KESETIAAN SEORANG SAHABAT
Renungan Harian Youth, Rabu 29 Juni 2022
Syalom rekan-rekan Elohim Youth, salam sehat dan semangat selalu bagi kita semua. Tuhan kiranya menyertai dan memberkati segala sesuatu yang kita kerjakan.
Melanjutkan tentang tema Persahabatan, menurut kalian apa sih ciri utama yang harus ada dalam persahabatan. Tentu rekan-rekan memiliki banyak jawaban dan alasan. Namun saya rasa kita sepakat salah satu sifat yang penting dan harus ada dalam persahabatan adalah KESETIAAN. Karena sebuah persahabatan bisa hancur karena ada “Pengkhianatan” atau tidak setia dengan komitmen yang dibangun.
Amsal 17:17 mengatakan, “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu.”
Dari definisi diatas tentunya tidak mudah untuk mencari seorang sahabat yang sejati atau kawan yang tetap setia ketika kita ada dalam situasi yang tidak menyenangkan, bisa kita sepakati bersama bahwa Kesetiaan adalah karunia terpenting yang bisa diberikan oleh seseorang kepada sahabatnya.
Bagaimana cara kita memperlihatkan kesetiaan? Satu hal yang penting, dengan menjaga mulut kita. Gosip memang sangat menggoda; tetapi kalau kita ikut-ikutan menggosipkan seorang teman, kita bisa terjebak untuk merusak persahabatan hanya dengan segelintir kata. Hanya karena gossip/cerita itu benar, bukan berani harus diceritakan kepada orang lain! Selain itu, kalau ada orang menggosipkan seorang teman kepada kita, maka bisa dipastikan orang itu juga akan menggosipkan kita di belakang kita. Tentunya kita tidak menginginkan teman seperti itu dan juga menjadi teman yang seperti itu.
“Orang yang telah terbukti setia, maka dia membuktikan dirinya layak disebut sebagai SAHABAT.”’
Memang, adakalanya persahabatan itu pudar. Manusia dan keadaan bisa berubah. Kesetiaan bukan berarti harus memelihara pertemanan dengan orang yang sama, selamanya. Akan tetapi, kesetiaan artinya memilih untuk tidak membicarakan teman-teman kita, di masa lalu maupun sekarang di belakang mereka. Kesetiaan artinya tidak mengkhianati kepercayaan mereka kepada kita, kita semua harus berproses untuk menjadi sahabat yang baik bagi orang lain.
Tuhan Yesus tahu bagaimana sakitnya mempunyai seorang teman baik (Yudas) yang mengkhianati-Nya dan seorang teman dekat yang menyangkali persahabatan mereka (Petrus). Kalau hal-hal seperti itu terjadi terhadap kita, maka belajar dari Tuhan Yesus yang tetap mengerjakan pemulihan dan pengampunan bagi mereka, serahkanlah semua sakit hati dan amarah kita kepada Yesus, karena Dia sungguh sangat mengerti apa yang kita rasakan dan akan memberikan kekuatan dalam diri kita
Namun kita harus menyadari bahwa tidak ada orang yang sempurna, karena persahabatan adalah sebuah PROSES yang saling mempertajam satu dengan yang lainnya. Thomas Fuller pernah mengatakan, “Kita tidak akan pernah punya teman kalau kita berharap mereka tidak punya kesalahan.” Bagaimanapun juga, setiap orang pasti mempunyai kekurangan dan keistimewaan masing-masing. Kita punya, dan teman-teman kita juga punya.
Terkadang dalam membangun persabahatan kita perlu belajar untuk mengabaikan kelemahan dan kekurangan teman-teman kita, seperti kita berharap mereka mengabaikan kelemahan dan kekurangan kita. Kalau kita memilih untuk menjadi jengkel oleh setiap hal kecil yang dilakukan oleh orang lain, maka kita tidak akan dapat membangun relasi yang baik dengan orang lain.
Tentunya sikap ini bukanlah mendukung dan sepakat dengan kebiasaan buruk teman kita, namun kita belajar untuk “Tahu batas wajar” untuk belajar mengabaikan kekurangan teman-teman kita. Karena ingatlah sisi lain dari Persahabatan adalah saling menjaga dan memberikan koreksi/nasehat agar teman kita bisa berubah dari kebiasaan mereka yang salah. Menegur teman kamu itu memberimu kesempatan untuk benar-benar jujur kepadanya, dan mungkin saja bahkan dapat menyelamatkan persahabatan kalian. Namun, menghindar dari masalah malah akan merusak hubungan.
Berikan teguran dengan sangat hati-hati karena tidak semua hal perlu dipermasalahkan, jadi bijaksanalah dalam menentukan apa yang penting untuk diberi teguran.
Amsal 16:28 Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.
Jadilah Sahabat yang apa adanya.
Salah satu nilai penting dari persahabatan adalah “Menjadi apa adanya”. Untuk membangun persahabatan kita tidak perlu memakan topeng dan hidup dalam kepura-puraan. Ingatlah bahwa Tidak seorang pun mau berteman dengan kepalsuan. Kita semua menginginkan teman yang terbuka, jujur, dan konsisten dalam apa yang mereka katakan, yakini, dan lakukan.
Jadilah dirimu sendiri yang terbaik, tetapi jadilah dirimu yang terbaik bagi orang lain juga!
Kiranya kita mau terus bertumbuh didalam KASIH TUHAN YESUS sehingga kita membangun diri kita untuk membangun persahabatan dengan sesama kita
Tuhan Yesus Memberkati
YNP – YDK