KERJAKAN SAMPAI TUNTAS
KERJAKAN SAMPAI TUNTAS
Renungan Harian Youth, Senin 28 Maret 2022
Filipi 1:6, Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.”
Masa muda adalah masa dimana kita menemukan hal-hal yang ingin kita capai. Tuhan memberikan kita kemampuan untuk berpikir, merencanakan sesuatu, dan bertindak untuk mencapai tujuan yang kita pikirkan dan rencanakan. Dan kebanyakan dari kita begitu bersemangat memulai sesuatu, tetapi begitu tertatih ketika sedang dalam proses untuk menyelesaikan apa yang kita mulai.
Rekan-rekan youth, Banyak orang yang memulai, tetapi tidak banyak orang yang menyelesaikan. Begitu pula dalam hal menjalani panggilan Tuhan. Hidup Kekristenan kita ini adalah bagaikan sebuah maraton. Di awal, akan ada banyak sekali orang yang ikut berlari. Namun, di tengah perjalanan, akan ada banyak yang berhenti berlari. Dan pada akhirnya, hanya akan ada sedikit yang bertahan hingga garis finish.
Melaksanakan panggilan Tuhan sebenarnya bukanlah tentang siapa yang mampu memulai, melainkan tentang siapa yang mampu menyelesaikan hingga akhir.
Tidak ada gunanya jika kita memulai melaksanakan panggilan Tuhan, tetapi tidak bertahan melakukannya hingga akhir. Kita dapat belajar Kisah dari Nehemia yang berjuang untuk memulai dan mengalami berbagai situasi yang berat dalam pembangunan tembok Yerusalem. Nehemia merupakan seorang hamba Tuhan yang memiliki misi untuk membangun kembali tembok kota Yerusalem. Pada mulanya, Nehemia dan tim-nya sangat bersemangat di dalam membangun tembok itu, tetapi seiring berjalannya waktu, banyak yang mulai mengeluh dan berpikir untuk menyerah.
Berikut adalah bunyi dari Nehemia 4:6-12, “Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.Ketika Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan orang Asdod mendengar, bahwa pekerjaan perbaikan tembok
Yerusalem maju dan bahwa lobang-lobang tembok mulai tertutup, maka sangat marahlah mereka. Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana. Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka. Berkatalah orang Yehuda: “Kekuatan para pengangkat sudah merosot dan puing masih sangat banyak. Tak sanggup kami membangun kembali tembok ini.” Tetapi lawan-lawan kami berpikir: “Mereka tidak akan tahu dan tidak akan melihat apa-apa, sampai kita ada di antara mereka, membunuh mereka dan menghentikan pekerjaan itu.” Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: “Mereka akan menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka.””
Melalui ayat di atas, kita dapat menemukan bahwa ada tiga hal yang seringkali membuat kita menyerah di tengah jalan:
KETIKA WAKTU YANG DIBUTUHKAN TERNYATA MELEBIHI EKSPEKTASI KITA
Bukankah ini sesuatu yang sering kita rasakan? Tentu kita semangat ketika memulai, namun ketika kita berada di tengah-tengah prosesnya, kita malah sering merasa lelah.
Ketika hal ini terjadi, yang harus kita lakukan adalah beristirahat. Tidak apa-apa
berhenti sesaat, tetapi jangan sampai menyerah. Beristirahatlah sejenak. Tuhan pun beristirahat pada hari ketujuh setelah Dia menciptakan langit, bumi, dan segala isinya. Istirahat merupakan sesuatu yang penting—istirahat dapat mengisi semangat kita kembali sehingga kita dapat melanjutkan pekerjaan kita secara maksimal.
KETIKA YANG DIKERJAKAN TERNYATA LEBIH SULIT DARI EKSPEKTASI KITA
Setelah bekerja setengah jalan, orang-orang-nya Nehemia menemukan bahwa masih banyak puing yang harus mereka angkat dan buang. Mereka merasa pekerjaan mereka sangatlah banyak dan sangatlah sulit—mereka merasa mereka tidak sanggup menyelesaikan pekerjaan mereka.
Jadi apa yang harus kita lakukan ketika kita merasa frustasi seperti ini? Apakah kita harus berhenti dan menyerah? Tentu saja tidak. Yang harus kita lakukan adalah tetap melakukan yang terbaik dengan setia. Sebenarnya segala pekerjaan, sesusah apa pun, dapat diselesaikan jika kita tetap mau berusaha. Lebih dari itu, jangan lupa bahwa kita sebenarnya memiliki Tuhan. Jika Tuhan yang menyertai pekerjaan kita, tentu kita pasti akan berhasil menyelesaikannya. Tuhan akan senantiasa memberkati pekerjaan kita, tetapi Dia hanya dapat memberkatinya jika kita mau mengerjakannya.
KETIKA SERANGAN DARI MUSUH RASANYA TERLALU KUAT
Pada ayat ini, diceritakan bahwa orang-orangnya Nehemia percaya kepada ancaman-ancaman musuh. Mereka takut dan mulai merasa diri mereka tidak akan mampu bertahan. Oleh karena itu, mereka menjadi ciut dan berpikir untuk menyerah.
Namun, pada Nehemia 4:14, Nehemia berseru: “Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu.” Nehemia menyemangati orang-orangnya kembali. Dia mengingatkan mereka untuk tidak percaya terhadap perkataan-perkataan para musuh, melainkan untuk percaya kepada Tuhan. Jika Tuhan yang memanggil untuk memulai, Dia pun yang akan menyertai untuk menyelesaikan. Maka itu, jangan sampai kita malah percaya terhadap gertakan para musuh yang mengatakan kita tidak mampu atau yang mengatakan bahwa mereka akan menghancurkan kita.
YESUS KRISTUS ADALAH INSPIRASI BAGI KITA DALAM MENGERJAKAN TUJUAN TUHAN DALAM HIDUP KITA
Filipi 2:8 (TB) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Yesus memulai dan menyelesaikan misiNYA diatas kayu salib sampai selesai. Dia taat dan setia untuk mengerjakan tujuan yang Bapa tetapkan untuk Ia selesaikan di muka bumi ini.
Dalam mengerjakan sesuatu yang sudah kita mulai, Jangan pernah melakukan dengan kekuatan sendiri, namun mintalah Tuhan untuk memampukan kita mengerjakan hal tersebut. Kita punya Tuhan yang berkuasa dan setia menolong kita dalam segala hal. Kita harus perhatikan dengan detail apa saja yang harus kita kerjakan, jangan sampai kita meremehkan hal-hal yang kita anggap sepele, karna hal-hal yang sepele bisa jadi sesuatu yang sangat diperhitungkan.
Mazmur 33:4, “Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.”
Jika mau nyerah ingatlah lagi bahwa ….
Kolose 1:11 TB, “dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar”
Lakukanlah apa pun juga untuk suatu pekerjaan yang harus diselesaikan. Anda akan belajar lebih banyak dari sebuah kegagalan yang besar daripada dari sesuatu yang tidak pernah Anda selesaikan. -Neil Gaiman,
Komitmen kita:
Menjadi orang yang taat dan setia dalam hal apapun yang aku kerjakan, dan mampu melihat tujuan Tuhan dalam segala kepercayaan yang Tuhan berikan di dalam masa mudaku.
Amin
Tuhan Yesus Memberkati
ER 260322-LP