Mau Berhasil ? Integritas !
Yosua 1:7, Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, kemana pun engkau pergi.
Yosua adalah sosok pemimpin yang menggantikan Musa ketika dia telah dipanggil oleh Tuhan, dan bahkan Yosua harus memimpin jutaan orang Israel untuk keluar dari Mesir menuju ke Tanah Kanaan. Pada waktu Yosua menggantikan kepemimpinan Yosua, dia merasa takut dan gentar, karena harus memimpin jutaan jiwa, namun dalam setiap perjalanan kehidupan Yosua, Tuhan selalu menyertai dia, sehingga apapun yang dilakukannya dibuat Tuhan berhasil.
Apa makna yang sebenarnya dari “INTEGRITAS”? => “Hidup Lurus”. Tuhan Yesus pernah berkata mengenai orang yang hidupnya lurus, atau tidak bengkok-bengkok.
Matius 5:37, Jika ya, hendaklah kamu katakana: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakana: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Jadi bisa disimpulkan, bahwa orang yang hidupnya tidak lurus memakai rumus dari si jahat, sehingga dia akan menjadi orang yang tidak bisa berpendirian yang teguh. Semestinya jika hati kita mengatakan ya, mulut kita juga katakana ya, jika hati kita mengatakan tidak, mulut kita juga mengatakan tidak.
Bersatunya hati dengan mulut inilah yang dinamakan dengan “INTEGRITAS atau KEJUJURAN”. Untuk dalam keadaan apapun, baik dalam keadaan tenang atau takut, kita tetap harus bersikap jujur kepada siapapun, karena dengan kejujuran itu, Tuhan akan menghargainya.
Apa dasarnya kita untuk bertindak dengan Integritas? Dasar Integritas adalah “SELURUH FIRMAN”
Yosua 1:7, Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, kemana pun engkau pergi.
Dalam ayat ini ditulis seluruh hukum, padahal yang kita tahu hukum itu adalah Taurat, yaitu kejadian, keluaran, imamat, bilangan, dan ulangan. Lalu mengapa dikatakan SELURUH FIRMAN?
“waktu Yosua diberitahu oleh Tuhan, bahwa dia yang akan menggantikan Musa, pada waktu itu kitab yang tertulis hanya ada 5 kitab, yaitu, kejadian, keluaran, imamat, bilangan dan ulangan, kitab yang lainnya belum ada. Namun ketika Yosua sudah mati, barulah kitab yang lain baru ditulis. Jadi yang ada Firman Tuhan pada saat itu hanyalah Kitab Hukum Musa atau Kitab Taurat”
Dan bagaimana kita harus mengatakan ya diatas ya dan tidak diatas tidak?
Yosua 1:8, Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis didalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Yosua diberitahu oleh Tuhan, bahwa keberhasilan hidup itu dasarnya adalah “INTEGRITAS”, sehingga kita menjadi orang yang hati-hati.
Dan bagaimana kita menjadi orang-orang yang hati-hati? Kita bisa hati-hati, jika kita memperkatakan Firman itu dan merenungkannya siang dan malam, berarti kita harus membaca Firman itu. Dan tidak hanya cukup membaca Firman, tetapi kita harus merenungkannya siang dan malam. Kata sebenarnya dari kata “renungkanlah” adalah “memamahbiaklah Firman itu”. Jika hidup kita dikuasai oleh Firman, maka pertimbangan-pertimbangan yang kita keluarkan pun akan sesuai dengan Firman Tuhan, sehingga keputusan yang kita buat selaras dengan keputusan yang Tuhan buat.
Hasil/buah dari orang yang berINTEGRITAS => BERUNTUNG DAN BERHASIL
Hasil survey yang dilakukan kepada 2000 pemimpin didunia mengapa mereka berhasil, karena mereka memiliki Integritas, apa yang ada dihati mereka, itu yang keluar dari mulutnya, mau mengatakan ya diatas ya dan tidak diatas tidak, sehingga mereka menjadi orang yang beruntung dan berhasil.
Modal Integritas => TEKUN
Dalam melakukan suatu tindakan yang jujur dan berintegritas, kadang-kadang ada masanya ada godaan, sehingga timbul kelelahan untuk bersikap jujur. Dan hati hati terhadap kebohongan kecil, karena itu adalah sumbu dari kebohongan besar yang akan terjadi, sehingga kita berada dijurang ketidakintegritasan. Karena itu modalnya adalah Ketekunan.
Rangkuman Khotbah
Pdt. Gatut Budiono