Mantap Jiwa
Dalam kehidupan, ada begitu banyak Langkah-langkah yang harus kita tempuh, dan tentunya banyak hal yang tidak mudah untuk kita lalui. “Mantap Jiwa”, kata ini popular ditahun 2016-2017, dimana frase ini menggambarkan rasa puas dan rasa senang yang dialami oleh seseorang.
Lalu yang menjadi pertanyaan, bagaimana menghadapi kenyataan-kenyataan hidup di sekeliling kita, supaya kita bisa tetap mengatakan “Mantap Jiwa”, walaupun diperhadapkan dengan tantangan, rintangan dan krisis dalam hidup. Karena dalam menghadapi realita kehidupan, tidak cukup hanya dengan berpikir positif saja. Kadang-kadang dengan berpikir positif saja, bisa jadi kemudian bablas menjadi toxic positivity, pikiran positif yang justru menafikkan kenyataan kemanusiaan kita. Lalu bagaimana kita meresponi krisis dan tantangan yang kita hadapi dalam hidup, supaya kita tetap bisa berkata “mantap jiwa” kepada Tuhan:
Mazmur 16:1-11
Dari ayat ini ada 3 kebenaran yang penting untuk kita renungkan, yaitu?
Berlindung. (Ayat 1-4)
Kata “jagalah” didalam bahasa Ibrani memakai kata “shamar” memiliki beberapa arti: untuk memagari (to heghe), untuk menjaga (to guard), untuk melindungi (to protect).
Ketika Daud mengalami krisis didalam hidupnya, dia justru datang berlindung kepada Tuhan. Ditengah masa sulit yang kita hadapi saat ini, kita harus percaya bahwa Tuhan yang menjadi perlindungan kita.
Bersyukur. (ayat 5-8)
4 jenis berkat yang selalu disyukuri Daud, bahkan ketika dalam keadaan krisis-krisis kehidupan.
- Hubungan yang khusus dengan Allah (ayat 5)
Dalam ayat ini mengambarkan, bahwa Tuhan yang menjadi bagiannya Daud. Kalau Tuhan yang menjadi bagiannya, maka semua yang lain akan baik-baik saja.
- Karunia yang Tuhan berikan (ayat 6)
Ayat ini berbicara mengenai apa yang Tuhan percayakan kepada Daud. Temukan karunia dan talenta yang dipercayakan Tuhan kepadamu, apapun dan dimanapun, bukan hanya skill, namun apapun yang Tuhan telah berikan kepada kita. Itu adalah warisan yang Tuhan beri, dimana kita harus mengelolanya. Jadi, apapun karunia dan talenta kita, biarlah itu menjadi sukacita dan bukan beban buat hidup kita.
- Tuntunan Ilahi (ayat 7)
Ada banyak Tuhan untuk menuntun kita, bisa lewat mimpi, atau bisa lewat dari pemimpin-pemimpin kita. Tuntunan ilahi tersedia bagi orang yang mencari DIA.
- Penyertaan-Nya (ayat 8)
Janji penyertaan Tuhan yang dialami oleh Daud, janji ini juga yang akan kita alami dalam kehidupan ini. Ketika kita menghadapi krisis-krisis dalam hidup, ada banyak alas an untuk kita bersyukur, walaupun melewati tantangan dan tekanan, namun untuk hati kita senantiasa melimpah dengan ucapan syukur.
Berharap (ayat 9-11)
Didalam ayat 9-11, setidaknya kita bisa melihat ada 4 bentuk pengharapan untuk masa depan kita:
- Pemulihan (ayat 9-10)
Dalam ayat 10, kata “menyerahkan” bisa juga dengan “meninggalkan”. Jadi bahkan dalam keadaan mati dan ditinggalkan sekalipun, Tuhan akan memulihkan kembali. Setiap manusia pasti akan selalu menghadapi tantangan, tetapi tidak selamanya Tuhan akan membiarkan kita terpuruk. DIA menjamin akan adanya pemulihan.
- Tuntunan sepanjang jalan kehidupan (ayat 11a)
Tuntunan Tuhan itu menjadi kerinduan kita dalam setiap langkah-langkah kehidupan kita.
- Sukacita sejati (ayat 11b)
Didalam hadirat Tuhan ada sukacita berlimpah-limpah. Dan sumber sukacita orang percaya adalah Yesus Kristus.
Filipi 4:7
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
- Kenikmatan sejati (ayat 11c)
Sebagai manusia kita suka yang enak dalam hidup ini, tidak ada yang mau menderita. Jaminan kenikmatan hanya ada di tangan Tuhan.
Dari pengalaman Daud yang terdapat dalam Mazmur 16 ini, kita dapat belajar, bagaimana supaya hari-hari kita menjadi mantap jiwa?
Jangan lupa 3b ; Berlindung, Bersyukur, dan Berharap hanya kepada Tuhan saja. Skill, keterampilan, materi, koneksi, dan relasi tidak dapat menjadi jaminan pasti didalam hidup kita, karena hanya DIA saja pemilik kehidupan kita yang menjadi jaminan supaya kita menjadi mantap jiwa, walaupun ada ditengah-tengah krisis dan tekanan hidup.
Tuhan Yesus memberkati
Rangkuman Khotbah
Pdt. Posuka Loke