Keep Going
Renungan Harian Rabu, 04 Agustus 2021
“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Yesaya 40:31
Dalam beberapa kesempatan kita melihat tayangan tenaga kesehatan yang menggeletak kelelahan di tempat yang tidak semestinya untuk beristirahat. Mereka tertidur di lorong rumah sakit, di teras dalam posisi berbaring, terduduk bahkan berdiri. Kita bisa sepenuhnya memahami kelelahan tenaga kesehatan kita yang bekerja tanpa henti. Ada begitu banyak pasien yang harus mereka rawat. Kelelahan fisik sangat normal terjadi sebagai akibat dari banyaknya aktifitas fisik yang dilakukan seseorang.
Namun rekan-rekan semua, kelelahan yang mempengaruhi fisik kita pun bisa disebabkan oleh faktor lain di luar aktifitas fisik. Kelelahan bisa juga dipicu oleh kurang aktifitas, menderita penyakit tertentu, stress, konsumsi obat yang berlebihan, gaya hidup tidak sehat, beban pikiran, dll. Apapun penyebabnya, kelelahan yang dialami seseorang bisa memicu timbulnya gangguan emosional, kurangnya konsentrasi dan memori, rendahnya motivasi, turunnya imunitas tubuh, penyakit-penyakit tertentu, dll. Oleh sebab itu, kita harus juga mewaspadai turun atau hilangnya kekuatan kita. Hidup kita terus berjalan bersama dengan tantangan-tantangan baru yang tidak berhenti muncul di hadapan kita.
Ketika kita mengalami kelelahan kita harus segera mencari tahu penyebabnya dan segera berusaha mengatasinya supaya kelelahan itu tidak semakin cepat menyedot kekuatan kita. Sama seperti ketika baterai HP atau Laptop kita cepat berkurang, kita harus segera mencari tahu apakah mungkin ada aplikasi tertentu yang menyedot kapasitas baterai kita. Jangan membiarkan kondisi lelah berlangsung terlalu lama sehingga kita mengalami “exhausted” atau hilang energi. Kita harus tahu bagaimana cara untuk memulihkan kekuatan dengan segera, menghilangkan hal-hal yang terlalu menyedot energi kita. Kita harus segera mendapatkan kekuatan baru.
Yesaya 40:31 mengatakan “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Ada kalanya kehidupan kita menerpa kita dengan tantangan tanpa henti, ada tugas dan tanggung jawab yang bertambah setiap hari, ada kegagalan yang kita alami, ketidak puasan atau kritik dari orang lain yang membuat kita jenuh dan lelah. Mari kita mengingat apa yang dikatakan nabi Yesaya ini. Kekuatan kita dibaharui ketika kita menanti-natikan Tuhan.
Apa artinya menanti-nantikan Tuhan? Menanti-nantikan Tuhan berarti berharap kepada Tuhan, mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepada-Nya; hal itu meliputi juga memandang Dia sebagai sumber pertolongan dan kasih karunia ketika diperlukan Orang yang berharap kepada Tuhan dijanjikan:
- kekuatan Allah untuk menyegarkan mereka di tengah-tengah kelelahan dan kelemahan, penderitaan dan pencobaan;
- kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan mereka bagaikan rajawali yang terbang naik ke langit;
- kesanggupan untuk berlari secara rohani tanpa merasa lelah
- terus berjalan maju tanpa merasa letih bila Allah menangguhkan pertolongan-Nya.
Allah berjanji bahwa jikalau umat-Nya dengan sabar mengandalkan Dia, maka Dia akan memberikan apa pun yang mereka perlukan untuk menopang mereka senantiasa.
Setiap kita pasti memilih untuk menerima mujizat yang akan melepaskan kita dari kesulitan atau masalah secara total, namun ada kalanya kita harus bersabar dan bertahan dan terus menanti-nantikan Tuhan. Pertolongan Tuhan dalam hidup kita sering kali juga berupa jalan yang terbuka sedikit demi sedikit. Meski kita tidak melihat ujungnya tapi kita bisa mempercayai pekerjaan dan campur tangan Allah yang heran dalam segala yang kita alami.
Sebuh kesaksian ingin saya ceritakan Awal bulan ini, Tuhan ijinkan bapak saya terpapar Covid 19. Tanpa disangka-sangka ketika beliau memeriksakan batuknya yang tidak kunjung sembuh, setelah test swab beliau dinyatakan terpapar Covid 19. Saturasi menurun sampai 84%. Semakin malam kondisi beliau semakin menurun sampai 76%. Kami bergegas membawa beliau ke IGD namun tidak ada kamar tersedia. Puji Tuhan malam itu kami mendapatkan bantuan 1 tabung oksigen kecil dan regulator untk menolong beliau bernafas. Menjelang tengah malam, oksigen habis. Syukur kepada Tuhan, ada tabung oksigen yang dipinjamkan untuk beliau. Pagi menjelang, oksigen kembali habis, dan saturasi oksigen beliau semakin menurun sampai 59%. Tiba-tiba seorang dokter menghubungi kami untuk memberi tahu bahwa ada 1 kamar tersedia di RS Baptis. Mujizat yang luar biasa mengingat sepanjang malam semua RS di Batu dan Malang penuh. Setelah serangkaian pertolongan-pertolongan bertahap yang Tuhan berikan, mujizat itu seperti membawa bapak mengalami diangkat terbang seperti rajawali. Satu tindakan Tuhan membuat beliau terpelihara dari segi perawatan medis, ketersediaan obat-obatan dan oksigen yang semakin langka di pasaran. Beliau menerima bantuan oksigen sebanyak 1 tabung oksigen sebesar orang dewasa setiap 1,5 jam dan itu berlangsung selama 7 hari. Mujizat berikutnya terjadi ketika keluarga disarankan untuk mencari donor konvalesen untuk penyembuhan beliau dari Covid 19. Bukan hal yang mudah untuk mendapatkan pendonor, namun Tuhan melakukan hal yang tidak pernah kami bayangkan. Baru 1 jam keluarga menyiarkan pengumuman untuk mencari pendonor, dokter memberitahu kami bahwa hasil swab terbaru menyatakan bapak sudah negatif Covid 19. Hasil ini membuat beliau menerima perawatan untuk pasien normal tanpa perlu pendonor lagi dengan kesempatan didampingi keluarga. Hari demi hari bapak pulih dengan cepat. Pertolongan Tuhan sungguh luar biasa.
Sepanjang minggu penuh pergumulan tersebut, ada kabar yang melemahkan hati, fisik terforsir dengan luar biasa, pemikiran yang menekan jiwa kami. Namun kekuatan yang dari Allah menguatkan keluarga kami. Yesaya 40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
Berjalan bersama Tuhan tidak serta merta menghilangkan masalah dan tantangan. Namun Tuhan menjanjikan penyertaanNya di setiap langkah. Ada kekuatan yang dicurahkanNya yang memampukan kita untuk terus menjalani kehidupan dengan penuh kemenangan.
Rekan-rekan pemuda remaja, jangan sampai kelelahan karena masalah dan tantangan kehidupan membuat kita kehilangan berkat dan serunya menjalani kehidupan. Nanti-nantikanlah Tuhan selalu dalam segala apa yang kalian lakukan.
Jadilah peka dengan pekerjaan tanganNya yang menolong kita dalam langkah sekecil apapun. Sekecil apapun itu, dan sekalipun kita tidak bisa melihat ujungnya, percayalah Tuhan sedang mengerjakan yang terbaik bagi kita.
Amen!
DDO – YDK