“Kunci Keberhasilan Yusuf”
Renungan Harian Kamis, 29 April 2021
Bacaan: Kejadian 41: 37–57
Tentunya kita semua telah mengenal siapakah Yusuf ini, Yusuf adalah anak yang paling disayang oleh Bapa Yakub karena Yusuf lahir pada masa tua ayahnya. Bapa Yakub menganakemaskan Yusuf dan memberinya jubah yang maha indah. Nah, karena ada pembedaan perlakuan, saudara-saudara Yusuf menjadi benci kepada Yusuf.
Yusuf ini sering bermimpi, dan mimpinya dia ceritakan kepada saudara-saudaranya. Salah satunya adalah tentang berkas gandum. Kata Yusuf, dalam mimpinya berkas gandum Yusuf berdiri tegak dan berkas gandum milik saudara-saudaranya tunduk menyembah kepada berkas gandum miliknya, tentu saja hal ini membuat saudara-saudaranya makin membenci Yusuf .
Yusuf diberi penglihatan dalam mimpinya, dan itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Di sisi lain, adalah wajar dan manusiawi, bila kakak-kakaknya, sebagai manusia, memiliki perasaan kesal karena pembedaan perlakuan Bapa Yakub terhadap Yusuf, ditambah perilaku Yusuf yang tanpa melihat situasi tetap saja menceritakan mimpi yang jelas-jelas dapat membangkitkan amarah saudara-saudaranya. Singkat cerita, semua itu menyebabkan suatu kenyataan positif di masa depan, bahwa Yusuf dapat menyelamatkan keluarganya dari bencana kelaparan yang melanda negeri mereka…
Yang akan kita pelajari saat ini adalah tentang Kunci Keberhasilan Yusuf menurut Kejadian 41 : 37-57:
1. Penuh dengan Roh Allah.
Ayat 38: “Lalu berkatalah Firaun kepada para pengawalnya: Mungkinah kita mendapatkan orang seperti ini, yang penuh dengan Roh Allah?.”
Yusuf dekat dengan Allah, selalu menjadikan Allah sebagai penuntun hidupnya, selalu menjalin hubungan yang akrab dengan Allah, sehingga Ia dipenuhi dengan Roh Allah.
2. Pandai dan Bijaksana.
Ayat 39: “Oleh karena Allah telah memberitahu kan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau”
Yusuf bukan hanya pintar, tetapi dia juga bijaksana. Banyak orang pandai di dunia ini, tetapi pandai saja tidaklah cukup untuk menjadikan kita seorang yang sukses. Butuh kebijaksanaan untuk memanage kepandaian kita, menjadikan kepandaian itu tepat guna dan bermanfaat.
3. Rajin.
Ayat 46-48: “Yusuf berumur tigapuluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari hadapan Firaun dan dikelilinginya seluruh tanah Mesir….”
Seorang yang rajin dapat mengerjakan bagiannya dengan cepat , tepat dan produktif. Rajin juga berarti tidak menunda pekerjaan. Apa yang dapat dikerjakan langsung dikerjakan dengan baik dan maksimal.
4. Bisa mengampuni.
Ayat 51: “Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya, sebab katanya: Allah telah membuatku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku.”
Kita semua tahu betapa sulitnya kehidupan Yusuf di masa lalunya, ketika ia masih tinggal di rumah Bapa Yakub. Perlakuan kasar yang diterima Yusuf dari saudara-saudaranya bukanlah hal yang mudah dilupakan. Apalagi hal tersebut kemudian menyebabkan Yusuf mendapatkan kesengsaraan sebagai budak di tanah Mesir. Namun itu semua dapat diampuni oleh Yusuf karena pertolongan Tuhan. Nah, apakah kita sampai saat ini masih menyimpan kepahitan kepada orang lain? Belajarlah untuk mengampuni, agar kita dapat menjadi orang sukses. Karena dengan mengampuni, jiwa kita bisa menjadi lega dan kita dapat menjalankan tugas-tugas kita dengan penuh sukacita.

5. Yakin dan percaya akan penyertaan Allah dan Mujizat-mujizatNya.
Ayat 52: “Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku.”
Yusuf sebagai manusia, mempercayai Allah sepenuhnya, sebagai penolong dan pelindungnya. Ia juga meyakini mujizat Allah yang terjadi di dalam kehidupannya. Apakah kita sudah memiliki keyakinan yang sepenuhnya kepada Allah? Apakah kita sudah dapat berserah sepenuhnya? Dari Yusuf kita dapat belajar, bahwa Allah tidak akan meninggalkan kita sendiri
Yusuf berhasil mengubah kegagalan menjadi keberhasilan, mari bersama-sama kita terus berjuang untuk belajar dari kehidupan Yusuf ini untuk mencapai keberhasilan.
Tuhan Yesus Memberkati.
CM