MANFAATKAN WAKTUMU

Renungan Harian Youth, Senin 27Juni 2022
Efesus 5:15-16 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Kita semua hidup dalam rentang waktu. Waktu terdiri dari detik, menit, jam, bulan, tahun dll. Berapa lama manusia hidup merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan. Namun yang sebenarnya bukan berapa lama kita hidup tapi apa yang sudah kita buat selama hidup di dunia ini adalah yang paling penting. Soal berapa lama kita hidup merupakan misteri yang tidak di ketahui oleh siapapun kecuali Allah Pencipta kehidupan. Banyak orang yang telahmencapai umur panjang, namun ada juga yang umurnya singkat, bahkan anak yang baru lahir ada yang sudah menghembuskan nafas terakhir menuju kematian. Banyak orang yang umurnya panjang tapi yang dihasilkanya hanya kejahatans emata. Jadi inti dari kehidupan adalah SELAGI ENGKAU HIDUP LAKUKAN YANG TERBAIK.
Ingatlah bahwa TUHAN adalah pemilik waktu, kita adalah pengelolanya, jika Tuhan menyatakan waktu kita selesai, manusia tidak akan dapat menolaknya dan inilah waktu untuk mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan
Bagaimana kita memandang dan mengelola waktu dipandang dari aspek Tuhan? Apa yang Tuhan ajarkan melalui Firman-Nya mengenai cara seharusnya kita memanfaatkan waktu kita?
Kata “waktu” yang dimaksudkan oleh ayat ini bukanlah waktu yang terus berputar secara teratur , tetapi lebih tepatnya kesempatan (kairos). Jadi, pekalah pada Tuhan ketika Tuhan memberikan kairos kepada kita. Karena Wujud nyata dari hidup berhikmat adalah mempergunakan waktu yang ada.
Orang yang mengerti kehendak Allah akan sangat menghargai waktu pemberian Tuhan. Mengisinya pun sejalan dengan apa yang Tuhan mau.
Hari-hari yang jahat yang dimaksud dalam ayat ini adalah segala tipu muslihat iblis untuk menggagalkan masa depanmu dengan berbagai cara. Iblis tahu Allah memiliki rencana yang indah bagi hidupmu, dan iblis sungguh cemburu dan menginginkan agar kita tidak sampai kepada apa yang dirancangkan Allah. Bagi orang muda iblis sangat senang menipu kita dengan mempergunakan hawa nafsu orang muda. Waktu Paulus berkata “hari-hari ini jahat”, dia mau mengacu pada kehidupan di jaman akhir, dimana kejahatan semakin meningkat. Ketika teknologi semakin canggih, maka kejahatan semakin banyak dan semakin beragam. Karena itu, kita harus menggunakan waktu dengan bijaksana, jangan sia-siakan waktu dengan hidup berkanjang dalam
dosa.
Sayangnya, banyak orang tidak menggunakan waktu dengan baik, dan malah menunda banyak hal. Ada yang menunda pertobatan atau malas bertobat (Yer. 9:5). Kitab Ibrani mengajarkan, “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara- Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman” (Ibr. 3:15). Ada yang menunda menaati perintah Tuhan, seperti bangsa Israel yang bermalas-malas menduduki negeri pemberian Tuhan (Yos. 18:3). Ada yang menunda menyelesaikan pekerjaannya (Ams. 24:30-34). Alasan penundaan itu adalah kemalasan, yang merupakan suatu kebiasaan (bdk. 1Tim. 5:13).
Jika kita gagal menggunakan waktu hari ini dengan baik, kita akan kehilangan kesempatan.
Seorang tokoh Jawa Kuno, menyatakan: “Saiki Jaman Edan, Yen Ora Melu Edan, Ora Keduman”(Sekarang zamannya sudah gila; kalau tidak ikut gila, tidak akan kebagian). Pernyataan Ronggowarsito ini bukanlah kalimat perintah atau ajakan; tapi sebuah pernyataan satire yang menunjuk pada kondisi zaman yang dia lihat dan perhatikan. Apa yang dikatakan Ronggowarsito ini senada dengan pernyataan Paulus bahwa “Hari-hari ini jahat”. Pertanyaannya, kalau zamannya sudah edan atau hari-hari ini jahat, apakah orang harus ikut jahat supaya dapat ambil bagian di dalamnya? TIDAK. Sama sekali tidak. Paulus mengarahkan justru orang melawannya, orang menantangnya dengan cara: 1. Tidak berkubang di dalamnya; 2. Melakukan tindakan yang justru berlawanan dengan jahatnya dunia. Yakni, dengan mengisi waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.
Orang yang memilih bertindak demikian Paulus sebut sebagai orang arif, berhikmat dan bijaksana
Hari ini tidak akan pernah kembali. Kita harus menghargai waktu yang ada dengan tidak menunda pengerjaan hal-hal yang berguna bagi Tuhan dan sesama. “Akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja” (Yoh. 9:4). Ingatlah, waktu tidak akan menunggu seorang pun. Kemarin adalah sejarah; hari esok adalah misteri; hari ini adalah karunia. Itulah yang disebut dengan berkat. Waktu terus berlari. Lakukanlah yang terbaik hari ini.
MANFAATKAN WAKTU DENGAN BIJAKSANA. JANGAN MENUNGGU SAMPAI HARI ESOK, YANG BELUM TENTU KITA DAPATKAN.
Rekan-rekan youth, Kalau kita perhatikan, bukan hanya orang Kristen yang bisa memanfaatkan waktunya dengan baik, tetapi banyak orang-orang di luar Tuhan yang lebih bisa memanage waktunya dengan baik. Mungkin mereka lebih bisa memakai waktu mereka, tetapi perbedaannya kita sudah berada dalam anugerah keselamatan. Kita berbeda dengan mereka yang di luar anugerah itu, kita memaknai waktu kita karena itulah kewajiban atau bukti dari pertanggungjawaban kita atas keselamatan yang Tuhan sudah berikan kepada kita.
Jadi perhatikan, waktu sekarang dimana kita mempunyai kesempatan untuk belajar, gunakan dengan baik, kesempatan, waktu atau moment saat ini bisa hilang. Ingat waktu tidak akan pernah kembali. Tugas kita sekarang adalah memahami bahwa waktu tidak akan pernah kembali, jadi maknai waktu ini dengan baik, raih kesempatan yang ada untuk belajar, mengembangkan talenta, menambah wawasan, semuanya untuk kemuliaan Tuhan.
Nah semoga kita semuanya semakin bijak dalam memaknai, menggunakan dan memanfaatkan waktu kita dengan penuh tanggung jawab dan bisa menghasilkan hasil dalam tugas dan pekerjaan kita dengan maksimal dalam seluruh aspek kehiupan kita baik secara jasmani maupun rohani
Komitmenku hari ini:
Aku mau menjadi anak Tuhan yang bertanggung jawab dengan Waktu yang dianugerahkan dalam hidupku sehingga hidupku sejalan dengan kehedakTuhan.
ER250622 – LP