“Komitmen bagaikan Pondasi”
Renungan Harian Youth, Senin 22 Februari 2021
Syalom rekan-rekan Elohim Youth, salam semangat di hari senin ini untuk kita memasuki minggu yang diberkati oleh Tuhan.
Rekan-rekan hari ini kita akan Kembali belajar Pentingnya KOMITMEN dalam KEHIDUPAN kita sebagai anak-anak remaja dan Pemuda. Komitmen dapat digambarkan sepeti pondasi sebuah bangunan. Supaya sebuah bangunan menjadi kokoh, harus ditopang dengan pondasi yang kokoh. Begitu juga dengan kehidupan kita jika kita ingin memiliki kehidupan yang kuat baik secara Rohani maupun dalam seluruh aspek kehidupan kita jangan lupa untuk membangun komitmenmu.
KBBI – Komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; Komitmen dalam bahasa latin adalah commiter yang berarti mempercayakan, menyatukan, mengerjakan, dan menggabungkan. Sehingga arti dari kata komitmen adalah suatu keputusan untuk memiliki keterikatan yang melahirkan sikap setia dan tanggungjawab terhadap semua janji. Komitmen merupakan Suatu janji pada diri sendiri / orang lain yang tercermin dalam TINDAKAN kita
Mengapa Komitmen Penting ?
Komitmen dibutuhkan untuk Mencapai tujuan Bersama dan juga Menyatukan visi misi sehingga dapat berjalan Bersama-sama kepada Tujuan yang hendak dicapai.
Mari kita belajar bahwa yang membuat orang tidak dapat melaksanakan komitmennya secara total. Pertama adalah Faktor Internal ( diri sendiri ) seperti CEROBOH, saat akan mengambil keputusan dan mementingkan EGO, KURANG BERPIKIR PANJANG, tidak memikirkan resiko yang akan dihadapi saat mengambil keputusan dan KEYAKINAN GOYAH karena tidak memiliki keyakinan yang kuat. Namun juga ada Faktor Eksternal (diluar diri sendiri) seperti Lingkungan, Gaya hidup yang tidak benar dan kemungkinan juga karena Pengaruh uang.
Mari kita mengambil contoh didalam pelayanan, anak-anak Tuhan akan terlihat berbeda ketika melayani dengan komitmen. Mereka bukan hanya sekedar menjalankan tugas-tugasnya semata-mata, namun dengan sepenuh hati mencurahkan hati dan segala keberadaannya untuk apa yang ia lakukan. Sayangnya, sekarang ini banyak orang cenderung menganggap remeh nilai sebuah komitmen. Tanpa memiliki komitmen yang kuat sulit rasanya seseorang dapat bertahan melayani Tuhan. Tantangan, kesulitan, komentar orang lain, bahkan kelimpahan adalah hal-hal yang seringkali digunakan Tuhan dalam menguji komitmen seseorang di dalam melayani-Nya. Untuk dapat berkomitmen melayani Tuhan seumur hidup kita harus mendasarinya dengan kasih dan kesetiaan. Apabila kasih kepada Tuhan sudah menjadi dasar, maka siapa pun akan setia mengerjakan segala perkara, baik itu perkara kecil maupun besar, sulit maupun mudah.
Lukas 16:10 “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Kalau kita belajar dari tokoh-tokoh Alkitab mereka para pahlawan iman Seperti Musa, Daud, Rut, Daniel, Paulus dll hal sama yang mereka miliki adalah KOMITMEN. Ketika pengiringan mereka berjumpa dengan kesulitan dan tantangan, KOMITMEN mereka untuk tetap setia kepada Tuhan membuat mereka tetap memilih untuk melakukan apa yang benar.
Terkadang Komitmen seringkali dimaknai hanya sebatas ikrar yang dinyatakan. Sedangkan komitmen berbicara tentang tekad atau wujud tindakan yang kuat terhadap sesuatu. Tuhan Yesus adalah contoh Pribadi yang karena kasih-Nya, mengambil komitmen untuk menyelamatkan seluruh umat manusia dari belenggu dosa, dengan cara turun ke dunia mengambil rupa manusia, didera dan rela mati di kayu salib.
Beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk berjalan dalam sebuah komitmen yang benar kepada Tuhan, di antaranya :
(1). Tetap setia di tengah ketidaknyamanan
Kesetiaan ditengah tantangan adalah wujud dari komitmen itu sendiri. Komitmen akan membuat seseorang tetap memilih keputusan yang sudah diambil Bersama baik kepada manusia terlebih kepada Tuhan walaupun ada situasi ketidaknyamanan yang terjadi
(2). Tetap fokus kepada rencana Tuhan dan apa yang akan kita raih bersama-Nya.
Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita
Banyak orang lebih memikirkan tentang hal kehilangan apa yang ia akan alami jikalau mengiring Yesus, dibandingkan mempercayai hal dahsyat dan kemenangan-kemenangan apa yang akan ia raih ketika mengiring Yesus dengan kesungguhan hati. Seseorang akan selalu ragu untuk melangkah dan terus melihat ke belakang sampai ia berani mengambil komitmen untuk sungguh-sungguh mengikut Yesus. Seseorang tidak akan pernah mengalami kehidupan kekristenan yang sesungguhnya sampai ia memutuskan untuk berkomitmen dalam mengiring Yesus.
Ada harga yang harus dibayar untuk tumbuh. Bayarannya adalah komitmen
(Ed Cole )
Kebanyakan orang yang gagal dalam mimpi mereka bukan dari kurangnya kemampuan tetapi dari kurangnya komitmen. Bermimpilah setinggi-tingginya. Yang harus dibayar adalah mewujudkan mimpi itu dengan kerja keras, semangat, dan komitmen.
Belajarlah membangun komitmen yang benar sejak masa Muda, mulai dari hubungan, pekerjaan, studi, pelayanan dan juga keluarga, percayalah selalu ada perkara-perkara yang besar Tuhan sediakan bagi mereka yang mau setia.
Komitmenku hari ini
Komitmen adalah perwujudan dari kesungguhan sikap hati, walaupun seringkali berat dan tidak mudah aku mau bersungguh hati untuk membangun kehidupan yang benar didalam Tuhan.
ER200221-KPH