“Ketaatan dalam menghadapi Krisis”
Renungan Harian Senin, 28 Juni 2021
Ketaatan adalah hal yang penting dalam kehidupan orang percaya, Ketaatan ad acara Tuhan agar kita dapat bertahan dalam penderitaan dan tetap berada dalam pemeliharaan Tuhan.
Tuhan Yesus memberikan contoh dan teladan bagi kita
Ibrani 5:7-10 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Surat Ibrani adalah surat yang istimewa karena tidak tercatat siapakah penulis dan ditujukan kepada siapa. Dan kemungkinan besar ditulis dalam Bahasa ibrani dan bercirikan agama Yahudi. Kemungkinan besar penulinya adalah Paulus. Surat ini ditulis seperti traktat tanpa alamat kepada semua orang yang bisa membacanya. Penulis Surat Ibrani ditujukan kepada jemaat yang pada waktu itu mengalami kesulitan dan tantangan dari bangsa Romawi dan Yahudi.
Inti dari surat Ibrani ada memiliki ketekunan untuk tetap bertahan seperti yang telah diteladankan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Dalam ayat dinyatakan bahwa Yesus dinyatakan sebagai Manusia yang menderita, dan kita bisa menjadikanNya sebagai teladan dan contoh.
1. Yesus Berdoa dengan ratap tangis dalam penderitaanNya.
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia
Dalam menghadapi penderitaan yang dihadapi, Yesus sangat menderita karena menghadapi salib, Dia berseru kepada Bapa yang sanggup memberikan kekuatan dan menyelamatkan dari Maut.
2. Menjalani kehidupan yang saleh
karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Ditengah semua situasi yang sulit, tetaplah memilih hidup benar dan saleh dihadapan Tuhan. Karena inilah yang menjadi bagian kita sebagai orang percaya
Apakah karakter orang saleh, mari belajar dari kehidupan Kornelius mengenai hidup saleh
Kisah Rasul 10:1-2 Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
Dari kornelius kita belajar menjadi orang yang saleh
- Takut akan Allah (memiliki iman kepada Allah)
- Memberi sedekah – sebagai wujud imannya kepada Allah
- Senantiasa berdoa kepada Allah
Lukas 22:42, “ “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya..”
Inilah teladan Tuhan Yesus dalam berdoa, Dia membawa penyerahan sepenuhnya kepada Bapa dan jawaban Bapa adalah ADA KEKUATAN UNTUK MAMPU MELEWATINYA. Tuhan memiliki rencana lebih indah dalam kehidupan kita bagian kita adalah TAAT.
Ibrani 5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Mari belajar untuk TAAT kepada Allah dari apa yang dialami oleh Kristu dalam penderitaan yang dialaminya dan Dialah yang menjadi pokok dan pusat keselamatan bagi kita yang TAAT kepadaNya
2 Kunci utama pertolangan adalah HIDUP SALEh dan TAAT kepada perintah Allah, Ketaatan adalah kucni untuk mengalami mujizat dan kuat untuk menghadapi setiap tantangan yang ada.
Rangkuman Khotbah
Pdt Stefanus Suwarno
Amin…..terima kasih renungan yang sangat menguatkan iman kami,Tuhan Yesus sangat baik.