“Keberanian”
Renungan Harian Rabu, 07 April 2021
Efesus 3 : 12, Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.
Setiap orang tentu saja pernah mengalami ketakutan. Misal, takut akan masa depan yang tidak tahu seperti apa, takut tidak memiliki pasangan hidup, takut di phk, dan lain sebagainya. Tetapi hari ini ada satu karakter yang perlu kita pelajari hari ini, yakni keberanian. Sering kali kita salah mengartikan keberanian. Kadang banyak orang yang tidak bisa membedakan mana berani dan mana nekat.
NEKAT : Berkeras hati, bertekad, berkemauan kuat dengan tidak berpikir panjang lagi karena putus harapan, hilang akal, malu. Tidak mau mengalah, menurut, menyerah, mengotot.
KEBERANIAN (Yunani : ‘parrhesia’, ‘tharreo’, ‘tolmao’) menunjukkan kesiapan untuk mengambil risiko atau menghadapi bahaya, berani, tak kenal takut, percaya diri, ataupun sikap menghadapi dan menangani apa pun yang dianggap berbahaya, sulit atau menyakitkan.
Setiap orang percaya tentunya saja pernah takut dan gentar terhadap sesuatu yang mereka jalani dan alami, tetapi sekali firman Tuhan berkata :
Ulangan 31 : 6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
Untuk itu bapak/ibu dan sdr terkasih, sebagai anak Tuhan, kita harus menjadi orang yang berani. Dan tentunya keberanian kita juga harus berdasarkan kebenaran firman dan tuntunan Roh Kudus. Memang agak beda tipis antara berani dan nekat. Orang yang berani bertindak dan berjalan sesuai firman pasti hasil dari firman dan tuntunan Roh Kudus. Sedangkan orang yang nekat adalah mereka yang berjalan tanpa tuntunan dan mengandalkan kekuatannya sendiri.
Seperti halnya keberanian Daud adalah karena firman dan Roh Alah menyertainya, sementara kenekatan Saul karena tidak taat pada firman ataupun tuntunan Roh Kudus.
2 Timotius 1 : 7, Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan.
Sejak awal semua penciptaan, Allah tidak pernah memberikan kepada kita roh ketakutan, dosalah yang membuat kita menjadi takut dan tidak berani. Untuk itu kita perlu mengambil sikap yang benar, agar kita tidak diperdaya oleh iblis terus menerus. Kita harus berani mengambil sikap dan percaya bahwa ada Tuhan yang beserta dengan kita
Roma 8 : 38 – 39 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Beberapa hal penting yang harus kita ketahui bahwa ;
Ketakutan timbul karena ketidakpercayaan atau keraguan terhadap firman Tuhan.
Ketika tidak berani melakukan firman Tuhan yang kita percayai, kita perlu bertanya pada diri sendiri, “Apakah kita benar-benar mempercayainya ?” Sebab keberanian bukan tentang yang benar atau yang salah, tetapi menempatkan kembali kebenaran pada tempatnya.
Keberanian bukan berarti tiadanya rasa takut, tetapi adanya kekuatan untuk menghadapinya.
Keberanian harus diimbangi kerendahan hatian dan kebijaksanaan.
Tanpa rendah hati dan bijak, kita akan cenderung menjadi pribadi yang memberontak. Tanpa hubungan dengan-Nya kita tidak akan pernah berani melakukan kebenaran maupun kehendak-Nya. Keberanian bukan dari kehebatan atau kekuatan kita sendiri, melainkan oleh karena kita punya hubungan yang akrab dengan Bapa.
Mari mulai hari ini, kita belajar bersama sama untuk mulai BERANI dalam melakukan sesuatu dan menghadapi apapun, bukan NEKAT dalam melakukan sesuatu. Ingat, ada Tuhan yang beserta dengan kita.
Tuhan Yesus Memberkati
YG