KEPUTUSAN ALLAH

October 23, 2024 0 Comments

Renungan harian Youth, Rabu 23 Oktober 2024
2 Raja-raja 20:5, “Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN.

Syalom rekan-rekan Youth semuanya …

Kisah Hizkia adalah salah satu contoh yang kuat tentang bagaimana hati yang tulus dan penuh iman dapat menggerakkan tangan Allah. Hizkia, raja Yehuda yang ke-13, adalah seorang pemimpin yang berbeda dari pendahulunya. Ia menjadi raja pada usia 25 tahun dan memerintah di Yerusalem selama 29 tahun. Namun, yang paling berkesan dari kehidupan Hizkia bukanlah lamanya ia memerintah, melainkan kedalaman iman dan hubungannya dengan Tuhan.

Kehidupan Rohani Hizkia

Hizkia digambarkan sebagai raja yang melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan. Dia tidak hanya menjauhkan patung dan tiang berhala dari Yehuda, tetapi juga memimpin bangsanya dengan keyakinan yang kuat kepada Tuhan. 2 Tawarikh 32:7-8 mencatat bagaimana Hizkia menguatkan hati rakyatnya di tengah ancaman besar dari raja Asyur, dengan mengatakan: “Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah Tuhan, Allah kita.” Hizkia mengerti bahwa kekuatan manusia tidak sebanding dengan kekuatan Tuhan yang tak terbatas.

2 Raja-raja 18:5-6 mengungkapkan bahwa tidak ada raja Yehuda sebelum atau sesudah Hizkia yang beriman seperti dia. Dia terus mengikuti Tuhan tanpa menyimpang, dan berpegang pada perintah-perintah Tuhan. Hubungan yang mendalam dengan Tuhan inilah yang menjadi dasar hidup Hizkia.

Pengalaman yang Mengubah Keputusan Allah

Dalam 2 Raja-raja 20, kita melihat momen yang sangat menarik dalam hidup Hizkia. Tuhan mengirim nabi Yesaya untuk menyampaikan bahwa hidup Hizkia akan segera berakhir. Namun, apa yang dilakukan Hizkia saat menerima berita tersebut menunjukkan sikap hati yang luar biasa. Ia tidak menyerah begitu saja pada keputusan Tuhan. Hizkia berdoa dengan sungguh-sungguh, datang ke hadirat Tuhan dengan tangisan dan kerendahan hati (ayat 2-3). Hizkia menempatkan firman Tuhan di atas segalanya dan memohon belas kasihan-Nya. Inilah yang menggerakkan hati Tuhan. Dalam waktu yang sangat singkat, Tuhan mengubah keputusan-Nya dan menambahkan 15 tahun lagi dalam hidup Hizkia (ayat 5).

Kisah ini mengajarkan bahwa Tuhan bukanlah Allah yang kaku atau tidak peduli dengan pergumulan umat-Nya. Hati yang penuh iman, doa yang sungguh-sungguh, dan kerendahan hati yang mendalam dapat menggerakkan Tuhan untuk bertindak dengan cara yang tidak terduga.

Mengingat Kota Niniwe

Pengalaman Hizkia mengingatkan kita pada kisah kota Niniwe dalam kitab Yunus. Ketika Tuhan menyatakan rencana-Nya untuk menghancurkan kota itu karena kejahatan mereka, Yunus diutus untuk menyampaikan peringatan. Namun, setelah mendengar peringatan itu, seluruh kota Niniwe, termasuk pemimpinnya, bertobat dengan sepenuh hati. Mereka berpuasa, berdoa, dan menunjukkan tanda-tanda penyesalan yang mendalam. Melihat pertobatan mereka, Tuhan membatalkan rencana-Nya untuk menghukum mereka (Yunus 3:4-10).

Kedua kisah ini, baik Hizkia maupun Niniwe, menggambarkan betapa besar kasih, kemurahan, dan belas kasihan Tuhan. Allah tidak menginginkan kehancuran, tetapi mencari hati yang mau datang kepada-Nya dengan penyesalan dan pertobatan. Ketulusan hati dan komitmen untuk berubah dapat menggerakkan Tuhan untuk mengubah keputusan-Nya.

II Tawarikh  33:12 Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya,”

Hari ini kita belajar bahwa Tuhan adalah Allah yang penuh kasih dan mendengarkan Doa dan Permohonan umat-Nya yang datang dengan kerendahan hati dan iman. Tuhan ingin kita mencari-Nya dengan sepenuh hati, mengandalkan Dia dalam setiap keadaan, dan datang kepada-Nya dengan pertobatan yang sungguh-sungguh. Sebagaimana Tuhan mengubah keputusan-Nya terhadap Hizkia dan Niniwe, kita diingatkan bahwa Tuhan selalu siap untuk memberikan kasih karunia-Nya kepada mereka yang sungguh-sungguh datang kepada-Nya. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, bahkan keputusan yang tampaknya sudah final bisa berubah ketika kita datang kepada-Nya dengan iman, doa, dan penyesalan yang tulus.

Keputusan Allah bukanlah tentang menghukum atau menjauhkan diri-Nya dari kita. Sebaliknya, Tuhan selalu mencari cara untuk menunjukkan kasih, kemurahan, dan belas kasihan-Nya. Apa yang diperlukan dari kita adalah hati yang mau datang kepada-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan menyerahkan diri dalam kerendahan hati.

Mungkin kita sedang menghadapi situasi yang tampaknya mustahil atau menerima berita yang sulit. Ingatlah, tidak ada yang terlalu berat bagi Tuhan. Seperti Hizkia dan Niniwe, mari kita datang kepada Tuhan dengan hati yang tulus, dan percaya bahwa Dia adalah Allah yang dapat mengubah segala sesuatu demi kebaikan kita.

Tuhan Yesus memberkati

AH – NDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *