Kesepian ?
Bacaan: Kej 2:18, 21-22
“TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” …Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.”
Tuhan menciptakan dunia dan alam semesta ini dalam keadaan sempurna, tetapi kenyataannya masih saja ada yang kurang dan yang “tidak baik” dan itu adalah “rasa kesepian”. Oleh sebab itulah problem kesepian itu adalah problem dunia dan problem manusia yang pertama yang diatasi oleh Allah. Dalam pembacaan Firman kita hari ini, Allah memberikan penolong bagi manusia pertama yang sendirian pada saat itu.
Menurut psikolog, rasa kesepian itu berasal dari dalam hati. Sehingga lingkungan kerja yang sibuk dan teman2 di sekelilingnya sekalipun, tidak akan mampu mengusir rasa sepi. Di kota2 besar, rasa kesepian ini banyak melanda para wanita karier dan profesional muda. Meskipun mereka memiliki aktivitas yang cukup padat dan setiap hari selalu bertemu dengan banyak orang, ada perasaan sunyi di sudut hatinya. Rasa kesepian tidak bisa dihilangkan dgn uang.
Kesepian adalah salah satu bentuk kesedihan. Kata kesepian itu berasal dari akar kata “sepi” yang dalam kamus sering di definisikan sebagai “tanpa teman, tersisih … sendirian. Sedangkan kata sifat “sendirian” berarti “Merasa tersisih, karena tidak ada yang menemani”. Kesepian sering kali memanifestasikan diri dlm bentuk rasa sakit, rasa hampa, dan efek samping yang lebih gawat lagi ialah sering kali berbentuk depresi yg mendalam sampaikan menyebabkan bunuh diri.
Kesepian (lonely) bukannya berarti seorang diri (alone), sebab di dalam dunia yang penuh hiruk pikuk dan hingar bingar sekalipun, ternyata banyak sekali orang yang merasa kesepian, padahal seharian penuh, kita menerima puluhan email, maupun WA, tetapi kenyataannya ini semua tidak dapat mengusir rasa kesepian. Disamping itu kebanyakan dari kita sudah memiliki HP jadi sebenarnya rasa kesepian itu tidak harus ada, walaupun demikian banyak orang yang merasa kesepian, merasa ditinggal sendirian, haus akan rasa kasih, rasa kehilangan dsb-nya.
Rasa kesepian bisa saja timbul, walaupun kita sudah memiliki pasangan hidup, keluarga, pekerjaan maupun memiliki banyak sahabat. Bahkan Ratu Belanda – Beatrix sendiri pernah mengungkapkan bahwa ciri jabatan dari seorang Ratu adalah “Kesepian namun tidak pernah sendiri”.
Kesepian itu bukannya, karena tidak ada orang disekitar kita, tetapi di dalam hati maupun perasaan kita merasa se-akan2 mereka tidak membutuhkan mau memperhatikan kita lagi. Tiap orang membutuhkan atensi maupun kasih sayang!
Filsuf Jerman, Nietzsche, melukiskannya begini “Kurangnya cinta terhadap diri sendiri menyebabkan kesepian sehingga menjadi penjara yang paling berat bagi manusia”. Dan kuncinya hanya bisa dibuka dari dalam ialah oleh diri kita sendiri.
Dan apakah Anda tahu bahwa kesepian itu bisa jadi pemicu potensial penyebab penyakit jantung koroner ataupun kanker. Suatu penelitian bahkan pernah mengatakan bahwa pada tahun pertama setelah ditinggal mati oleh orang yang kita kasihi, maka risiko faktor angka kematian akan meningkat tujuh kali lipat jauh lebih tinggi.
Sehingga banyak orang yg mengajukan pertanyaan: “Where is God, when I am lonely?” pasti jawabannya ialah “Right beside you!”, walaupun kita tidak merasakannya, Tuhan selalu hadir di dalam kesepian kita, karena kasih Nya, Ia tidak akan meninggalkan kita dalam keadaan apapun juga kita berada.
Setiap orang yang merasa kesepian harus berani mengambil keputusan: “Apakah saya mau membayar harga untuk mengubah situasi kehidupan saya ini? Yaitu dgn belajar mengasihi orang lain terlebih dahulu dan berhenti menaruh belas kasihan terhadap diri sendiri. Kasih itu seperti gema, pasti ia akan balik kembali! Bahkan ini sebenarnya sudah merupakan hukum Allah dimana kita diwajibakan: “Kasihilah sesama manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.” (Roma 13:9)
Mari kita bersama belajar mengasihi satu dengan yang lainnya, menjadi garam dan terang bagi dunia yang gelap ini. Kasih dapat menjadi jawaban bagi kesepian yang dialami oleh banyak orang disekitar kita saat ini, karena setiap orang membutuhkan kasih itu.
Tuhan Yesus Memberkati.