“KEPUTUSAN YANG MAHAL”
Renungan harian Anak, Selasa 03 Agustus 2021
Bacaan: 2 Petrus 2:6-13
Halo adik-adik semua! Gimana kabarnya hari ini? Tetap jaga kesehatan ya. Makan yang teratur, 4 Sehat 5 Sempurna. Jangan lupa minum vitamin dan berolahraga agar tubuh kita kuat dan sehat, okay? Yuk sama-sama kita mau belajar Firman Tuhan pada hari ini lewat renungan pagi ini.
Adik-adik Hidup yang kita jalani pasti penuh dengan banyak sekali pilihan. Ketika kita bangun pagi kita pasti akan memilih untuk membersihkan kasur atau mandi terlebih dahulu. Ketika kita mau makan harus memilih apa saja yang ada dimeja maupun kita harus memilih untuk melakukan sesuatu atau tidak , semua yang kita jalani tidak lepas dari yang namanya pilihan ataupun keputusan. Karena pilihan akan selalu ada, maka langkah selanjutnya dalam menyikapi hal tersebut adalah bagaimana kemudian kita dengan bijak menentukan opsi. Ahh, disini jebakan Batman menghadang. Bagaiamana menjatuhkan pilihan dengan tepat? Bagaimana memastikan pilihan yang diambil memiliki tingkat kerugian yang paling minimal?
Jadi intinya, memilih berarti harus juga siap dengan segala konsekuensinya, sebab kalau berani untung, juga harus berani rugi. Tidak ada yang namanya menang terus-terusan, pasti ada saja waktunya kita mengalami kekalahan dalam mengambil keputusan. Yah… yang namanya “Luck” atau “Peruntung” seharusnya jangan dijadikan opsi buat kita untuk mengambil keputusan.
Pada Renungan Firman hari ini kita kita mau belajar bahwa keputusan itu mahal harganya, terutama ketika keputusan yang kita ambil ternyata tidak seindah dari yang kita harapkan. Hal-hal yang terlihat baik dan bagus di mata kita belum tentu yang terbaik untuk kita. Bisa saja malah membawa kita kepada sesuatu yang membuat kita harus membayar mahal akibat keputusan tersebut.
Dalam Kejadian Pasal 12-13 diceritakan Lot adalah keponakan Abraham. Sejak ayahnya meninggal, Abraham mengasuhnya. Ketika Tuhan memanggil Abraham untuk meninggalkan negerinya, Lot juga turut serta. Melalui Abraham, Lot pun mengenal Tuhan dan diberkati oleh-Nya. Lot menjadi kaya, memiliki kawanan ternak dan banyak gembala, serta perkemahan sendiri. Banyaknya hewan ternak Lot dan Abraham membuat para gembala mereka bertengkar memperebutkan lahan penggembalaan dan sumber air. Lalu, Abraham dan Lot sepakat berpisah. Lot memilih wilayah terbaik untuk ditinggali, yakni daerah Lembah Yordan yang subur dan berair.

Nah adik-adik menurut pertimbangan manusia, Lot telah mengambil keputusan terbaik. Namun faktanya tidak demikian. Awalnya ia tinggal dekat kota Sodom, dan akhirnya menjadi penduduk kota itu. Penduduknya jahat dan sangat berdosa kepada Tuhan. Mereka mempraktikkan kehidupan yang tidak bermoral dan kekejian di hadapan Tuhan (Kej 18-19). Akibatnya, Lot sangat menderita di sana. Setiap hari, ia menyaksikan kejahatan dan dosa mereka, yang sangat berbeda dengan nilai-nilai kebenaran yang Lot miliki. Ia sendiri bahkan menyaksikan kemusnahan kota itu saat Tuhan menghukumnya, serta istrinya sendiri menjadi tiang garam akibat tidak menaati Tuhan. Ini adalah harga yang sangat mahal yang harus Lot bayar akibat keputusan yang hanya mementingkan keuntungan duniawi. Kisah Lot hendaknya mengingatkan kita untuk meminta pimpinan Tuhan dalam mengambil setiap keputusan. Karena Dialah yang tahu apa yang terbaik bagi kita.
AKIBAT SEBUAH KEPUTUSAN DAPAT MENJAUHKAN ATAUPUN MENDEKATKAN KITA KEPADA TUHAN. MINTALAH PIMPINAN TUHAN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN
Ayat Hafalan
Amsal 10:30 (TB) Orang benar tidak terombang-ambing untuk selama-lamanya, tetapi orang fasik tidak akan mendiami negeri.
Komitmenku hari ini
Tuhan tolonglah aku untuk dapat bijaksana dalam mengambil keputusan. Kiranya Firman Tuhan akan terus menuntun aku pada pilihan yang benar
MEK – KCP