“Kerikil atau batu besar”

August 26, 2020 0 Comments

Menata_prioritas_hal_yang_penting

Renungan Harian Youth, Rabu 26 Agustus 2020

Syalom …salam semangat buat semua rekan Youth … tetap semangat semuanya … Hari ini kita akan merenungkan sebuah ayat dalam …

Matius 6: 33, Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Sebelumnya saya punya sebuah cerita nih …

Satu kali saya sedang scrolling feed instagram saya, dan menonton igtv satu akun, dimana seorang ayah sedang mengajar dan mengasah otak Dua anak lelakinya. Disiapkannya ember, batu- batu besar, batu -batu kerikil, dan beberapa kantong berisi pasir. Dan Anak-anaknya diminta untuk memasukkan semua jenis batu yang tersedia itu ke dalam ember sampai penuh. Ya namanya juga anak-anak, mereka memasukkan semua dengan beberapa kali eksperimen, asal semuanya masuk, pikir mereka. Singkat cerita, tidak semua batu bisa dimasukkan oleh anak-anak tersebut.
Lalu sang ayah mulai membantu mereka.
Begini caranya … sang Ayah mengosongkan kembali isi ember kemudia mengisi ember tersebut dengan batu-batu besar sampai penuh sehingga tidak ada lagi batu yang bisa ditampungnya. Lalu sang ayah bertanya kepada anak-anaknya, “apakah ember ini sudah penuh?”
Anak-anaknya serentak menjawab, “sudah, ayah
Lalu sang ayah menuangkannya kerikil juga ke ember. Digoyang-goyangkan nya ember tersebut sehingga kerikilnya turun ke bawah. Sekali lagi sang ayah bertanya pada anak-anaknya, “sekarang apakah embernya sudah penuh?” Anak-anaknya kembali menjawab dengan serentak, “sudah,ayah”. Sekali lagi sang ayah mengeluarkan sekantong pasir dan menuangkan nya juga ke ember, dan ternyata
pasirnya masih bisa masuk diantara celah-celah batu dan kerikil.
Dan saya pun juga mendapatkan pelajaran dari eksperimen sang ayah. “Bila batu besar tidak dimasukkan lebih dulu, maka tidak akan bisa memasukkan semuanya.”

Dari cerita dan eksperimen yang dilakukan oleh sang Ayah, bila kita hubungkan dengan kehidupan kita ada sebuah pertanyaan yang muncul … Dalam hidupku, apa yang menjadi batu besar?
Apakah hobi ? handphone? Followers instagram kita? Pasangan? Prestasi? Harusnya bukan.
Ingatlah untuk lebih dahulu memasukkan batu batu besar kita, hal-hal penting dalam hidup kita. Kalau
kita sibuk mengisi hidup kita dengan kerikil dan pasir, kita akan kehabisan waktu mengurusi hal hal yang
tidak penting, bahkan sia sia.

Ilustrasi diatas menggambarkan mengenai “PRIORITAS HIDUP”

Jika kita tidak bisa mengatur prioritas dan waktu dengan baik, maka hal hal kecil akan ‘memakan’ hal hal besar dalam hidup kita.

Kita tidak akan punya waktu melakukan hal hal besar jika pikiran dan hidup kita direcoki sesuatu yang tidak penting. Punya hobi itu boleh ,tapi hobby tetap ‘batu kerikil’, Punya beberapa akun sosmed itu sah sah saja, tapi chatting sosmed tetaplah ‘pasir’. Kalau ember sudah diisi kerikil dan pasir, berapa batu besar yang sanggup ditampung? Jika waktu yang kita punya sudah habis untuk mengisi kerikil, bagaimana bisa kita mengerjakan hal hal yang lebih penting?

Matius 6:33 memberikan sebuah kebenaran mendasar dan yang sangat penting …

“Jadi USAHAKANLAH DAHULU supaya ALLAH MEMERINTAH atas hidupmu dan LAKUKANLAH KEHENDAK-NYA. Maka semua yang lain akan diberikan Allah juga kepadamu” (BIMK)

Bukankah kerajaan Allah dan kebenaran nya adalah hal yang lebih penting dan paling utama? MENGUSAHAKAN untuk menjadikan ALLAH sebagai PRIORITAS adalah tindakan yang aktif dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan selalu berusaha melakukan Kehendak-Nya dan Kebenaran-Nya dalam semua aspek kehidupan kita.
Bukankah keluarga, pekerjaan, sekolah,dan hal hal yang berdampak positif untuk sesama adalah lebih penting? Milikilah prioritas yang benar, maka kita akan bisa menambahkan hal hal kecil lainnya.

Komitmen ku hari ini:

Aku mau belajar mengisi pikiranku dengan hal hal yang berguna agar aku punya prioritas yang tepat. Mengusahakan mengutamakan kepentingan dan Kehendak Tuhan.

NV – YDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *