmur 32:1-8 bukan kebahagiaan yang sementara. Kebahagiaan tersebut dapat kita dapatkan asal kita dekat dengan Tuhan, disaat itulah kita akan memniliki kerendahan hati untuk mengakui segala pelanggaran kita dan saya percaya kalau Tuhan pasti mengampuninya.

Itulah arti bahagia yang langgeng . . . . .

Tuhan Yesus memberkati.

EW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *