Kebutuhan atau Keinginan ?
Bacaan: Filipi 4:10-20
Nats Filipi 4:11 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan
Syalom Saudara-saudara yg terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . . .
Sekarang ini kita hidup dijaman kemajuan tehnologi dalam segala bidang. Untuk menikmati kemajuan tersebut orang diperhadapkan pada banyak tuntutan hidup yang sangat berat, yang bisa dikatakan tidak tertanggungkan. Dimana-mana orang terbelenggu hutang dan keinginan yang tidak pernah terpuaskan. Contohnya yang terjadi pada zaman tahun 90’an: dulu orang kepingin memiliki telepon dirumah, kemudian kepingin hp sekarang disebut hp jadul, lalu blackberry, lalu datang android lalu…dst, sehingga tidak tahu batasannya sampai dimana.
Makin mahal harga hp yang dimiliki pemiliknya makin bergengsi. Jadi untuk menikmati kemajuan terzebut, dibutuhkan uang yang lebih banyak atau hutang lebih banyak, itu baru untuk hp belum tv , kendaraan, rumah dsb. Mereka ini adalah orang yang dikendalikan oleh ” “Keinginan “, hanya selangkah saja dari kata serakah yang sama dengan penyembahan berhala baca dalam….( Kolose 3 : 5).
Keinginan menjadi sumber segala perkara, seperti beberapa waktu yang lalu, perhatian saya tertuju pada akun Instagram milik teman yang berbunyi, Earth provides enough to satisfy every mans need, but not every mans greed ( bumi menyediakan cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak untuk ketamakan setiap orang). Ungkapan ini menggambarkan keadaan manusia saat ini yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dimiliki. Bahkan, ada yang mau melakukan apa saja hanya untuk memiliki sesuatu yang lebih dari orang lain.
Mari kita belajar dari kehidupan Rasul Paulus. Paulus pernah mengalami masa-masa yang sulit sekaligus juga pernah mengalami kelimpahan didalam kehidupannya. Dia tahu persis bagaimana rasanya menahan lapar, dan dia tahu juga bagaimana makan dengan kenyang (ay. 12). Namun Paulus tetap kuat, karena ia tahu kepada siapa dia berharap dan Paulus juga mengerti proses hidup yang dijalaninya.
Kita perlu belajar untuk tidak mengejar keinginan, tetapi mencukupkan kebutuhan.
Rasul Paulus mengatakan, Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus(ay. 19). Tuhan berjanji akan memenuhi segala yang kita perlukan atau butuhkan, bukan memenuhi segala keinginan kita. Karena apa yang kita inginkan belum tentu sama dengan yang kita butuhkan. Apakah keinginan tidak boleh dipenuhi? Tentu saja boleh, selama kita menempatkan keinginan kita pada prioritas yang benar dan sesuai dengan kemampuan kita. Apakah Anda terbelenggu oleh keinginan-keinginan Anda? Belajarlah untuk merasa cukup, karena ketika kita bisa merasa cukup dan bersyukur untuk apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita, maka segera Anda menjadi orang yang berkelimpahan.
Sikap hidup yang benar adalah bisa membedakan antara Keperluan dan Keinginan, fokus pada yang diperlukan
Mari kita bealajar untuk memiliki rasa cukup, baik di saat aku dalam kekurangan maupun kelimpahan. Berikanlah hikmat ya, Roh Kudus, agar aku dapat mengelola berkat yang Engkau percayakan kepadaku.
Tuhan memberkati
EW