KEHIDUPAN DARI DALAM

April 28, 2022 0 Comments

Renungan harian Youth, Kamis 28 Mei 2022

MAZMUR 62:7 “Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.”

Syalom rekan-rekan Youth yang diberkati Tuhan, apa kabar hari ini saya doakan semua dalam keadaan sehat dan diberkati Tuhan Selalu. Apapun keadaan kita hari ini jangan lupa untuk selalu bersyukur yhaaa …

Rekan-rekan Youth yang diberkati Tuhan dalam renungan hari ini kita akan melihat pengejaran Tuhan atas hati kita, marilah kita melihat apa artinya hidup dari dalam hati kita. Ada begitu banyak tempat untuk kita tinggal, dan begitu banyak cara yang berbeda-beda untuk menjalani kehidupan kita setiap hari, akan tetapi Tuhan, dalam kuasa dan kasih-Nya, ingin membebaskan kita dari kehidupan yang berbagi dengan dunia ini sehingga kita mengetahui siapakah kita ini sebenarnya, dan bagaimana kehidupan kita bilamana Tuhan sepenuhnya bertemu dengan kita. 

Ia ingin membuat kita hidup bersekutu dengan-Nya, yaitu adanya suatu hubungan abadi yang mendalam dengan hati kita. Sebagai tanggapan atas persekutuan yang kita miliki dengan Tuhan, maka kita dapat memilih untuk berpikir, merasakan, bertindak, dan percaya tidak hanya dengan apa yang logis saja, tetapi dengan apa yang Roh Tuhan bicarakan kepada kita sebagai anak muda.

Seringkali kita sebagai anak muda menutup hati kita kepada suara Tuhan, seolah-olah itu tidak ada dasarnya. Kita berhenti memperhatikan emosi kita karena kita meragukan validitas dan nilainya. Akan tetapi Tuhan membentuk kita dengan adanya suatu emosi. Seringkali emosi kita yang paling mengungkapkan keyakinan kita. Kita tidak merasa stres, khawatir, merasa ragu-ragu, atau marah tanpa adanya suatu sebab. Kita sebagai anak muda tidak mengalami kegembiraan, kedamaian, gairah, dan tujuan tanpa alasan.

Sungguh hati kita adalah jendela akan keyakinan kita.

Inilah yang mengungkapkan dimana kita  menaruh kepercayaan dan harapan kita, serta apa yang benar-benar penting bagi kehidupan kita sebagai anak muda

Jika kita membaca Mazmur 62, Mazmur ini adalah nyanyian Daud yang mencerminkan kepercayaannya kepada Allah sebagai tempat perlindungan dan kekuatannya. Di tengah banyaknya  masalah yang dihadapinya dan tekanan batin, Daud menyerahkan dirinya ke dalam tangan Allah yang kuat.

Dalam Mazmur ini, Daud memberikan pernyataan iman bahwa Allah adalah satusatunya landasan kehidupan dan keselamatannya. Bagaimana hebat kesulitan yang dihadapinya, Ia tahu bahwa dirinya harus segera lari ke dalam dekapan Allah. Di sanalah jiwanya yang gelisah menjadi tenang sebab ia berada dalam tangan yang tidak pernah goyah ayat 1-2). Pada waktu itu sedang menghadapi orang-orang yang bermulut manis, tetapi dalam hati mereka penuh intrik dan tipu muslihat. Bahkan orang-orang dan keluarga terdekatnya ingin menggulingkannya dari singgasana (Ayat 3-4). Setiap saat, Daud merada dirinya dalam ancaman. Dengan posisinya sebagai raja, Daud bisa saja mengambil tindakan tegas menyingkirkan mereka satu per satu. Namun ia memilih datang kepada Allah yang adalah harapan, kekuatan, dan gunung keselamatannya (Ayat 5-7).

Dan Daud menaikkan komitmennya dihadapan Tuhan

Mazmur 62:8 mengatakan, “Percayalah kepada-Nya setiap saat, hai manusia; curahkan hatimu di hadapannya; Tuhan adalah tempat perlindungan bagi kita.”

Rekan-rekan Tuhan sangat rindu mendengarkan curahan hatimu. Tuhan rindu agar kita dapat begitu mempercayaiNya sehingga kita dengan jujur dapat ​​​​​​menilai hati kita dan mencurahkan isinya di hadapanNya. Tuhan sangat peduli dengan perasaan Anda. Ia tidak menghendaki kita menjalani kehidupan dengan penuh stres, kemarahan, keragu-raguan, kekhawatiran, ataupun tidak memiliki kepercayaan diri.

Tuhan ingin hati kita dipenuhi dengan buah persekutuan dengan-Nya sehingga kita dapat menjalani kehidupan inti dengan penuh ekspresif, bergairah, dan kepuasan.

Mengakui emosi kita bukanlah menunjukkan suatu kelemahan. Sebaliknya, itu adalah tanda kepercayaan diri dan keamanan bahwa kita dapat melihat dengan jujur ​​​​kehidupan kita dan menilai apa yang kita senantiasa lakukan. Sebab itu, curahkanlah hatimu kepada Bapa surgawi, yang penuh kasih sayang, penuh kesabaran dan penuh pengertian.

Semoga kita sebagai anak muda penerus bangsa dan sebagai generasi Yeremia zaman sekarang mulai dari hari ini, memiliki kehidupan dari dalam hati yang terbuka kepada Tuhan dan penuh semangat.

Tuhan memberkati.

AH – SCW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *