Me and My Problem

May 25, 2021 0 Comments

Renungan Harian Youth Selasa, 25 Mei 2021

Roma 8:28 (TB)  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Rekan-rekan youth, siapa disini yang tidak pernah punya masalah? Pasti semua punya masalah. Masalah, sekecil apapun itu, tetaplah sebuah masalah. coba perhatikan, setuju gak kalo kita sepakat bahwa Hidup ini adalah ladang masalah? coba renungkan sejenak. Masalah dapat muncul di dalam keluarga, sekolah, pekerjaan, komunitas, finansial bahkan dalam situasi dunia, seperti setahun belakangan ini, masalah global seluruh dunia adalah mengatasi virus corona.

Hal yang lebih buruk adalah adanya orang-orang yang sering mengeluh dan meratapi suatu masalah tapi tidak datang dengan solusi, atau bahkan tidak ingin terlibat dalam pengembangan solusi. Mereka didefinisikan sebagai orang-orang yang berorientasi pada masalah (problem oriented). Mereka cenderung merasa tidak berdaya. Sedangkan orang-orang solution oriented akan membuat diri mereka merasa diberdayakan, lebih mampu mengubah situasi dalam hidupnya, dan lebih berbahagia. Wah, kira-kira rekan-rekan ada di kelompok yang mana? Problem Oriented atau Solution Oriented? Semoga dengan renungan ini bisa menolong kita mengenal diri kita sendiri ya.

Robert Kiyosaki menggambarkannya dalam skenario sebagai berikut. Seorang problem oriented akan berpikir, Saya berharap saya bisa melakukan hal x, tapi saya tidak bisa karena masalah z,” sedangkan seorang solution oriented akan berpikir, “Bagaimana saya bisa mengatasi masalah z, sehingga saya dapat melakukan hal x.”

Dalam Alkitab, kita juga bisa belajar dari Kisah Bangsa Israel mengenai respon manusia dalam menghadapi masalah.  Semua tahu dong kalau menjadi budak selama ratusan tahun di Mesir membuat bangsa Israel nyaman di hidup di sana. Walaupun menjadi budak, kebutuhan pangan mereka tersedia dengan baik dan mereka tidak kelaparan. Dan sesudah mereka telah keluar dari Mesir, mereka menemukan sebuah masalah, yaitu persediaan makanan yang berkurang.

Bilangan 11:5, Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

Persungutan tentang kebutuhan makanan sering membuat orang Israel berpikir bahwa Mesir lebih baik daripada menemukan jati diri mereka sebagai suatu bangsa.  Dan belajar dari kisah ini, kita bisa menemukan bahwa Allah sebenarnya ingin membangkitkan kerinduan orang Israel akan Tanah Perjanjian dimulai dari respon mereka.  Allah ingin bangsa itu menjadi solution oriented dan bukan problem oriented.

Rekan-rekan youth ,Kita harus segera koreksi diri jika kita termasuk orang-orang problem oriented, sebab pada dasarnya Tuhan tidak berkenan atas sifat demikian. Ketika bangsa Israel tak habis-habisnya mengeluh tentang masalah-masalah yang mereka hadapi, “dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan.” Jangan menjadi orang yang bebal, berorientasilah pada solusi.

Kabar baiknya, Tuhan kita adalah sumber solusi.

Kita tidak perlu takut dengan masalah karena tidak ada satu pun dilema manusia yang tidak memiliki solusi. Pengajar Alkitab, John Edmiston, memberikan jawaban praktis mengenai iman yang berfokus pada solusi di dalam kehidupan sehari-hari, yaitu hubungan kepercayaan kita dengan Tuhan dan membayangkan bahwa di bumi seperti di Surga.

Dengan memanfaatkan kekuatan kerajaan Allah, kita beriman bahwa pasti ada solusi yang ilahi dari setiap permasalahan, dan yang terutama adalah mencari dahulu kerajaan Allah.   

Jika Allah di pihak kita, siapa yang dapat melawan kita? Solusi dari Kerajaan Allah bukanlah suatu pilihan namun wajib bagi kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus untuk menolong kita dari segala pikiran dan respon negatif saat kita menghadapi masalah.  Tidak perlu lagi ada pertimbangan untuk mencari Kerajaan Allah, karena kuasa Tuhan telah tersedia sempurna untuk kita. Carilah sumber dan solusi dari Kerajaan Allah.

Ibrani 12:28, Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Komitmen kita:

Aku mau untuk tetap mengarahkan hidupku kepada Tuhan dalam setiap masalah dan percaya kerajaan Allah adalah solusi yang jitu bagi hidupku di sepanjang hidupku.

Amin

Tuhan Yesus Memberkati

RM – MLE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *