Keluarga Betania yang dikasihi Yesus
![](https://elohim.id/wp-content/uploads/2024/04/Keluarga-Betania-yang-Dikasihi-Yesus.jpg)
Renungan Harian Rabu, 01 Mei 2024
Bacaan: Yohanes 12:1-8
BETANIA
Dalam perjalanan pelayanan Yesus, beberapakali Yesus ada di tempat yang bernama Betania:
- Yesus memulai perjalanannya masuk kota Yerusalem dari Betania (Mrk 11:1, Luk 19:29),
- Lalu tinggal di Betania pada minggu berikutnya (Mat 21:17, Mrk 11:11-12).
- Nampaknya Yesus menghabiskan hari-hari terakhir-Nya di rumah Marta.
- Menurut Injil Lukas, setelah wafat dan kebangkitan-Nya, Yesus juga naik ke surga dari suatu tempat di dekat Betania (Luk 24:50-51).
Di Betania, Yesus mendapat sambutan yang hangat, penuh kasih dan keramahtamahan dari sahabat-sahabatnya di Betania. Maka, tidak heran Yesus melewatkan banyak waktu di Betania dalam minggu-minggu terakhir hidupnya di dunia.
Yang menjadi pertanyaan, mengapa Yesus suka berada di Betania?Ada siapa di Betania?
= Ada satu kluarga di Betania yang sangat dikasihi Yesus: Keluarga Marta, Maria dan Lazarus
Yesus pun mungkin pernah menginap di rumah singgah di Betania ini bersama-sama dengan orang-orang miskin, sehingga Dia bersabda, “Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” (Yoh 12:8, bdk. Mat 26:11, Mrk 14:7)
Kalau saja kita beranggapan bahwa kisah keluarga Betania ini tidak terjadi dalam sebuah rumah singgah, maka nampaknya mereka adalah keluarga mampu dengan rumah yang cukup besar untuk menampung Yesus dan murid-murid-Nya. Apalagi, Maria memiliki minyak narwastu yang harganya tiga ratus dinar, kurang lebih upah kerja selama satu tahun (Yoh 12:3-8). Marta nampaknya menjadi kepala rumah tangga (Luk 10:38).
Nama Marta, Maria dan Lazarus disebut dalam tiga kisah di Kitab suci
- Lukas 10:38-42 Kisah Maria dan Marta.
- Yohanes 11, Lazarus dibangkitkan.
- Yohanes 12:1-8, Yesus diurapi di Betania.
Dari sisi karakter:
MARTA
Kitab Suci mencatat sifat Marta yang praktis dan lugas (Luk 10:40, Yoh 11:39, 12:2). Marta telah melakukan hal yang baik, Marta sibuk melayani Yesus, mungkin dengan menyiapkan santapan bagi-Nya. Melayani dan menyiapkan makanan bagi seorang tamu merupakan tugas yang sangat mulia dalam budaya pada saat itu.
Marta dalam kisah Luk 10:38-42 ditampilkan secara kurang adil karena dinilai lebih mementingkan pelayanan jasmani Yesus. Namun, sesungguhnya dia pernah membuat pernyataan yang tegas tentang imannya kepada Yesus dan tentang kehidupan kekal. Hal ini dicatat dalam Injil Yohanes:
- “Aku (Marta) tahu bahwa ia (Lazarus) akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” (Yoh 11:24)
- “Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.” (Yoh 11:27)
Pernyataan kedua mirip dengan pernyataan Petrus dalam Injil Matius (Mat 16:16), “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”
MARIA
Maria lebih emosional (Yoh 11:32-33, 12:3). Maria juga lebih terkenal (Yoh 11:45) bahkan sampai sekarang. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yakni berada di samping Yesus dan belajar dari-Nya (Luk 10:42). Maria suka duduk dekat kaki Yesus (Luk 10:39) merupakan posisi seorang murid yang sedang belajar dari gurunya.
Yesus mendapat sambutan yang hangat, penuh kasih dan keramahtamahan dari sahabat-sahabatnya di Betania. Maka, tidak heran Yesus melewatkan banyak waktu di Betania. Bagaimana dengan kita? Apakah Tuhan Yesus menjumpai dalam kluarga kita pelayanan dan iman seperti yand dimiliki Marta dan Maria sehingga membuat Yesus nyaman tinggal dalam kluarga kita.
Perlu ada pelayanan seperti Marta dan Maria didalam setiap keluarga Kristen yang mau melewatkan banyak waktu bersama Yesus, untuk melayani-Nya dan belajar dari pada-Nya.
Tuhan Yesus Memberkati.
CM
Bacaan Alkitab hari ini : Ulangan pasal 4 dan 5