“Kisah Pohon Mangga”
Renungan Harian Anak, Rabu 13 Mei 202
Syalom selamat pagi adik-adik Elohim Kids, yang luar biasa.
Nih kakak punya cerita …
Pada suatu ketika, di sebuah hutan, tumbuh sebuah pohon mangga. Pohon itu rindang, besar dan kuat. Penduduk dekat hutan suka berteduh di bawahnya. Burung-burung bersarang di cabang-cabangnya. Di antara semua pohon buah yang ada di hutan itu, pohon mangga menghasilkan buah yg paling bagus dan sangat manis. Di setiap musim panen buah mangga, penduduk dan para binatang, tua dan muda, suka memetik buah pohon mangga dan memakannya.
Pada suatu hari, sebuah biji yg sangat mungil tertiup angin melintas dekat pohon mangga.
“Pohon mangga, pohon mangga,” teriaknya nyaris tak terdengar.
“Siapa yang bicara ya ?” tanya pohon mangga.
“Aku biji mungil”
“Bolehkah aku tinggal di salah satu cabangmu?” tanya si biji mungil.
“Kau sangat mungil. Boleh, silahkan tinggal dimana kau mau,” sahut pohon mangga dengan ramah.
“Terimakasih!” kata biji mungil girang.
Ia segera mendarat di salah satu cabang yang besar dan kuat. Tempat paling nyaman untuk tinggal. “Ini tempat yang memyenangkan, aku akan sangat kerasan di tempat ini,” katanya gembira.
Hari berganti hari, biji mungil itu bertumbuh. Pohon mangga tidak tahu bahwa ternyata biji mungil itu Benalu! Benalu hidup karena dia menghisap air dan sari makanan dari pohon mangga.
Seekor burung kecil yang bersarang di pohon mangga memperingatkannya, “Pohon mangga, biji mungil itu sebuah benalu! Dia berbahaya dan akan menyakitimu!”
“Hahaha … ” pohon mangga tertawa, “ Dia hanya sebuah biji mungil, hai burung kecil. Mana mungkin bisa menyakiti cabangku yang besar dan kuat? Kau dan keluargamu, bahkan sahabat-sahabatmu semua bisa bersarang di cabang-cabangku. Tidak ada yang bisa melukaiku.”
Burung kecil bukanlah satu-satunya yg menasehati dia, tetapi pohon mangga mengabaikan semuanya. Benalu bertambah besar dan menyebar dari cabang satu ke cabang lainnya, sekalipun banyak yang memperingatkan, namun pohon mangga tidak peduli. Ketika benalu sudah menjadi terlalu besar untuk diabaikan, pohon mangga mulai merasakan suatu perubahan pada tubuhnya. Buahnya tidak sebanyak & sebagus biasanya, daun-daunnya mulai berguguran.
“Benalu, apa yang kau lakukan ? Buahku tidak seperti biasanya, daun-daunku menjadi pucat dan layu,” keluhnya.
Benalu menjawab,“Mana aku peduli? Bukankah kau yang mengijinkan aku tinggal di cabangmu?”
Benalu semakin besar dan menjadi lebih kuat daripada pohon mangga. Dengan rakus ia menyerap sari makanan pohon mangga, pohon mangga makin sakit. Batangnya mengecil dan cabang-cabangnya mengering. Burung-burung yang bersarang di cabang-cabangnya meninggalkannya. Tak ada lagi hewan dan manusia yang berteduh seperti sebelumnya.
Pada akhirnya , pohon mangga itu kering dan mati.
Tahukah adik-adik bahwa DOSA itu seperti biji benalu yg kecil. Awalnya tidak tampak berbahaya saat pertama kalian melakukannya, namun dosa itu akan bertambah besar, makin besar dan kalian akan ditelannya!
Ingat ya apa kata Alkitab bahwa
“Upah dosa adalah maut” Roma 6:23
Berhati-hatilah dengan dosa. Sekalipun awalnya hanya ‘bohong kecil’. Kelihatannya sepele, tapi lama-lama menjadi kebiasaan, yang akan mengikat kehidupan adik-adik.
Ayo sekarang apa yang Roh Kudus ingatkan tentang hal salah yang adik-adik lakukan, mungkin itu kecil dan tidak ada yang tahu. Ayo segera minta ampun sama Tuhan dan melepaskan biji dosa itu supaya tidak bertumbuh dalam kehidupan adik-adik
Ayo kita baca ayat kita hari ini
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. I Yohanes 1:9
Komitmenku hari ini
Tuhan Yesus aku minta ampun jika aku seringkali masih memelihara dosa dalam kehidupanku, tolong aku untuk dapat melepaskannya dan tidak mau melakukannya lagi.
VA – GCT