MAU TAU AJAA…

January 17, 2022 0 Comments

MAU TAU AJA….

Renungan Harian Youth, 17 Januari 2022

Syalom rekan-rekan ElohimYouth, salam sehat dan semangat selalu bagi kita semua.  Tuhan Yesus menyertai dan melindungi kita dalam segala aktifitas.

Btw guys, Di percakapan sehari-hari, kata ‘kepo’ itu sering banget kita pakai.

            “Jangan kepoin IG mantan calon gebetan lo, nanti sakit hati.”

            “Kayak wartawan ih, kepo banget.”

kata ‘kepo’ ini mulai terkenal sejak media sosial dan chat messengers makin rame. ‘Kepo’ datang bersamaan dengan singkatan ala internet lainnya kayak LOL’ dan “BRB” (be right back).  Pasti kita semua pernah melakukannya kan?

Di sebuah situs yang membahas penggunaan bahasa Singlish yang dipakai di Singapura, Aussie pete, menceritakan salah satu kata yang sering dipakai adalah ‘Kay Po”.

‘Kay poh’ (or Kaypo) Chinese origins (written as 雞婆 in Chinese) .  Situs Urban Dictionary juga mencatat bahwa ‘Kepo’ menjadi kata slang di Indonesia berawal dari penyerapan kata di bahas Singlish (Singaporean-english).  Ya, ‘kaypo’ itu berarti sifat seseorang yang selalu pengen ikut campur masalah orang lain. Punya rasa penasaran yang gede dan pengen tahu segala hal.

Nah, jadi jelas kan,  ‘kay poh’ atau ‘kaypo’ lebih cocok dianggap sebagai asal usul serapan kata ‘kepo’ ketimbang singkatan dari ‘knowing every particular object’

Rasa ingin tahu sebetulnya sangat positif, karena akan menolong seseorang untuk mencari lebih banyak pengetahuan. Akan tetapi, kalau rasa ingin tahu itu berlebihan maka dampaknya bisa negatif, karena mengganggu privasi orang lain.

Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: Ikutlah Aku.”

(Yohanes 21:22)

Penyakit kepo ini ternyata juga pernah menyerang Petrus. Petrus yang telah dipulihkan dan diberi tugas untuk menggembalakan domba-domba Tuhan, dan bahkan dibukakan sedikit tentang masa tua dan kematiannya, ternyata juga ingin tahu tentang nasib rekannya. Ia penasaran apa yang akan terjadi pada Yohanes pada masa depan (ay. 21). Tuhan Yesus mengingatkan Petrus bahwa hal itu bukanlah urusannya; urusannya adalah mengikuti Tuhan (ay. 22) dengan menggembalakan domba-domba- Nya. Tuhan Yesus ingin mengembalikan Petrus pada fokusnya, yaitu mengerjakan bagiannya dengan sebaik-baiknya dan bukan malah sibuk ingin tahu urusan orang lain dan membandingkan dirinya dengan orang lain. 

Kita seringkali gagal berfokus pada panggilan Tuhan bagi kita masing-masing karena sibuk ikut mengurusi urusan orang lain yang tidak perlu kita ketahui.

Waktu kita kadang-kadang banyak tersita dengan melihat urusan dan status orang lain di media sosial. Akhirnya, kita pun membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kiranya kita berfokus kembali kepada panggilan Tuhan serta melakukannya dengan baik dan setia dalam hidup kita. Itulah bagian kita.  Tugas kita hanya memastikan bahwa kita sendiri sudah atau sedang mengikut Yesus dengan sungguh-sungguh. Apabila kita mengikut Dia dengan serius, kita tidak akan punya waktu untuk memikirkan bagaimana Dia memperlakukan orang-orang di sekitar kita. Itu bukanlah urusan kita.

Sebagai manusia yang dikaruniai akal untuk berpikir, seringkali kita memiliki rasa ingin tahu terhadap suatu hal, tidak terkecuali dengan urusan orang lain. Padahal sifat ingin tahu berlebihan terhadap urusan orang itu bukan perilaku yang baik, lho. Sikap seperti ini tidak seharusnya dipelihara apalagi dibiasakan.

Mari pikirkan saja bagaimana kita dapat mengiring Dia dengan setia dan dengan hubungan yang lebih erat lagi.

Komitmen kita:

Aku mau terus mengiring Tuhan dengan berfokus pada apa yang ingin Tuhan rencanakan dalam hidupku dan terus membangun hubungan yang lebih erat dengan Dia selagi masih muda dan banyak waktu yang bisa aku kerjakan untuk Tuhan. 

ER 150122-LP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *