Ketika Allah berkata : “Tidak”
Renungan harian Senin, 08 Agustus 2022
2 Samuel 7:1-9
Bapak ibu yang dikasihi Tuhan, disepanjang kehidupan kita sebagai orang percaya, kita semua dipanggil untuk menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Allah. Namun kenyataannya itu bukanlah perkara yang mudah, karena kita sering memaksakan keinginan kita kepada Tuhan. Dan masalah akan semakin runyam jika yang kita minta adalah hal yang baik dan motivasi baik, tetapi Allah tetap menjawab TIDAK kepada kita.
2 Samuel 7:1-2, Ketika raja telah menetap dirumahnya dan Tuhan telah mengaruniakan keamanan kepadanya terhadap semua musuhnya di sekeliling. Berkatalah raja kepada nabi Natan: “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda.
Dalam ayat ini, Daud memandang dirinya dengan segala fasilitas yang dia punya, lalu memandang tabut Allah yang masih ada di bawah tenda, maka hatinya terganggu, risih, dan ini menunjukkan kepeduliaan yang baik. Dalam Hagai 1:4, dikatakan bahwa nabi Hagai juga memiliki kepedulian yang sama seperti Daud, ketika rumah Tuhan menjadi reruntuhan dan tidak terurus, dia sangat sedih dan risih melihatnya.
1 Raja-raja 8:18 berfirmanlah TUHAN kepadanya: Engkau bermaksud mendirikan rumah untuk nama-Ku, dan maksudmu itu memanglah baik.
Daud punya kepedulian yang baik, bahkan diayat ini dia juga memiliki hati dan motivasi yang benar, dan Tuhan memberikan komentar yang baik kepada Daud. Jadi sebenarnya bukan masalah motivasi, dan disinilah mengapa ketika Tuhan mengatakan “Tidak” kepada Daud dan kepada kita,maka sebenarnya itu adalah sebuah ujian.
Ada 3 ujian, dan itu akan menunjukkan hati kita yang sebenarnya:
Seberapa dalam kasihmu kepada Allah?
Sangat jelas dikatakan didalam Alkitab bahwa perintah yang pertama dan terutama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, kekuatan, akal budi, dan jiwa kita. Tetapi apakah itu mudah? Apakah hati kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan?
1 Taw 28:3, Tetapi Allah telah berfirman kepadaku: Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah.
Beberapa orang berpendapat, bahwa ini menjadi alasan mengapa Tuhan tidak mengijinkan Daud untuk mendirikan rumah bagi DIA, karena tangannya berlumuran darah dengan membunuh banyak orang di medan peperangan baik secara langsung maupun tidak.
Kalau kita sekilas mengingat kisah tentang Yosua, dimana Tuhan pernah memerintahkannya supaya ia menumpas habis semua bangsa-bangsa yang menyembah berhala, karena jika tidak dilakukan mereka akan mempengaruhi orang Israel, menarik orang Israel untuk menyembah berhala juga, sebab bangsa Israel tinggal diantara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Dan jika kita membacanya keseluruhan kisahnya, ternyata Yosua tidak melakukan itu dengan sempurna, ada yang dibiarkannya. Dan kita bisa melihat di kitab Hakim-hakim dimana orang Israel ditindas berkali-kali oleh bangsa ini. Lalu 400 tahun kemudian Daud menuntaskan apa yang tidak dikerjakan oleh Yosua.
“Allah tidak akan menambahkan beban kepada Daud untuk membangun Bait Allah sebab Ia telah ditetapkan untuk tugas yang lain, yang cukup untuk satu orang, yakni, mengurus peperangan” (Matthew Henry)
Betapa sering kita gagal melihat dari sudut pandangNya Tuhan. Tuhan itu melihat gambar besarnya, dan kita hanya melihat gambar kecil karena keterbatasan kita. Karena Allah melihat dari sudut pandang yang luas, maka ALLAH tahu benar, siapa yang akan melakukan apa, siapa yang akan ditugaskan apa, satu orang cukup untuk ditugaskan untuk tugas yang Tuhan tetapkan.
- Seberapa dalam kasihmu kepada sesamamu?
Firman Tuhan berkata, bahwa perintah yang kedua adalah, kasihilah sesamamu manusia, seperti dirimu sendiri. Jadi mereka sahabat, dan mensyukuri apa yang Tuhan beri bagi mereka. Memanglah tidak mudah, tetapi itu bagian dari pertumbuhan iman kita.
- Seberapa baik kamu memahami kasih karunia Allah?
Didalam bagian ini, apa yang ingin Daud lakukan kepada Tuhan? Dalam hal ini Tuhan itu mengalihkan fokusnya Daud, dari apa yang mau dia kerjakan kepada Allah, kepada apa yang Allah telah kerjakan bagi Daud. Hal ini penting, supaya jangan melihat kepada diri dan apa yang kita mau, tetapi lihat kepada apa yang Tuhan kerjakan kepada kita.
2 Sam 7:8 Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel.
Diayat ini kita dapat melihat bahwa insiatif datang dari ALLAH. Tuhan ingin memperlihatkan kepada Daud, supaya ia melihat hidupnya dahulu. Daud gak punya apa-apa, namun Tuhan tetap memilih dan mengambil Daud, ini adalah “KASIH KARUNIA”, ketika kita menerima apa yang sesungguhnya kita tidak layak untuk menerimanya.
2 Sam 7:9 Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi.
Jadi fokusnya bukan Daud, dan apa yang dia kerjakan bagi ALLAH, tetapi apa yang Allah kerjakan bagi Daud. DIA mengambil Daud dari padang rumput yang menggembalakan ternaknya, dan DIA pula yang menyertainya dalam perjalanannya, sampai ia duduk diatas takhta sebagai raja atas Israel. Dengan kata lain, ini yang mau Tuhan sampai kepada Daud dan kepada kita semua juga hari ini.
“Jangan sampai sukacitamu bergantung pada apa yg ingin kau perbuat bagiKu, sukacitamu seharusnya bergantung pada apa yg telah dan akan Kuperbuat bagimu!”
Hari ini firman Tuhan mengingatkan kita semua, bukan kita dan apa yang kita lakukan bagi Allah yang menjadi sumber dari sukacita kita, tetapi Allah dan semua yang Allah telah kerjakan bagi kita”
Luk 10:20 “Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”
Lakukan bagian kita, dan semuanya bukan lagi tentang diri kita, namun semuanya tentang Tuhan, karena DIA telah menyatakan Kasih KaruniaNya bagi kita.
Tuhan YESUS MEMBERKATI
Rangkuman Khotbah Pdt. Soerono