KORBAN KESELAMATAN

April 13, 2022 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 13 April 2022

2 Korintus 5:21 TB, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

DOSA tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Setiap orang tentu pernah terlena akan hal-hal berbau duniawi dan melupakan ajaran agama. Akan tetapi, setiap agama memiliki keyakinan jika dosa bisa diampuni sehingga menjadikan manusia sebagai pribadi yang baru.

Bagi umat Kristiani, Hari PASKAHmerupakan tanda penebusan dosa umat manusia. Hari ini diperingati sebagai peristiwa wafatnya Yesus Kristus di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Yesus rela mengorbankan diriNya untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Pengorbanan Yesus untuk menebus dosa tidak hanya itu. Sebelum disalibkan, Yesus harus terlebih dahulu memikul salib ke Gunung Golgota.

Manusia tidak bisa membenarkan dirinya sendiri. Segala usaha pembenaran diri manusia selalu gagal. Manusia yang berdosa tidak akan bisa berdamai dengan ALLAH yang Maha Kudus. Perdamaian manusia berdosa hanya terjadi melalui Yesus. Yesus yang tidak berdosa dijadikan berdosa menggantikan manusia yang berdosa agar manusia yang berdosa itu menjadi kudus dan suci.

Dengan kekudusan manusia oleh Yesus itulah membuat manusia bisa bertemu dan berdamai dengan ALLAH.

Rekan-rekan youth, Pernyataan “Di dalam Dia kita dibenarkan” dapat kita temukan dalam  2 Korintus 5:21 yang merupakan sebuah konklusi yang menakjubkan dari seorang rasul Paulus. Ia menyatakan bahwa Yesus yang tak berdosa sama sekali dalam totalitasnya, telah dibuat oleh Allah menjadi dosa. Tetapi ketakjuban itu tak sampai di situ saja, karena Paulus menunjukan apakah tujuan Allah membuatnya menjadi dosa karena kita, yaitu supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Inilah satu-satunya manusia yang dijadikan berdosa untuk menghasilkan pembenaran bagi kita dalam sebuah cara yang menunjukan bahwa sekalipun Ia telah dibuat-Nya berdosa, sama sekali tak menjadikan Yesus adalah taklukan dosa, tetapi seorang penakluk dan pembebas manusia dari kuasa dosa, yang dalam bahasa Paulus: dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Rasul Paulus menyatakan kebenaran ini dalam sebuah ekspresi yang sangat jitu: Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, untuk menunjukan kemahakudusan Yesus Sang Mesias  dalam Ia harus mengalami derita dan kematian itu. Bahwa “dibuat-Nya menjadi dosa”merupakan cara Allah memperhitungkan dosa manusia yang seharusnya dimurkai, pada Yesus dengan sebuah tujuan final  dalam peristiwa kelam itu, agar dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Statement atau pernyataan Rasul Paulus yang sukar itu, sejatinya, hanya bisa dijelaskan oleh bagian nubuat nabi Yesaya berikut ini: ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. Bagaimana mungkin Ia berdosa tetapi juga menanggung banyak dosa dan berdoa bagi manusia berdosa? Penjelasan untuk ini hanya terjelaskan pada bagian nubuat ini: tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Itu sebabnya kini kita memahami mengapa rasul Paulus ketika menuliskan tentang Yesus, ia menyatakannya begini: Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita.

Yesus Kristus telah menjadi KORBAN KESELAMATAN bagi semua orang berdosa yang seharusnya menanggung sendiri segala perbuatan jahatnya di dalam dunia ini.

Ketika kita mengenal kebenaran Allah maka kita menemukan bahwa Allah sendiri telah memutuskan kebenaran itu sendiri menjadi korban keselamatan bagi kita.  Melalui korban ini, dosa kita diampuni, jalan menuju kehendak Allah siap kita lalui dan tentunya kita dilayakkan untuk hidup dalam kekudusan dan kebenaran Allah.  Sehingga tidak ada ketakutan dan keraguan yang menyelimuti hati kita dan menahan kita untuk dekat dengan Tuhan kita.  Semua karena inisiatif yang Allah kerjakan bagi kita semua.

Rekan-rekan youth, sungguh ini adalah anugerah Allah yang sangat besar bagi kita semua manusia, dan terlebih khusus bagi kita semua yang percaya kepada-Nya.  Yesus Kristus tidak mementingkan kehendak-Nya sebagai manusia, seperti yang Ia doakan di Taman Getsemani pada malam sebelum Ia disalibkan, namun Dia tahu kalo kehendak Bapa yang terjadi maka manusia akan diselamatkan.  Betapa sangat berharganya korban Kristus di kayu salib bagi kita semua.

Meresponi karya salib dengan benar akan menuntun kita pada penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah yang berkuasa atas alam semesta

Selagi kita masih muda, mari kita pahami bahwa Allah Bapa di sorga sangat mengasihi kita.  Seberapa buruk kelakuan kita, dosa kita, masa lalu kita, pikiran-pikiran kita yang salah, bengkok, serong dan tidak benar, apapun motivasi jahat yang muncul di dalam diri kita, Allah tetap memandang kita sebagai pribadi yang layak untuk diselamatkan.  Kadangkala kita takut mendekat, karena kita berdosa, karena kita menganggap diri kita tidak pantas menerima pengampunan.  Namun ingatlah bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang berdosa, karena Dia tahu manusia tidak dapat membenarkan diri sendiri dari kutuk dosa.  Kita butuh juruselamat, dan Dia adalah juruselamat kita yang telah berkorban untuk kita.

Jangan sia-siakan anugerah dari Tuhan ini.  Yesus Kristus telah menunjukkan kerelaan-Nya untuk menderita dalam ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa.  Oleh sebab itu, teruslah bersyukur bahwa kasih Allah yang melimpah itu juga kita rasakan dalam hidup ini. Apapun masalahmu saat ini,  banyak orang menolakmu karena keberadaanmu sekarang, engkau sesungguhnya tidak kekurangan kasih Allah. 

Kalau Yesus sanggup menjadikan Diri-Nya sebagai korban, kita tahu dengan kuasa yang lebih besar lagi Dia telah bangkit dari kematian.  Dan dengan kuasa yang sama besar yang Dia miliki, Dia juga sanggup memulihkan segala masalah-masalah yang kita hadapi saat ini.

Amin. Tuhan Yesus Memberkati

RM-YDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *