“KITA HARUS RENDAH HATI”
Renungan Harian Anak, Selasa 10 Agustus 2021
AYAT BACAAN: LUKAS 18 : 9-14
Shallom adik-adik semua … apa kabarnya hari ini? Kakak berharap adik-adik semua sehat ya …
Adik-adik siapa yang pernah mendapatkan juara di kelas ? oo puji Tuhan pasti banyak ya… karena adik-adik sekolah minggu pintar-pintar. Siapa yang pernah menang lomba? Medapatkan piala? Kemudian adik-adik Mendapat selamat dari bapak ibu guru, dari mama papa dan teman-teman?Pasti perasaan kalian senang kan?
Nah adik-adik coba perhatikan cerita berikut ini. Jenny seorang siswa yang sangat rajin dan pandai di sekolah. Dia selalu mendapatkan piala juara 1 di akhir tahun pembelajaraan atau pada saat kenaikan kelas, dengan sangat bangga Jenny memasang pialanya di lemari tempat piala dan dia mulai menghitung, dia sudah mendapatkan 5 piala juara 1. Kemudian dia melirik tempat piala sang adik yang masih kelas 3, hanya ada 3 piala.
Jenny mulai bertanya kepada Deny adiknya ”mengapa piala juara 1 mu Cuma 2 harusnya kan 3 karena kamu sudah kelas 3“.
Deny menjawab “ la kan kemarin juara 3 terus hanya di beri piagam oleh bapak guru”. “
ahh.. payah kamu masak pelajaran kelas 3 gampang aja gak bisa”. Deny menjawab dengan nada marah “ kan orang beda-beda kak tidak semua orang bisa dapat juara 1”.
Kata mama gak papa kok juara 3 juga bagus” jawab Deny yang mulai menangis. “ ahh… kurang lah.. kalau juara 3 harusnya kan juara 1 baru hebat “ jawab sang kakak. Mendengar ada keributan di ruang tengah mama menghapiri sambil berkata” e… e… kenapa ini kok ramai sekali ?”
Deny yang sudah menangis menjawab mama “ gak tau ini kak Jenny, masak dia ngejek aku ma katanya aku gak hebat” sambil menangis tersedu Deny menceritakan kejadian yang baru saja terjadi. “ loo Jenny bener gitu ?”. Jenny menjawab “ iya ma.. kan gak hebat kalau hanya juara 3, seperti aku dong ma selalu juara 1”. “ hmm ok…ok… ayo sekarang kita duduk, mama mau menjelaskan sesuatu”.
Mama duduk di sebelah Jenny sambil mengelus rambut panjang Jenny sambil berkata “ Jenny, mama tahu kamu sangat bangga bisa mendapatkan piala karena juara 1, tapi ingat ya nak tidak boleh berlebihan sampai harus mengejek adikmu, karena jika kamu sudah mulai mengejek dan terlalu bangga dengan dirimu, itu merupakan kesombongan, padahal Tuhan Yesus tidak suka dengan anak-anak yang sombong, ada ayatnya lo.”
“ooo aku mengejek Deny berarti aku sombong ya ma?”.” Iya Jenny.. kamu harus hati-hati ya dengan perkataanmu dan sikap hatimu, kita lihat ya ayat tentang kesombongan di dalam
LUKAS 18 : 14 “Aku berkata kepadamu orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak . Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”.
Nah adik-adik apa yang sampaikan mama Jenny benar ya… dan di dalam kita Lukas 18: 14 menceritakan tentang orang farisi dan pemungut cukai. Orang farisi sangat pinter dan mereka hafal dengan hukum taurat dan itu menjadi kebanggan dan mempengaruhi sikap hati orang Farisi ketika beribadah kepada Tuhan. Dengan memandang bahwa dirinya orang paling pintar, paling baik, selalu melakukan Firman Tuhan, tidak seperti pemungut cukai yang selalu menjadi musuh rakyat. Sedangkan pemungut cukai ketika beribadah kepada Tuhan selalu merasa tidak layak, merasa banyak dosa karena selalu mengambil pajak dari rakyat, tapi sikap hati pemungut cukai selalu merasa tidak layak dan tidak mengahakimi orang lain. Dari cerita Jenny dan cerita orang Farisi, mari kita sama-sama belajar ya adik-adik. Bahwa Tuhan tidak menghendaki perkataab kita yang sombong dan sikap hati kita yang mengahakimi orang lain.
Kita harus memiliki kerendahan hati… ingat ya adik-adik jika kalian menjadi juara di dalam kelas, menang dalam perlombaan berikan semua kemuliaan hanya bagi nama Tuhan ya… katakan PUJI TUHAN SEMUA KARENA KEBAIKAN TUHAN.
Jika ada orang lain yang memuji keberhasilanmu, jangan pernah kita mencuri kemuliaan TUHAN, dengan merasa kita hebat karena kita sudah berusaha keras, kita menang karena kita sudah berlatih tiada henti. Dengan memandang rendah dan meremkan orang lain. Karena jika kita melakukan kesombongan dengan meremehkan orang lain maka TUHAN sendiri yang akan merendahkan kita.
Ayat Hafalan
Amsal 15:33 Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.
Komitmenku hari ini
Aku mau belajar untuk rendah hati, aku sadar semua yang aku capai adalah karena berkat dan kebaikan Tuhan dalam hidupku
RS – KCP