KETIKA BADAI MENGHADANG

June 14, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Jumat 14 Juni 2024

Syalom rekan-rekan Youth semuanya … semoga rekan-rekan dalam keadaan sehat dan baik semuanya

Dalam Matius 8:23-27, Kisah Yesus yang menenangkan badai di danau Galilea merupakan pelajaran yang luar biasa bagi kita dalam menghadapi badai kehidupan. Dalam kisah ini, kita melihat bagaimana murid-murid Yesus yang berada di dalam perahu diguncang oleh badai yang mengerikan. Badai itu begitu dahsyat sehingga mereka merasa putus asa dan takut akan tenggelam.

Yang menarik Alkitab dengan jelas menyatakan dalam ayat 24, Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang. Kata “Sekonyong-konyong” menggambarkan sifat dari badai itu sendiri yang tiba-tiba datang. Demikian juga gambaran kehidupan dalam kehidupan kita, Badai masalah itu “tiba-tiba” datang dan tentunya membuat kehidupan kita menjadi kalut. Disinilah

Rasul Paulus pun juga menceritakan pengalaman pribadinya dalam 2 Korintus 4:8-9 (TB),  “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;  kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.”

Benar, terkadang kita merasa seperti berada di tengah badai kehidupan, dihadapkan pada sakit, penderitaan, kesusahan, kesukaran, tantangan, kehilangan, pengkhianatan, atau perpisahan. Kita merasa seperti berada di lautan badai, sendirian, tanpa arah, bingung, dan hampir menyerah.

Rasul Paulus juga mengalami situasi yang sulit. Ia mengalami penyakit, bencana alam, kebencian, pengkhianatan, bahkan permusuhan dan penganiayaan karena mewartakan Injil. Namun, lihatlah kesaksian hidupnya. Ia mungkin ditindas, namun tidak terjepit. Ia mungkin habis akal, namun tidak putus asa. Ia mungkin dianiaya, namun tidak sendirian. Ia mungkin dihempaskan, namun tidak binasa.

Mengapa demikian? Karena ada kasih dan kehadiran Allah dalam setiap badai kehidupan Rasul Paulus. Kehadiran Tuhan mungkin tidak selalu menghentikan badai, tetapi Dia selalu menyertainya untuk melewati badai bersama-Nya. Namun, Tuhan dan kasih-Nya selalu jauh lebih besar dari badai apa pun.

Allah datang dengan senyuman-Nya, merangkul kita, memberikan keteduhan, dan menuntun kita keluar dari badai, sambil memberikan pembelajaran kehidupan yang begitu penting yang dapat kita terima melalui badai itu.

Memang dalam Injil Matius 8 diceritakan seketika itu Yesus meredakan Badai dan Danau itu menjadi teduh. Namun Pelajaran yang sama yang bisa kita ambil adalah Pentingnya kesadaran akan Kehadiran Allah adalah kunci untuk kita menjadi anak Tuhan yang berani dan siap untuk terus berjuang.

Hal yang harus senantiasa kita ingat dalam perjalanan kehidupan ini adalah

Dia Allah Immanuel yang selalu bersama kita, bahkan si saat-saat tergelap sekalipun, Allah tidak pernah meninggalkankita. Dia selalu hadir di sampingkita, bahkan ketika kita tidak merasakan kehadiran-Nya.

Dia Allah yang memiliki kuasa atas badai, Dia memiliki kuasa atas semua badai. Dia dapat menenangkan angin dan gelombang, dan Dia dapat membawa kedamaian di tengah kekacauan. Jikalau Badai hidupmu sepertinya belum Reda, tetaplah percaya karena Tuhan tahu yang terbaik bagi kita. Ketika kita menghadapi badai, kita tidak sendirian. Allah hadir di tengah-tengah kita, siap untuk menolong dan melindungi. Dia adalah batu karang yang kokoh di tengah badai, tempat kita dapat mencari perlindungan dan ketenangan.

Allah bisa memberikan Ketenangan didalam Badai,  Allah adalah tempat perlindungan yang aman, dan Dia memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapi badai. Dia akan menopang kita ketika kita merasa lemah, dan Dia akan memberi kita keberanian untuk terus maju. Walaupun badai itu masih bergelora menggoncangkan hidup kita, tapi Allah sanggup meredakan badai dalam hatimu untuk kamu bisa tetap tenang menghadapi semuanya.

Sebuah kapal yang indah saat bersandar di Pelabuhan membuat  banyak orang terkesima, namun Kapal itu tidak diciptakan hanya untuk berlabuh di dermaga, melainkan untuk berlayar menyelesaikan tugas yang diberikan.  Dan hanya melalui badai maka seorang pelaut mendapatkan pengalaman dan kebijaksanaan. Demikian kita hanya melalui badai kehidupan maka kita akan belajar untuk memiliki karakter Kristus yang kuat dan tidak mudah untuk menyerah. Tuhanpun ingin kita menjadi anak-anak-Nya yang handal menghadapi badai dan memetik kebijaksanaan dari dalam badai hidup. Melaluinya kita akan menjadi lebih bergantung pada Tuhan dan bukan kekuatan diri sendiri.

Hari ini kita belajar di tengah badai kehidupan ini, janganlah kita putus asa. Kita tidak perlu meminta badai atau ujian itu datang, namun kita harus siap karena badai kehidupan datangnya seringkali mendadak. Percayalah bahwa Allah selalu bersama kita, membimbing dan melindungi. Kehadiran-Nya membawa harapan dan kekuatan bagi kita untuk melewati setiap badai, dan keluar dari situasi sulit dengan lebih kuat dan lebih bijaksana.

Tuhan Yesus memberkati

YNP – TVP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *