Kematian Akan Dikalahkan

Bacaan : 1 Korintus 15:20-28
Nats : 1 Korintus 15:26, Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut
Syalom Bapak Ibu yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus . . . .
Saat John berumur sekitar 8 tahun, dia mencoba menampik kenyataan tentang kematian. Hal itu terjadi pada saat upacara pemakaman Neneknya. Ketika melihat tubuh Nenek yang tak bernyawa di dalam peti mati, dia berpikir, jika hal itu terjadi pada dirinya, maka dia akan segera berdiri, keluar dari peti, dan berlalu dari situ.
Sekarang dia sudah hampir 70 tahun, dan cara pandangnya terhadap kematian sudah berubah. Dia sudah menghadiri banyak upacara pemakaman. Dia telah mengucapkan selamat tinggal kepada kedua orangtuanya, semua bibi dan paman, juga banyak sahabatnya. John tidak dapat lagi menampik kenyataan yang kejam tentang kematian. Kematian merenggut kehidupan, menghancurkan hati, membawa kepada kesunyian, dan membobolkan tanggul airmata.
Ada kenyataan lebih besar yang dapat membangkitkan keinginan kita untuk melanjutkan hidup dengan sebuah PENGHARAPAN
Yesus rela mati supaya kita hidup. Kematian-Nya di atas kayu salib bukanlah sesuatu yang kebetulan atau di luar rencana Allah. Itu merupakan sesuatu yang mutlak harus dipenuhi dalam rencana keselamatan-Nya bagi kita.
Tuhan menyatakan bahwa kematian adalah hukuman bagi orang berdosa (Kej 2:17), dan setiap orang, sejak Adam dan Hawa, jatuh ke dalam dosa (Rom 3:23). Tetapi karena kasih, Dia rindu menyelamatkan kita. Namun Dia tak dapat sekadar berkata, “Aku kasihan padamu. Aku mengasihimu. Aku akan menyelamatkanmu, mengampuni dosamu, dan melupakan dosamu.” Tidak. Allah yang kudus dan adil tidak menganggap enteng dosa. Hukuman atas dosa harus dibayar; kesalahan harus disingkirkan.
Yang sungguh mengagumkan adalah: Yesus Kristus, Anak Allah, mengangkat dosa-dosa kita, membawanya ke Kalvari, membayar hukuman dosa, dan bangkit pada hari yang ketiga. Yesus, Pribadi yang sama sekali tak berdosa, menanggung dosa kita, seperti yang telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya (Yesaya 53).
Kebangkitan-Nya membuktikan bahwa KUASA KEMATIAN telah dikalahkan demi kita umat yang dikasihiNYA
Yesus Kristus telah mematahkan kuasa kematian. Dia “bangkit dan berjalan keluar” dari kubur.
Suatu hari “musuh yang terakhir” ini, demikian Paulus menyebutnya, akan dihancurkan selamanya (1 Korintus 15:26). Ia berkata: “‘Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu?
Puji Tuhan! Kematian sudah pasti akan dikalahkan!
Tuhan Yesus Memberkati ……
TC.